Desainer harus terampil menggabungkan berbagai elemen untuk mengkomunikasikan pesan yang diinginkan secara efektif dan menciptakan lingkungan digital yang menarik sehingga pengunjung akan kembali lagi.
Pentingnya visual balance dalam desain
Keseimbangan visual penting untuk menciptakan user experience yang positif dan mengarahkan perhatian audiens.
Antarmuka pengguna yang seimbang memberikan stabilitas dan keteraturan, sehingga pengguna dapat berkonsentrasi menyelesaikan tugas dan mengakses konten.
Sebaliknya, antarmuka pengguna yang tidak seimbang bisa terasa membebani dan membingungkan, sehingga menyebabkan pengalaman pengguna yang tidak memuaskan.
Ketika visual user interface seimbang, ia menawarkan navigasi yang lebih menyenangkan dan mudah. Untuk membuat produk digital yang menarik dan ramah pengguna, sangat penting untuk memahami prinsip-prinsip asimetri dan simetri dalam UX atau desain grafis.
Symmetry (Simetri)
Bayangkan sumbu vertikal dan horizontal yang membagi suatu bidang. Simetri terjadi ketika Beberapa elemen diatur secara sama atau rata di kedua sisi sumbu.
Simetri menciptakan keseimbangan, dan keseimbangan menciptakan harmoni, keteraturan, dan tampilan yang indah. Mungkin indah itu subyektif, yang menurutmu indah belum tentu indah bagi orang lain.
Tapi menurut teori gestalt manusia punya kecenderungan untuk menganggap sesuatu yang simetris sebagai sesuatu yang indah. Otak manusia secara alami akan melihat hal-hal yang simetris sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Jadi desain yang menggunakan prinsip simetri akan terlihat komplit dan masuk akal dimata audiens.
Kelebihan desain simetri
Simetris memiliki Kelebihan khusus yang bisa kamu gunakan sesuai dengan pesan dalam desain yang kamu buat.
1. Kesan serius dan terpercaya
Simetri cocok digunakan ketika kamu ingin menampilkan kesan serius dan terpercaya.
Misalnya ketika kamu mendesain logo untuk perusahaan yang bekerja dibidang teknologi atau financial.
2. Lebih mudah diingat
Otak manusia lebih mudah mengingat sesuatu yang simetris, hal ini akan sangat berguna saat ingin membuat desain logo.
Contohnya logo McDonald selain karena warnanya yang cantik, aspek simetri yang digunakan membuat logo M tersebut jadi mudah diingat.
3. Rapi dan teratur
Simetri bisa meningkatkan struktur dan keteraturan dalam desain kamu.
Misalnya saat kamu mendesain sesuatu yang memiliki banyak informasi dan perlu disederhanakan seperti desain homepage website berikut ini.
Kekurangan dari desain yang simetris adalah rawan untuk terlihat membosankan dan kaku. Oleh sebab itu sebuah desain sebenarnya tidak harus 100% identical untuk disebut simetris.
Asalkan ketika dilihat secara keseluruhan terlihat seimbang hal ini disebut juga sebagai Symmetrical Balance. Contohnya adalah layout yang digunakan pada desain website tokopedia.
Secara keseluruhan desainnya simetris, padahal elemen-elemen disisi kiri dan kanan tidak 100% sama. Desain menjadi kelihatan dinamis, selain itu juga memberi aksen pemecah keteraturan sehingga terlihat lebih cantik.
Jenis simetri
Ada beberapa macam jenis simetri
1. Reflection symmetry
Reflectional simetri tercipta ketika elemen desain grafis disatu sisi direfleksikan ke sisi lain melalui sebuah sumbu-sumbunya bisa berorientasi horizontal vertikal ataupun diagonal.
Reflection simetri ini adalah jenis simetri yang paling dikenal oleh semua orang sering juga disebut sebagai mirror effect.
Contoh logo yang menggunakan relection symmetri yaitu Gucci, Star Buck, dan Under Armor.
2. Rotational symmetry atau Radial symmetry
Rotational simetri tercipta jika semua elemen berotasi pada satu sumbu utama. Rotational simetri bisa tercipta pada sudut atau frekuensi apapun selama masih ada pusat rotasi dan setiap elemennya berjarak sama.
Contoh rotational simetri bisa kita temukan pada logo yang berbentuk bulat.
3. Translational symmetry
Translational simetri terjadi ketika sebuah elemen diulang terus-menerus di lokasi berbeda dengan sebuah arah yang sama.
Contoh translational symmetry biasa ada pada desain pattern.
Asymmetry (Asimetri)
Sesuai namanya asimetri artinya tidak simetri.
Suatu desain disebut asimetris jika elemen-elemen di kedua sumbu disusun secara berbeda. Ketika menciptakan sesuatu yang asimetris kamu bebas untuk memposisikan elemen-elemen itu di mana saja.
Desain asimetri lebih intuitif. Untuk designer baru mungkin butuh waktu lama untuk sampai menemukan desain yang seimbang meskipun asimetris.
Asimetri cocok digunakan ketika kamu ingin mendesain sesuatu yang terkesan dinamis, misalnya logo brand olahraga seperti Nike dan gatorade.
Desain asimetris juga bisa terlihat seimbang, biasanya disebut Asymmetrical Balance. Makanya penting bagi designer untuk mempertimbangkan visual weight dari tiap elemen desain grafis.
Visual weight adalah seberapa kuatnya sebuah elemen desain menarik mata orang yang melihatnya. Semakin kuat daya tariknya semakin besarlah visual weight dari elemen tersebut.
Visual weight bergantung pada ukuran, warna, maupun bentuk dari objek nya. Lihat contoh desain homepage dari website ‘The Alan Turing Institute’.
Meskipun konten sebelah kiri lebih besar ukurannya, desain akan terlihat seimbang karena ada elemen yang kontras di sisi kanan.
Lukisan Legendary Starry Night buatan Van Gogh juga merupakan salah satu contoh komposisi yang asimetris tetapi tetap seimbang.
Tinggalkan komentar