Gambar memiliki manfaat yang lebih dari sekadar dekorasi dalam desain. Gambar merupakan elemen yang sempurna untuk menarik perhatian audiens.
Foto yang menarik perhatian dapat membantu menciptakan hubungan dengan audiens, membuat kesan yang kuat bahkan sebelum teks apa pun dibaca.
Apa itu foto atau gambar?
Gambar adalah representasi visual dari suatu objek, orang, atau tempat, dalam bentuk foto, lukisan, atau ilustrasi digital.
Foto merupakan salah satu elemen penting dalam desain, karena foto dapat mempengaruhi mood, tone, dan keseluruhan konsep desain.
Perlu diingat memilih foto yang tepat dan memberikan treatment foto yang tepat dapat memperkuat visual desain. Oleh karena itu ada beberapa tips pada saat memilih telepon foto yang baik.
Jika kamu masih Junior graphic designer, kamu tidak akan terlalu dilibatkan dalam proses pemilihan foto. Tapi jika kamu tahu cara memilih foto yang baik itu akan memudahkan kamu dalam desain.
Manfaat menggunakan gambar dalam desain
Orang-orang seringkali tertarik dengan gambar, video dan visual lainnya yang secara efektif mengkomunikasikan ide dan menyampaikan pesan.
Manusia sangat bergantung pada penglihatan mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Kelima indera kita sangat penting untuk memecahkan masalah dan memungkinkan kita untuk bergerak di lingkungan kita. Setiap indera memainkan peran penting dalam kehidupan kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan lima indera yang penting untuk melakukan aktivitas, yang masing-masing memainkan peran utama dalam kehidupan kita.
Manusia sangat bergantung pada penglihatan mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Penglihatan menyumbang 80% dari pembelajaran bagi manusia dan mungkin juga bagi hewan lain yang memiliki otak yang kompleks.
Oleh karena itu, media visual seperti foto, gambar, dan video memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan konten.
Memilih foto yang bagus
Dalam fotografi tidak ada aturan pasti, tapi ada guideline / panduan yang bisa kamu ikuti untuk membuat atau memilih foto.
Ada berbagai jenis komposisi foto yang umumnya digunakan pada foto yang bagus.
1. Rule of third
Bayanginkan foto dibagi menjadi 9 bagian oleh dua garis horizontal dan dua garis vertikal.
Rule of third terjadi ketika posisi objek ada di garis-garis tersebut atau di titik pertemuan antar garis seperti objek pada foto diatas.
Rule of third membuat foto terlihat lebih balanced dan menciptakan point of Interest.
2. Balancing element
Balancing element proses menambahkan object-object lain selain subjek utama foto untuk mengisi space kosong dalam foto, sehingga tercapai visual weigh yang seimbang dan foto terlihat balanced.
Diatas adalah contoh foto dengan komposisi balancing elements.
3. Leading line
Leading line yaitu adanya “jalur” yang menarik audiens untuk melihat foto dan mengarahkan mata mereka ke titik tertentu.
Diatas adalah contoh foto dengan komposisi leading line.
4. Pattern
Pattern yaitu adanya objek yang berulang dalam foto. Adanya pattern dalam foto menciptakan komposisi yang ying dan menarik.
5. Framing
Framing yaitu subjek utama kau dikelilingi oleh elemen lain yang ada disekitarnya.
Dengan framing subjek utama foto jadi terisolasi dari sekitarnya sehingga hasilnya adalah foto yang memiliki Fokus utama yang jelas.
6. Cropping
Teknik dasar yang tidak kalah penting adalah cropping. Sebagai designer kita harus tahu cropping yang tepat agar pesan yang ingin kita sampaikan dapat tertangkap dengan baik.
Melalui cropping kamu bisa mengubah bentuk foto proporsi foto juga menciptakan sense drama dan intimacy.
Contohnya pada iklan Pocari Sweat
Gambar yang di crop secara dekat menampilkan ekspresi yang lebih jelas tentang kesegaran minuman, sedangkan gambar yang lebih menyeluruh menggambarkan aktivitas yang lebih dramatis.
Warna Dalam Foto
Saat menggunakan foto dalam desain banyak modifikasi yang bisa kamu lakukan dari segi warna. Foto bisa kamu buat menjadi full colour, black and white, atau duotones.
1. Foto full color
Foto full color umumnya digunakan ketika foto harus menjadi elemen dalam melakukan storytelling didesain kamu.
Biasanya iklan yang menampilkan produk banyak menggunakan foto full colour. Dengan alasan bentuk, warna, tekstur, dan keseluruhan aspek dari produk bisa tergambar dengan jelas.
2. Cold & warm tone
Mood juga bisa disampaikan lewat temperatur warna suatu foto.
Contohnya cold tone bisa menimbulkan perasaan dingin sedih dan menangis, warn tone bisa menimbulkan kesan hangat, dan menyenangkan.
3. Black & white tone
Foto black-and-white lebih timeless dan lebih dramatis karena kontur warna hitam dan putih menciptakan kesan yang lebih dramatis.
Contohnya adalah campaign Nike “Dream crazy”.
Dengan menggunakan foto close-up dan black-and-white iklan terasa lebih powerfull. Colin kaepernick dibuat lebih dramatis dan ekspresinya seolah-olah menceritakan kisahnya yang kontroversial.
Treatment hitam-putih membuat audiens dapat fokus membaca pesan yang ingin disampaikan.
4. Duotone
Duotone sama seperti black-and-white bisa menambah efek dramatis. Efek dua tone tercipta saat sebuah foto hanya menggunakan dua warna yang saling kontras.
Karena terkadang foto full color bisa jadi the heboh sehingga membuat audiens tidak fokus pada pesan yang ingin disampaikan.
Spotify adalah salah satu brand yang sangat sering menggunakan dulton dalam brand identity nya mulai dari iklan sampai cover playlist.
Teks dalam foto
Sebuah foto tanpa teks bisa diartikan secara luas. Namun sebuah foto yang dikombinasikan dengan teks yang sesuai dengan pesan atau informasi yang ingin disampaikan dapat mempertegas makna foto tersebut.
Penggunaan teks pada desain bisa berfungsi sebagai penjelas foto, pesan lanjutan dari foto, ataupun petunjuk bagi foto yang digunakan.
Foto dan teks bisa dikombinasikan dengan berbagai cara, penggunaan perspektif dan depth dapat menciptakan kesan dinamis yang out-of-the-box.
Contohnya pada campaign berikut ini
Teks seolah menjadi background di belakang foto dan bukan di depannya untuk menunjukkan depth dari foto tersebut.
Contoh lainnya ada di campaign ini
Bisa dilihat bahwa teks langsung berinteraksi dengan foto, sehingga foto dan teks terlihat menyatu. Tapi hal ini bisa menyebabkan desain terlalu ramai dan membuat teks kurang terbaca dengan jelas.
Ada beberapa cara untuk menghindari hal tersebut. Bisa dengan mengurangi opacity foto, menerangkan atau menggelapkan foto, atau juga menggunakan box bar, dan lainnya.
Dibelakang teks foto juga bisa digunakan untuk mengarahkan mata ke arah headline atau call to action. Hal ini berguna ketika kamu mendesain untuk digital atau web.
Contohnya seperti design home page ini
Foto yang dipilih sebagai background tidak terlalu mencolok sehingga mata audiensi tertuju langsung pada headline dan call to Action.
Tinggalkan komentar