Sudah punya ide bisnis namun belum memiliki nama brand yang tepat? atau mungkin kamu sudah membangun brand tapi belum dikenali oleh konsumen yang tepat?
Pada artikel ini kita akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sebelumnya coba kita sedikit bermain tebak-tebakan terlebih dahulu.
Saya akan menyebutkan sebuah kata secara umum dan silahkan kamu sebutkan apa yang terlintas di pikiran kamu tentang produk dari kata tersebut.
Apa yang kamu bayangkan saat mendengar kata “Donat” ? 1 box King donuts atau J.CO.
Nah kalau “handphone dengan sistem berbasis Android”, terlintas Samsung, Oppo, atau Xiaomi, pasti beberapa merk yang identik dengan Keterangan tersebut.
Sekarang ada logo dari brand-brand besar dan coba tebak namanya.
Nah dari sini kita ketahui bersama bahwa brand yang kuat akan dengan mudah dikenal oleh orang banyak.
Apa itu brand?
Lalu apa sebenarnya pengertian brand itu sendiri? Apa perbedaan Brand dengan branding? dan sejauh apa branding berpengaruh dalam perjalanan usaha sebuah produk atau perusahaan?
Brand merupakan elemen yang memberikan identitas pada sebuah bisnis. Brand bukan hanya sebatas logo atau nama, melainkan image atau persepsi seseorang tentang produk atau perusahaan.
Brand adalah ketika kamu berhasil membayangkan sesuatu yang melekat, saat mendengar sebuah nama perusahaan atau produk tersebut.
Brand dan branding merupakan hal yang serupa tapi tidak sama. branding adalah proses atau strategi yang dilakukan untuk membangun dan membesarkan brand.
Sedangkan brand merupakan tujuan atau hasil yang dihasilkan melalui proses branding tadi.
Singkatnya branding adalah bagaimana kamu mendefinisikan bisnis kamu kepada diri kamu sendiri, Tim kamu dan juga orang lain.
Lalu Mengapa kita membutuhkan branding yang kuat dalam jalannya usaha kita?
Pada dasarnya tujuan dari branding itu sendiri adalah menanamkan image dan Citra bagi konsumen. Dengan adanya proses branding yang kuat diharapkan brand Kamu akan selalu diingat dalam jangka waktu lama.
Branding ini pula akan membentuk persepsi dan rasa percaya pada target pasar. Selain itu branding yang kuat akan memberikan daya tarik tersendiri.
Tidak bisa dipungkiri bila produk branded kebanyakan mendapat ruang khusus di hati masyarakat.
Tidak jarang masyarakat pun lebih senang membeli produk yang memiliki brand ternama dibanding memilih produk yang belum jelas identitasnya.
Contohnya coca-cola yang sudah lebih dari 100 tahun ada di pasaran dan tetap menjadi pilihan konsumennya dari berbagai kalangan.
Brand yang telah mendapat nilai plus dari masyarakat tadi, kemudian tidak menutup kemungkinan akan lebih mudah mendapatkan loyalitas dari konsumennya.
Nantinya konsumen lah yang akan mendatangi produk kamu. Apabila loyalitas konsumen telah terbangun, para konsumen pun Tidak segan untuk mereferensikan brand kamu kepada orang lain.
Dengan begini peningkatan omset penjualan akan semakin terbuka lebar.
Selanjutnya semakin kuat brand yang tertanam dalam benak masyarakat maka semakin mudah pula membedakan produk kamu dengan produk lainnya yang ada di pasaran.
Peluang kamu untuk memenangkan persaingan pasar pun semakin besar.
Sekarang kita sudah mengetahui apa itu brand dan manfaat dari membangun brand yang kuat.
selanjutnya kita akan membahas mengenai langkah-langkah awal untuk membangun sebuah brand dan apa saja yang perlu diperhatikan.
Langkah awal membangun brand
Branding bukanlah sekedar nama dan logo yang menjadi identitas bisnis. Branding meliputi semua aspek yang bisa dirasakan oleh masyarakat hingga konsumen.
Membangun sebuah brand dari awal bukanlah hal yang mudah. Nah berikut ini merupakan langkah awal yang bisa kamu terapkan untuk membangun bisnis kamu.
1. Cari tahu target pasar dan kompetitor
Dengan mengetahui target pasar nantinya akan memudahkan proses branding kamu. Hal ini harus dilakukan dengan berfokus pada hal yang spesifik.
Kamu tidak bisa memenuhi kebutuhan semua orang, jadi dalam menentukan target pasar secara spesifik kamu harus cari tahu secara lebih rinci tentang perilaku dan gaya hidup target pasar.
Apakah produk kamu menyasar wanita karir yang sudah memiliki anak dan tetap harus menjalankan kewajiban sebagai ibu sepulang bekerja?
Atau mungkin Ibu rumah tangga biasa, atau wanita karir yang masih lajang.
Mantapkan gambaran target pasar kamu.
2. Belajar dari brand kompetitor
Pelajari bagaimana logo mereka, apa yang mereka lakukan untuk membedakan branding pasar, seperti apa pelayanan yang diberikan. Dengan begitu kamu bisa meningkatkan kualitas brand milikmu.
3. Tentukan apa yang membuat brand kamu unik
Cobalah untuk mengidentifikasi keunikan yang membedakan brand milikmu dengan brand lainnya.
Contohnya saat kamu menawarkan harga yang lebih tinggi dari brand lain kamu bisa membranding produk kamu sebagai produk yang berkelas.
Pastikan brand milikmu Stand Out di pasar, kamu bisa merumuskan diferensiasi ini dengan USP atau Unique Selling Point dan UVP atau Unique Value Proposition.
USP dan UVP ini akan kita pelajari nanti.
4. Anggap brand seolah seperti manusia
Tentukan kepribadian atau personality brand lalu gunakan kepribadian ini dalam semua kegiatan brand.
Dibanding hanya sebuah logo, definisikan brand sebagai manusia. Tentukan apakah dia laki-laki atau perempuan, muda atau tua, tipe manusia seperti apakah brand ini.
Setelah itu terapkan kepribadian ini, misalnya pada marketing strategy.
Warna apa yang cocok menggambarkan kepribadian brand? Bagaimana menyampaikan konten dan lainnya? Kamu juga bisa menyesuaikannya dengan individu yang menjadi target.
Topik ini akan kita bahas lebih dalam di bab Brand personalty.
5. Bangun pesan brand dengan melibatkan emosi
Kamu bisa memikirkan kisah untuk menceritakan brand. Bisa diibaratkan sebuah brand memiliki cerita dengan konflik yang perlu diselesaikan.
Agar dapat membangun pesan yang bisa menyentuh Sisi emosional audience kamu perlu memahami apa yang menjadi pain-point atau masalah yang harus mereka hadapi.
Lalu sampaikan jika brand milikmu hadir sebagai solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Misalnya, kamu menyadari kalau audience kesulitan pengatur waktu antara pekerjaan dan mengasuh anak.
Lalu kamu sudah membangun brand yang menyediakan layanan day care yang tentu dapat membantu mereka mengasuh anak dengan fasilitas yang baik.
Sampaikan pesan bahwa brand Day-care milikmu adalah solusi bagi audience, sehingga mereka tersentuh secara emosional dengan begitu mereka akan melakukan aksi, yaitu menggunakan layanan day-care milikmu.
6. Tentukan nama brand
Menentukan nama sebagai bagian dari identitas brand sangat berpengaruh pada sebuah bisnis. Nama brand merupakan salah satu komitmen penting yang harus kamu tetapkan sejak awal.
Nama brand nantinya akan berpengaruh pada elemen branding lain seperti logo, nama website, hingga pendaftaran merek dagang.
Maka Buatlah sebuah nama yang unik, mudah diingat, dan idealnya berbeda dengan kompetitor. sehingga produk kamu lebih mudah dikenal.
Contoh nama Beberapa brand ternama seperti Pepsi yang pemilihan namanya merupakan bentuk kata baru yang berasal dari kata awal dispepsia yang merupakan nama penyakit perut.
Atau mungkin kamu dapat menggunakan kata yang tidak berhubungan sama sekali dengan produk kamu seperti aple yang merupakan nama buah tapi memproduksi alat elektronik.
Dapat juga membuat nama dengan cara mendeskripsikan produk secara gamblang seperti Kentucky Fried Chicken, dan menggunakan kombinasi dua kata seperti Facebook yang berasal dari face dan book.
Atau kamu juga dapat menggunakan akronim dengan nama yang panjang seperti Hongkong and Shanghai Banking Corporation atau yang lebih dikenal dengan HSBC.
Kita akan melanjutkan pembahasan tips memilih nama brand ini pada bab tentang pemilihan nama brand.
Nah Jika kamu sudah menemukan ide nama yang tepat untuk produk kamu maka langkah selanjutnya adalah membuat tagline dan logo.
7. Kembangkan brand
Wajar bila dalam perjalanannya kamu dan brand kamu mengalami perubahan kecil ataupun besar seiring bertambahnya konsumen.
Hal ini perlu disesuaikan secara cepat agar kamu bisa terus meningkatkan engagement.
Nah sekarang kamu sudah mengetahui tentang langkah-langkah awal untuk membangun sebuah brand selanjutnya kita akan mempelajari tentang UVP dan USP.
Tips menentukan UVP
Unique Value Proposition atau UVP adalah nilai atau manfaat yang ditawarkan, serta diunggulkan dari produk dan jasa, dan tentu berbeda dari kompetitor.
UVP merupakan manfaat yang didapatkan konsumen saat menggunakan layanan mu. Bisa berupa keunggulan produk pengalaman yang didapat atau layanan yang diberikan.
Rumusan UVP ini menjadi strategi sebuah brand yang tidak secara langsung di komunikasikan kepada konsumen.
Lalu apa ya yang bisa untuk membuat unique value proposition yang kuat?
1. Kombinasikan harga dan manfaat produk
Strateginya adalah dengan menerapkan 5 formula, diantaranya
- More for more (harga dan kualitas lebih tinggi)
- More for the same (kualitas lebih tinggi, harga sama)
- More for less (kualitas lebih tinggi, harga lebih rendah)
- The same for less (kualitas sama, harga lebih rendah)
- Less for much less (kualitas sedikit lebih rendah, harga jauh lebih rendah)
Kamu bisa memilih salah satu dari 5 formula tadi untuk dijadikan value proposition dari brand. Dengan begitu kamu juga bisa menentukan posisi brand kamu di pasar.
2. Deskipsikan produk dengan baik
Tentukan pesan yang ingin daisampaikan ke audience, sesuaikanlah pesan dengan segemntasi pasar juga.
Contohnya, saat kamu menggunakan kereta api kelas ekonomi, kamu secara otomatis tidak mengharapkan fasiliatas dan layanan yang didapatkan di kereta api kelas ekssekutif.
Ini terjadi karena pesan tersampaikan dengan baik, yaitu tentang perbedaan fasilitas dan layanan berdasarkan kategori kelas yang disediakan oleh PT Kereta Api Indonesia.
3. Dapat menarik konsumen baru
UVP merupakan manfaat khusus, sehingga dapat menarik konsumen baru yang memerlukan manfaat tersebut.
Misalnya, pasta gigi pepsodine sensitive expert yang menjanjikan dapat meredakan rasa ngilu dan melindungi gigi sensitif. Audience akan tahu bahwa manfaat ini tidak ditawarkan oleh pasta gigi merk lainnya.
Jadi pagi konsumen yang memeiliki gigi sensitif maka akan mengganti pasta gigi nya ke pepsodine sensitive expert, karena mereka merasa membutuhkannya.
Merumuskan UVP bukan hal yang mudah, kamu perlu mengetahui apa yang bisa menjadi value unique yang bisa diunggulkan dan berbeda dari kompetitor.
Jenis UVP berdasarkan Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur
- Newness (kebaruan)
- Performance (kinerja)
- Customization (penyesuaian)
- Getting the job done (menyelesaikan pekerjaan)
- Product design (desain produk)
- Brand (status)
- Price (harga)
- Cost reduction (pengurangan biaya)
- Risk reduction (pengurangan resiko)
- Accesibillity (mudah diakses)
- Convenience (kenyamanan)
Newness atau kebaruan adalah proposisi nilai yang sebelumnya tidak pernah ditawarkan oleh perusahaan manapun.
Performance atau kinerja adalah nilai yang menunjukan mutu kualitas dan kuantitas yang tetap terjaga atau meningkat.
Customization atau penyesuaian adalah mampu menyesuaikan produk atau layanan dengan kebutuhan konsumen.
Kita bisa menggunakan konsep mass cutomization atau bentuk penyesuaian kebutuhan individu yang bisa digunakan secara massal.
Getting the job done yaitu membantu konsumen untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.
Product design mampu membuat produk menjadi lebih unggul, desain produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pasar akan dibeli dan dipilih oleh konsumen.
Brand atau status, rancang value proposition brand dalam memenuhi kebutuhan pengakuan status sosial konsumen.
Status sosial seseorang terkadang bisa terlihat dari brand yang digunakan, jadi sesuaikan posisi brand denagn status sosial target pasar.
Price atau harga perlu diperhatikan, persaingan di pasar sangat sensitif terhadap harga. Sehingga terkadang harga yang rendah untuk produk dapat memberi nilai tersendiri.
Tetapi ini harus kamu sesuaikan dengan strategi dari customer value ebelumnya dengan naik-turunnya harga dengan kualitas dan manfaat produk.
Cost reduction, bisnis mu akan menjadi pilihan konsumen jika mampu mengurangi biaya perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.
Risk reduction yaitu mengurangi resiko yang dihadapi pelanggan saat menggunakan produk atau layanan.
Accessibility atau mudah diakses perlu ditingkatkan, hal ini akan membuat audience yang tadinya tidak bisa menggunakan produk dan layanan mendapat akses sehingga kemudian menjadi konsumen.
Convinience, menciptakan nilai untuk konsumen bisa dilakukan dengan membuat mereka bisa melakukan aktivitas dengan lebih nyaman dan mudah.
Nah dari 11 jenis value proposition yang sudah disebutkan, pastikan kamu mengetahui poin mana yang akan menjadi Unique Value Proposition kamu.
Contoh penerapan UVP dan USP
USP atau unit selling point secara sederhana diartikan sebagai diferensiasi brand dalam melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan.
Diferensiasi USP menggambarkan manfaat dari sebuah brand yang akan diterima oleh konsumen melalui iklan atau kegiatan pemasaran lainnya.
Umumnya sebuah iklan akan sangat fokus dalam menampilkan USP bagi konsumen.
USP ini bisa dibilang sebagai sebuah alat yang digunakan untuk memperkuat pemasaran dan dapat berubah seiring waktu disesuaikan dengan strategi pemasaran yang sedang dilakukan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan USP:
1. posisikan diri sebagai konsumen.
Sebagai sebuah brand utamanya kamu akan berusaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Kamu bisa memikirkan apa hal lain yang konsumen inginkan.
Selain produk bisa saja kualitas, kenyamanan, kebersihan, atau keramahan customer service.
Faktor ini penting untuk dipertimbangkan karena saat ini harga bukanlah satu-satunya alasan konsumen membeli sebuah produk. Jika kamu sudah mengetahuinya ini bisa menjadi highlight dalam iklan.
Misalnya kamu menjual burger premium, kualitas menjadi alasan mayoritas konsumen membelinya. Maka cantumkan Bagaimana daging diolah bahkan detail ukuran dan berat daging, serta komponen lain dalam sebuah burger.
2. Bagaimana perilaku dan apa motivasi konsumen saat melakukan pembelian
Apa saja yang menjadi alasan mereka memilih dan membeli sesuatu?
Faktor yang paling mudah adalah mengetahui demografi konsumen, ketahui umur gender, income, dan tempat tinggal. Setelah itu cari tahu apa yang memotivasi mereka membeli produk.
Misalnya kamu menjual burger premium dengan konsumen rata-rata berusia 20 hingga 27 tahun. Penting untuk mengetahui alasan mereka membeli burger tersebut.
Apakah Karena rasa burger yang otentik? Restoran yang Oke?Lingkungan sosial? dan lainnya.
3. perhatikan review yang diberikan oleh konsumen
Semakin berkembangnya sebuah brand akan ada banyak review yang muncul.
Hal ini bisa kamu manfaatkan untuk mengetahui apa saja yang menjadi keunggulan brand mu dibanding kompetitor, serta apa saja yang masih perlu perbaikan dan pengembangan.
Untuk lebih memahami contoh penerapan UVP dan USP kamu bisa mengamati kehadiran gojek. Layanan ojek online yang berkembang secara masif.
Gojek menyediakan layanan ojek online yang memudahkan konsumen untuk dapat mendapatkan ojek di manapun dan kapanpun. Gojek menyediakan aplikasi yang mudah digunakan sehingga dengan cepat diterima oleh audience.
Bila diperhatikan go-jek mengembangkan banyak value proposition seperti news atau kebaruan dalam layanan ojek yang bisa dipesan secara online.
Peningkatan perponens yaitu kecepatan layanan yang bisa diberikan kepada konsumen.
Lalu gojek juga melakukan customization penyelesaian masalah individu yang kesulitan dalam menggunakan layanan ojek yang kemudian dapat digunakan secara massal.
Selain itu harga yang ditawarkan juga cenderung terjangkau dan dapat terukur berdasarkan jarak tempuh, berbeda dengan ojek pangkalan yang tidak menentukan harga.
Pasti kemudahan aksesibilitas dari layanan gojek juga memungkinkan audience dengan cakupan cukup luas untuk menggunakannya.
Dan yang terakhir kemudahan layanan yang diberikan go-jek membuat konsumen nyaman.
UVP yang diterapkan yaitu continuous ini sangat mempengaruhi bagaimana audience kemudian menjadi konsumen tetap gojek dalam jangka waktu panjang.
Dari banyaknya UVP yang bisa kita identifikasi, gojek paham betul cara memenuhi kebutuhan konsumen dalam satu aplikasi.
Dengan begitu motivasi konsumen menggunakan go-jek adalah untuk memenuhi kebutuhan hariannya, hal ini digambarkan gojek dengan saling Line ones
USP gojek tersebut menjelaskan kepada konsumen bahwa go-jek menjadi aplikasi dengan banyak fitur yang dapat memenuhi kebutuhan konsumennya.
Nah jadi kita sudah membahas mengenai cara membuat produk atau brand kamu memiliki diferensiasi yang kuat dibandingkan produk dari kompetitor lainnya.
Diferensiasi brand dari USP dan UVP ini akan membuat produk kamu menonjol dibandingkan kompetitor, sehingga audience memilih produk atau layanan kamu – Lagi dan lagi.
Juga jangan lupa menentukan USP dan UVP dengan memperhatikan hal-hal yang sudah kita bahas tadi.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai brand Core values apa saja manfaatnya cara menentukannya serta beberapa kesalahan yang mungkin sering terjadi dalam proses penentuannya.
Membangun core brand value
Apa sih arti dari brand core value? Jika dilihat dari istilahnya kita akan membahas seputar nilai-nilai dasar.
Brand corvalius adalah kepercayaan mendasar dari sebuah bisnis atau organisasi, atau dapat dikatakan juga sebagai seperangkat prinsip moral yang membimbing keputusan dan tindakan brand kamu.
Sama seperti individu, masing-masing dari kita pasti memiliki prinsip tentang apa yang kita anggap penting. Prinsip ini menjadi bagian dari karakter kita.
Prinsip dan panduan ini nantinya akan mendikte perilaku orang-orang yang ada di dalam bisnis atau organisasi dalam memahami perbedaan antara yang benar dan yang salah.
Dengan kata lain jika dianalogikan Core values ini merupakan Citra atau karisma yang dapat membuat seseorang atau produk memiliki daya tarik yang kuat.
Nilai ini juga membantu perusahaan untuk menentukan apakah sudah berada di jalur yang benar untuk memenuhi visi dan misi mereka.
Brand core value juga berfungsi untuk menjaga brand promise yang sudah dibuat untuk konsumen, serta memainkan peran penting dalam menciptakan faktor pembeda yang unik dan kuat dalam strategi branding.
Logo, produk, situs, bahkan strategi Marketing dapat berubah menyesuaikan situasi dan kondisi. Namun Brand Core Value akan selalu sama dan tidak akan berubah.
Brand core value di analogikan sebagai pondasi. Core value merupakan pegangan dan arah ke mana bisnis kamu harus melangkah. Brand core value membantu brand membuat keputusan yang tepat.
Contohnya ketika kamu mencoba untuk memasuki segmen pasar tertentu.
Jika salah satu value kamu bertentangan dengan hal yang ada di segmen pasar tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa brand kamu tidak bisa memasuki pasar tersebut.
Lalu bagaimana penerapan brand Core value ini pada brand besar? kita akan membahas tentang Airbnb yang memiliki Core value
“Tidak ada gerakan Global yang dimulai dari satu individu. Tim harus bersatu, bekerja bersama, tertawa bersama, mencari ide bersama, mungkin kalau perlu dengan ratusan post-it tiap Minggu sambil memberikan tos terbaik untuk satu sama lain.”
Ini menunjukkan bahwa airbnb ini sangat mengedepankan kolaborasi tim dalam setiap pekerjaan mereka.
Tim bekerja keras bersama dengan lingkungan yang menyenangkan, dan proses diskusi melalui brainstorm untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Penjabaran dari value ini diwujudkan dengan cara:
1. Be a house
Masing-masing karyawan memiliki kepedulian untuk menciptakan iklim yang nyaman, saling mendorong untuk berpartisipasi, mendengarkan, berkomunikasi dengan terbuka dan menentukan ekspektasi yang jelas.
2. Champion the mission
Yaitu memprioritaskan pekerjaan yang membawa dampak positif untuk perusahaan. Dibangun dengan pikiran jangka panjang dan secara aktif berpartisipasi pada perusahaan dan kultur.
3. Be a cereal entrepreneur
Maknanya adalah berani untuk menerapkan pemikiran orisinal. Bayangkan hasil yang ideal serta berdayakan untuk menghasilkan outcome yang nyata.
4. Embrace the adventure
Ajakan untuk selalu merasa ingin tahu. Tidak ragu meminta pertolongan dan menunjukkan kemampuan untuk berkembang, mengakui, dan belajar dari kesalahan.
Dan tentunya selalu membawa kebahagiaan dan optimisme saat bekerja.
Brand core value dari Airbnb merupakan contoh dari perusahaan yang memahami bahwa value haruslah unik, menunjukkan apa yang membuat bisnismu berbeda dan merepresentasikan esensi dari sebuah brand.
Jika kamu ingin menemukan brand value seperti airbnb, kamu mulai dengan menjawab pertanyaan berikut:
- Apakah bisnis ini telah mewakili tujuan dari brand saya?
- bagaimana setiap tujuan tersebut terhubung dalam visi bisnis saya secara keseluruhan?
- Dapatkah tujuan brand saya tadi diringkas secara sederhana namun informatif?
- Apakah Brand value saya selaras dengan brand promise atau janji brand saya kepada konsumen?
Kamu dapat memulai dengan cara tidak takut untuk menjadi diri sendiri dan mengatur values kamu sebagai hal yang sangat penting bagi kamu dan bisnismu.
Bukan hanya berdasarkan apa yang orang ingin dengar. Agar brand values kamu dapat menjadi lebih efektif kamu harus membuktikan bahwa produk kamu memang sejalan dengan value tersebut.
Jika kamu memberikan branding bahwa produk kamu ramah lingkungan.
Kamu bisa menunjukkan bahwa produk kamu memiliki bahan-bahan alami yang tidak merusak lingkungan, serta kemasan produk tersebut harus dapat didaur ulang.
Kesalahan umum saat membuat brand core value
Setelah mengetahui tentang brand core value kita akan membahas tentang kesalahan umum yang sering terjadi saat menentukan brand core value.
1. Memilih value yang tidak otentik
Pastikan value yang kamu pilih autentik dan menggambarkan bagaimana habit suatu bisnis.
Misalnya jika bisnis belum mempedulikan lingkungan maka jangan gunakan ramah lingkungan sebagai brand value hanya karena ini terkesan keren dan baik.
2. memilih value yang tidak dipahami
Pastikan seluruh orang dalam bisnis memahami brand value.
Jika pada akhirnya sebuah bisnis berusaha menerapkan value ramah lingkungan, maka komunikasikan dengan baik agar setiap orang memahami value tersebut.
3. value tidak didefinisikan secara jelas
Pastikan kamu membuat definisi dan penjelasan tentang brand value. Jika value adalah ramah lingkungan maka sepakati bersama tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
4. tidak ada prioritas value
Pastikan membuat prioritas, jika kamu memiliki lebih dari satu value. Misalnya value pertama adalah ramah lingkungan, value kedua harga terjangkau, dan seterusnya.
Prioritas ini menunjukkan jika value ramah lingkungan adalah yang utama saat ada kenaikan harga bahan yang ramah lingkungan maka harga produk pun akan menyesuaikan.
Keempat hal inilah yang harus kamu hindari saat menentukan brand. sampai di sini kita sudah membahas mengenai brand Core value dan cara menentukan core value yang tepat untuk brand kamu.
Jenis brand architecture
Brand architecture adalah salah satu elemen yang paling penting dalam membangun sebuah brand.
Pernahkah kamu mendengar tentang sebuah brand yang memiliki produk bermacam-macam seperti Apple dengan iPad, iPhone, atau MacBook.
Dengan berbagai macam seri dan warna di dalamnya, struktur pengelompokan produk-produk tersebut adalah yang dikenal dengan sebutan brand arsitektur.
Disini kita akan membahas mengenai brand architecture strategi, perluasan brand, serta manfaat dari brand architecture untuk brand kamu.
Saat membangun bisnis, kamu tidak hanya menentukan nama brand yang cocok. Strategi selanjutnya untuk memperluas brand, seperti memperbanyak varian dan kategori.
Brand architecture akan membantumu untuk mengelola strategi identitas saat melakukan perluasan brand. Secara sederhana dengan brand alkitacture yang jelas audience akan lebih mudah untuk mengenali brand kamu.
Selain Apple brand lain yang menerapkan brand architecture adalah Google.
Seperti yang kita tahu di dalam Google terdapat Google Drive, Google Play, kalender, gmail, Google Maps, Google Translate, dan lainnya.
Kita akan dengan mudah untuk membicarakan tentang Apple atau Google karena mereka menerapkan brand arsitektur.
Hal inilah yang menunjukkan Bagaimana struktur arsitektur sebuah brand mendefinisikan cara produk dan layanannya saling berhubungan satu sama lain.
Itulah yang dinamakan brand architecture, yaitu strategi yang kamu terapkan dalam mengelola produk dan layanan yang akan kamu tawarkan sehingga audience dengan sangat mudah mengenali dan memahaminya.
Sasha Strauss – ahli marketing – menyebutkan brand architecture adalah manajemen dari tawaran produk dan layanan kamu.
Brand architecture menghubungkan berbagai produk dan layanan sehingga audience dapat membangun hubungan dengan banyak produk atau banyak hal dalam waktu yang sama.
Sederhananya adalah memetakan apa nilai-nilai dari banyaknya produk dan layanan yang kamu tawarkan, bagaimana mereka berkaitan satu sama lain, atau Bagaimana jika mereka tidak saling berkaitan sekalipun.
Contoh dari brand yang produknya tidak berkaitan adalah BMW yang memiliki anak perusahaan yaitu Mini. Mereka mengembangkan masing-masing brand dan tidak saling berkaitan.
BMW fokus pada brand BMW, sedangkan Mini juga mengelola brandnya sendiri dengan karakter yang berbeda dari BMW.
Dengan banyaknya produk serta karakter yang ditawarkan oleh BMW dan Mini audience bisa menemukan produk yang cocok dengan karakter dan selera mereka.
Brand architecture mempermudah pengelolaan brand, sehingga audiens merasa terhubung pada beberapa brand dan mereka dapat membuat pilihan dengan mudah, bangga akan produk yang mereka pilih, dan kemudian menjadi konsumen yang mempertahankan hubungan dengan brand kamu.
ada tiga jenis strategi perluasan brand dalam brand architecture, antara lain monolitik atau Brandon house, produk brand, dan endorse brand.
1. monolitik atau brand house
Brand architecture ini dapat diamati di mana ada satu Master brand yang powerful dan energinya ditransfer ke beberapa brand di bawahnya. Pada umumnya Master brand ini merupakan corporate dari brand itu sendiri.
Kamu bisa mengamati brand Apple, perusahaan brand Apple memiliki nama berbeda-beda untuk setiap produk mereka tetapi setiap produk tidak memiliki logo yang berbeda-beda.
Apple menggunakan satu logo untuk semua produknya. Branding di semua penawaran mereka konsisten dan nilai dasarnya tidak jauh berbeda.
Kelebihan dari strategi ini adalah biaya yang diperlukan untuk penerapannya cenderung efektif, karena hanya fokus pada satu logo besar.
Sedangkan kekurangannya adalah Jika ada hal yang membuat Citra perusahaan buruk maka seluruh produk akan terkena dampaknya.
2. Product brand
Strategi ini dipakai jika satu perusahaan memiliki berbagai jenis produk dengan brand yang berbeda-beda.
Misalnya sebut saja Unilever. Perusahaan yang memproduksi nama brand besar seperti dove, Ponds dan masih banyak lagi.
Unilever menciptakan brand dan logo yang berbeda untuk setiap produknya, dengan begitu kekurangan dari strategi ini adalah biaya yang harus dipersiapkan juga cenderung mahal.
Namun setiap brand dapat berkembang tanpa terpengaruh dan tergantung dengan brand lain.
3. Endorse brand
Endorse brand yaitu ketika kamu memiliki sebuah parent brand dan beberapa sub-brand, memiliki identitas yang berdampingan.
cirinya adalah sub-brand tetap bisa berdiri dengan positioning mereka masing-masing namun tetap berkaitan dengan parent brand.
Contohnya adalah Nestle, logo parent brand selalu disertakan dalam seluruh visual berdampingan dengan logo Sub-brand produk. Contoh sub-brand Nestle seperti Milo, Dancow, Koko Krunch, dan sebagainya.
Ini merupakan keuntungan yaitu untuk memperkuat nilai produk Sub-brand. Hal ini dilakukan agar audiens merasa memiliki jaminan dari nama parent brand.
Sebut saja produk Nestle yang sudah dikenal baik di pasar dan memiliki banyak konsumen, juga diterima audience dengan pemikiran – Oh ini kan produk Nestle, aku akan membelinya.
Namun kelemahannya adalah jika parent brand tidak dapat mempertahankan citra baik, hal itu akan mempengaruhi keseluruhan produk yang menjadi sub-brand nya.
Itu dia beberapa strategi yang bisa kamu gunakan dalam merancang brand architecture. Pemilihan strategi tersebut bisa kamu lakukan dengan menyesuaikan bisnis apa yang akan kamu kembangkan.
Jika kamu merasa memiliki perusahaan yang cukup besar dan kuat kamu bisa menggunakan strategi monolitik atau brand house.
Namun jika kamu memiliki banyak produk dan ingin memiliki brand berbeda untuk masing-masing produknya kamu bisa mengembangkan produk brand.
Pastikan kamu juga memiliki budget dan sanggup untuk mengelola satu persatu brand.
Namun jika kamu sudah memiliki produk dengan brand yang kuat dan dikenal luas cobalah untuk menerapkan endorse brand.
Misalnya kamu memiliki brand hijab yang sudah dikenal dan memiliki pelanggan, kamu bisa mengembangkannya dengan merambah ke produk baju, sepatu, aksesoris, hingga tas.
Kamu bisa memberikan nama brand lain pada masing-masing jenis produk tersebut sebagai sub-brand dengan tetap mencantumkan brand hijab milikmu sebagai parent brand.
Strategi ini akan membuat audience dapat lebih mudah mengenali produk-produk baru yang kamu pasarkan, dan agar kamu bisa menjangkau audience yang berbeda dengan tetap memanfaatkan reputasi positif dari parent brand yang sudah dibangun.
Lalu apa aja ya Manfaat memiliki brand architecture dalam mengembangkan bisnismu
Manfaat dan kesalahan umum brand architecture
Saat kamu memiliki brand architecture itu artinya kamu memiliki struktur untuk seluruh brand dalam bisnismu.
Ini bisa meliputi perusahaan, produk, dan brand lain yang memiliki keterlibatan langsung dalam jalannya proses bisnis.
Hal ini membuat bisnismu dapat menawarkan sebuah cakupan produk dan layanan atau kerjasama dengan perusahaan lain. Brand arsitektur membantu menciptakan kejelasan dari struktur yang akan ditawarkan.
Dengan mengidentifikasi struktur pokok dari brand Kamu dapat menghindari over branding.
Manfaat brand architecture
Pada dasarnya manfaat dari mengembangkan brand arsitektur adalah saat kamu memiliki struktur yang jelas kamu akan lebih mudah mengelola brand serta memudahkan agar produk dapat diterima di pasar.
Tidak bisa dipungkiri saat perusahaanmu sudah punya nama yang besar, produk, dan parent brand yang kuat maka produk yang menjadi turunannya akan lebih cepat mendapat perhatian dari audience.
Memudahkanmu untuk mengelola brand sesuai dengan strategi perluasan brand yang kamu terapkan.
Jika kamu memilih untuk menggunakan strategi monolitik maka kamu harus membangun perusahaan menjadi brand yang besar.
Sehingga produk yang akan kamu keluarkan juga akan langsung mendapat perhatian dari audience. Terlebih karena logo yang digunakan untuk setiap produk adalah logo yang sama.
Selanjutnya Jika kamu mengembangkan produk brand maka kamu harus memperhatikan setiap brand yang ada di dalam bisnismu.
Pastikan setiap brand dan logo yang digunakan memiliki value sehingga dapat bertahan di pasar.
Dan yang terakhir endorse brand, kamu perlu untuk membangun parent brand yang kuat agar dapat membantumu mengelola sub brand lainnya.
Strategi endorse brand berarti kamu bisa menggunakan logo parent brand di setiap brand lainnya.
Dengan yang kuat produk-produk lain yang kamu pasarkan akan lebih mudah diterima audience, terutama yang sudah menjadi konsumen parent brand kamu.
Kesalahan brand architecture
Sekarang kita akan mengulas beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam pembuatan maupun penerapan brand architecture.
1. Berusaha memenuhi kebutuhan semua orang (serba bisa)
Saat ini sering ditemui banyak brand yang ingin memenuhi kebutuhan semua orang atau brand yang ingin menjadi serba bisa.
Mereka tidak fokus pada target audience tertentu saja, namun juga berusaha menarik perhatian dari masyarakat umum secara keseluruhan.
Di satu sisi brand seperti ini bisa menarik peminat dari berbagai kalangan dan juga menghasilkan keuntungan yang besar lebih cepat karena memberikan banyak penawaran.
Namun tidak jarang brand yang ingin menjadi serba bisa dengan produk-produk di berbagai kategori justru mengalami kesulitan.
Terutama dalam menghubungkan rangkaian produk brand mereka menjadi satu brand architecture, apabila brand tersebut tidak bisa mendefinisikan image yang ingin terbentuk dengan jelas.
2. Mengubah brand untuk meniru kesuksesan brand lain
Sebagai usaha yang baru dirintis memang sudah sewajarnya mencari inspirasi dari kompetitor. Di sini kesalahan sering terjadi, banyak yang beradaptasi dengan tren yang tidak cocok dengan brand.
Tidak semua hal yang berhasil pada brand lain juga akan berhasil pada brand kamu.
3. Banyak brand yang tidak konsisten karena terpengaruh momen tertentu
Brand seharusnya tidak berubah seiring waktu. Sebuah brand bisa mengembangkan tujuan jangka pendek, tetapi visi yang sudah menjadi tujuan serta brand promise yang telah dibuat tidak boleh berubah.
Walaupun mengadaptasi trend bisa membuat brand kita lebih terhubung dengan audience, kita harus berhati-hati karena tidak semua tren cocok untuk diadopsi – khususnya dalam menjadi produk baru dalam brand architecture kita.
Contohnya brand dalam kategori makanan sehat yang memiliki visi membuat kaum muda hidup sehat.
Dalam perjalanannya mungkin brand tersebut mengembangkan catering sehat hamster sehat dan sebagainya dengan satu nama brand yang sama.
Suatu ketika mungkin makanan manis warna-warni menjadi trend, peran makanan sehat ini perlu berhati-hati.
Karena jika membuat produk baru, namun tidak menyesuaikan tren tersebut dengan visi brand serta tetap menggunakan brand yang sama untuk produk makanan manis bukan tidak mungkin akan kehilangan kepercayaan dari konsumen selama ini.
4. Brand tidak memiliki visi yang jelas
Tidak menentukan tujuan yang ingin diraih. Tanpa adanya pandangan tujuan ini kamu juga tidak tahu bagaimana brand nantinya akan tumbuh.
Misalnya brand dalam kategori personal care ramah lingkungan yang memiliki rangkaian produk perawatan kulit, produk kebersihan tubuh, dan sebagainya.
Karena tidak memiliki tujuan yang jelas brand tersebut memberi nama brand berbeda-beda untuk setiap kategori produknya.
Ketika di tengah jalan brand tersebut baru menyadari bahwa ia ingin menyatukan image brand tersebut sebagai rangkaian personal care ramah lingkungan.
Namun hal ini menjadi sulit karena masing-masing sub-brand nya telah berdiri sendiri.
Dengan visi yang jelas kamu bisa menentukan strategi Brand architecture dengan tepat dan menghindari perubahan brand architecture di tengah jalan yang dapat membingungkan konsumen.
Brand architecture mungkin terlihat sederhana tapi sebenarnya memerlukan waktu yang cukup lama untuk pengembangannya.
Ada banyak elemen yang harus kamu perhatikan dengan seksama supaya kamu bisa mengatur bisnis kamu dengan baik.
jadi mulai dari sekarang coba mulai memikirkan brand architecture yang tepat untuk brand kamu.
Mengenal brand positioning
kita akan membahas tentang brand positioning dan brand promise. Apakah kamu pernah mendengar tentang kedua istilah tersebut?
Kalau menurut pakar marketing Philip kotler brand positioning didefinisikan sebagai segala tindakan atau aktivitas merancang penawaran serta citra perusahaan untuk menempati tempat khusus di benak audience.
Sedangkan brand promise adalah bagian dari brand positioning yakni alasan utama bagi seseorang untuk mempercayai brand tersebut dan melakukan pembelian.
Bagaimana, apakah sudah ada sedikit gambaran tentang kedua istilah tersebut? Yuk kita bahas satu persatu.
Positioning merupakan cara yang dilakukan untuk merancang image brand, sehingga nantinya akan memiliki tempat khusus dalam pikiran atau benak konsumen.
Coba pikirkan tentang barang mewah dan barang yang terjangkau, saat kamu sudah bisa mengkategorikan beberapa brand tersebut itu artinya mereka sudah memiliki posisi di pikiranmu.
Itulah yang dinamakan brand positioning. Saat brand sudah dapat dikategorikan ke dalam kelompok tertentu, hal ini mengilustrasikan gagasan bagaimana positioning brand terbentuk di benak konsumen.
Dengan brand positioning maka kamu memiliki posisi tertentu yang bisa diidentifikasi.
Sebenarnya brand yang disebutkan ke dalam kategori mewah tidak pernah menyebutkan diri mereka sendiri sebagai brand mewah, begitu pula brand yang lebih terjangkau mereka juga tidak mengelompokkan produk mereka sendiri.
Pengelompokan terjadi karena mereka berada di pasar, dimana setiap produk akan dibandingkan oleh audience.
Positioning terjadi di dalam pikiran atau benak audience bukan brand yang memposisikan dirinya sendiri ke dalam pikiran audience, tetapi audience sendiri yang melakukannya.
Brand berusaha untuk melakukan strategi positioning untuk mempengaruhi audience.
Hal ini dilakukan melalui pesan yang mereka sampaikan berdasarkan demografi dan psikografi dimana live style dan pengalaman yang mereka dapatkan dari brand.
Hal diatas akan secara otomatis membuat audience memposisikan brand dalam pikiran mereka.
Berdasarkan penjelasan yang sudah disebutkan tadi beberapa audience mungkin akan menganggap barang-barang yang kamu anggap mewah adalah barang-barang yang terjangkau.
Sedangkan barang yang kamu anggap terjangkau tidak ada di dalam pertimbangan mereka.
Jadi tidak hanya audience memposisikan brand, mereka juga akan memposisikan brand secara berbeda berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
Tujuan dari positioning adalah untuk membuat audience mengingat brand sesuai dengan citra yang sudah dirancang tentang bagaimana brand ingin dikenal.
Jika kamu menawarkan produk, layanan, dan harga yang sama di pasar maka kamu akan terjebak dalam noise, yaitu banyaknya produk serupa.
Positioning dapat memisahkan brand dari noise tersebut, kamu dapat menentukan apa yang membuat produk dari brandmu berbeda dibandingkan dengan banyak produk serupa di pasaran.
Membangun brand positioning penting dilakukan untuk memastikan brand kamu memiliki tempat tersendiri bagi konsumen. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan terkait dengan brand positioning.
1. Tentukan target konsumen yang tepat
Segmentasi konsumen penting untuk menjaga efektivitas komunikasi yang dilakukan terhadap konsumen. Oleh karena itu dalam positioning sebaiknya tentukan secara spesifik target konsumenmu.
Selain itu produk harus dideskripsikan dikategori tertentu atau frame of reference. Misalnya Lifebuoy dibangun sebagai produk sabun keluarga.
2. Diferensiasi atau pembeda
Inilah alasan kamu harus memiliki gambaran UVP dan USP. Diferensiasi brand harus disampaikan dengan jelas.
Kamu bisa melihat cara lifeBouy memposisikan produk sebagai sabun keluarga. Pengemasan produk menggunakan foto keluarga, hingga iklan di televisi juga diperankan oleh anak dan orang tua.
3. Produk mampu membangun kepercayaan konsumen
Dengan reason to believe yang mendukung kekuatan produk dan reason to buy atau nilai emosional brand.
Membangun kepercayaan ini bisa dilakukan dengan memastikan pesan yang ingin disampaikan dapat dipercaya audience. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan pakar atau ahli.
Contohnya sabun Lifebuoy dalam iklannya menyebutkan kalau lifeBouy aktif silver formula bisa melawan kuman lebih kuat karena alat medis banyak yang mengandung silver.
Selain itu kepercayaan juga dapat terbangun secara emosional dengan menggunakan pesan komunikasi yang menggugah emosi audience.
Contohnya Lifebuoy yang membangun kepedulian pada kesehatan masyarakat melalui campaign “hari cuci tangan sedunia” sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap komitmen lifeBouy untuk kesehatan melalui produknya.
Element positioning statement
Sebuah brand positioning statement merupakan kalimat singkat atau paragraf yang menunjukan posisi brand di pasar, dengan struktur tertentu yang menghasilkan fokus agar dapat ecara akurat mendiskripsikan brand.
Seorang branding expert mengatakan pusat dari positioning brand umumnya merupakan tagline yang dikomunikasikan secara eksternal, tapi positioning brand diperuntukan untuk kalangan internal brand agar positioning tersebut dipahami dan dihidupi.
Tagline di keluarkan oleh brand untuk dikomunikasikan dengan audience eksternal, sedangkan positioning statement merupakan formula internal yang nantinya menghasilkan tagline.
Menulis positioning statement dilakukan berdasarkan riset terlebih dahulu untuk memastikan kamu tahu aspek tertentu yang sesuai dengan brand.
Riset bisa dilakukan dengan mengidentifikasi elemen positioning statement meliputi:
- Target konsumen (target customer)
- Kategori produk (target category)
- Diferensiasi (point of diferrence)
- Manfaat produk (product benefit)
- Alasan untuk percaya (reasoon to belief)
1. Target customer
Menentukan target konsumen dengan mengidentifikasi demografi, geografi, dan psikografi.
- Demografi meliputi jenis kelamin (gender), pendapatan, dan umur.
- Geografi meliputi lokasi target konsumen dan kondisi masyarakat.
- Psikografi meliputi opini, value, kepercayaan, aktivitas, ketertarikan dan karakteristik behavioral lainnya.
2. Kategori produk
Membuat kategori dari bisnis yang dijalankan secara unik dan kreatif
Misalnya, BMW bisa saja disebut perusahaan mobil biasa, tetapi secara kreatif mereka menggunakan slogan “The Ultimate Driving Machine”.
Deskripsikan kategori bisnis secara kreatif dan sesuai dengan keunggulan.
3. Diferensiasi
Deskripsikan perbedaan dari kompetitor atau point of difference. Lakukan riset secara kualitatif atau kuantitatif untuk mengetahui apa yang bisa brand tawarkan dan tidak bisa ditawarkan kompetitor.
Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengevaluasi dan membandingkan produk dengan kompetitor di pasar. Kamu bisa memnentukan diferensiasi ini dengan menggunakan UVP dan USP.
4. Manfaat produk
Manfaat yang bisa diberikan oleh bran atau produk kepada konsumen adalah yang bersifat emosional. Pastikan manfaat apa yang didapat konsumen setelah menggunakan produkmu.
Misalnya, Dove menawarkan manfaat “Feel confidence and glowing”. Dove berusaha menyampaikan kalau produk dan brand dari mereka tidak hanya sabun biasa, namun juga bisa membuat kamu merasa percaya diri dan bersinar.
5. Alasan untuk percaya
Bayangkan kamu harus menjawab pertanyaan audience, “Kenapa saya harus percaya pada brand ini?”.
Alasan audience percaya pada brand bukanlah hanya sebuah statement. Hal ini harus bisa dibuktikan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Pembuktian ini bisa berupa label, penghargaan, komplimen dari expert, informasi kualitatif dan kuantitatif, serta sejarah perjalanan brand.
Dengan begitu audience bisa percaya pada produk dan brand dan menjadi konsumen kamu.
Contoh brand positioning statement dari produk Apple adalah
“Untuk setiap orang yang ingin peralatan personal komputer atau perangkat mobile , Apple adalah pionir industri teknologi yang menyediakan produk paling inovatif, sehingga mereka dapat menikmati pengalaman sempurna di semua perangkat Apple, karena Apple melakukan inovasi terbaik untuk konsumen.”
Jika kita breakdown brand positioning statement Apple diatas maka,
- Setiap orang yang menginginkan personal komputer atau perangkat mobile adalah target market mereka.
- Apple adalah brand.
- Pionir industri teknologi merupakan kategori produk.
- Produk inovatif menjadi point of difference.
- Menikmati pengalaman sempurna di semua perangkat Apple merupakan manfaat produk.
- Apple emlakukan inovasi terbaik adalah reason to belief.
Dari contoh statement positioning Apple, apa kamu sudah bisa memikirkan positioning statement untuk brand kamu sendiri?
Brand promise dan kesalahan umum
Dapat kita pahami bahwa brand promise merupakan bagian dari elemetn positioning statement. Yaitu alasan untuk percaya dan alasan untuk membeli.
Jika brand positioning ada di kalimat maka brand promise ada di hai konsumen.
Ketika kita membicarakan tentang brand promise itu berarti membicarakan tentang hal yang benar-benar dijanjikan pada konsumen melalui produk yang dijual.
Inilah yang membuat brand promise penting, karena brand promise merupakan cara untuk mendeskripsikan brand dan akan langsung diterima oleh konsumen.
Sebuah brand promise pada umumnya sudah tercantum dalam elemen positioning, dimana brand mendeskripsikan target customer, produk kategori, benefit, dan reason to belief.
Sebuah bisnis membutuhkan brand promise untuk mengkomunikasikan ekspektasi konsumen pada seluruh orang dalam organisasi, sehingga organisasi bisa menciptakan pengalaman yang konsisten untuk konsumen.
David Aaker dalam buku Aaker on branding menuliskan brand promise adalah janji sebuah bisnis untuk konsumen yang tidak hanya menyampaikan manfaat fungsional, tetapi juga emosional, ekspresi diri, dan manfaat sosial.
Brand promise dikatakan juga berkaitan dengan emosional karena konsumen memiliki ekspektasi pada produk, kualitas, dan harga dari sebuah brand.
Jika mereka tidak mendapatkan sesuai dengan ekspektasi, itu membuat mereka kecewa.
Contohnya saat seseorang mengunjungi Starbucks dia akan berekspektasi datang ke coffee shop dengan suasana yang nyaman, desain interior indah, barista yang ramah. Karena itu sepadan dengan harga segelas kopi di Starbucks.
Dan jika seseorang menginginkan hal lain Misalnya harga kopi yang lebih murah, dia akan pergi ke coffee shop lain.
Hal tersebut terjadi karena brand promise tidak hanya menyampaikan manfaat produk, tetapi juga berkaitan dengan emosional ekspresi diri dan manfaat sosial.
Dengan begitu brand promise harus bisa memposisikan produk dalam sebuah kategori, kualitas, dan tingkat harga, serta value atau nilai yang diterapkan.
- Produk kategori, yaitu jenis produk atau layanan yang ditawarkan
- Kualitas, tentang tingkat ekspektasi konsumen terhadap kualitas produk.
- Harga, yang merupakan kebutuhan bisnis dalam pemasaran
- value alias nilai yang diterapkan dalam sebuah bisnis bisa menjadi pertimbangan pembelian oleh konsumen.
Untuk lebih memahami tentang brand promise, ada sebuah ilustrasi yang dijelaskan oleh suzane atuls -seorang ahli brand strategi – yang digunakan untuk menggambarkan brand jika dianggap sebagai manusia.
- Otak bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan market positioning dan unique value proposition
- Mmata akan tertuju pada brand Direction, yaitu tampilan dan style yang merupakan cara brand berkomunikasi
- Dan brand promise ada di hati, yaitu Bagaimana brand terkoneksi dengan konsumen secara emosional.
Hal ini membuat konsumen merasakan pengalaman tersendiri dengan brand.
Nah, sudah jelas kan kalau brand promise sangat penting karena berkaitan dengan emosi dari konsumen.
Jika alasan untuk percaya atau reason to believe di deskripsikan melalui kalimat dalam elemen positioning, maka brand promise mencakup alasan untuk percaya dan alasan untuk melakukan pembelian atau reason to believe dan reason to buy.
Setelah membahas tentang brand positioning dan brand promise selanjutnya kita akan mempelajari kesalahan yang sering terjadi pada tahap ini.
1. Brand under positioning
Kesalahan terjadi jika produk atau harga dipandang inferior atau lebih rendah dari kompetitor.
Yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan co-branding, sehingga konsumen merasa dapat mengidentifikasi brand. Cara ini akan membedakan brand kamu dari pesaing.
2. Seringkali value dan harga diposisikan lebih tinggi dari yang seharusnya
Solusinya adalah dengan membuat analisis SWOT yaitu Strength, weakness, opportunty, dan treath. Serta memiliki strategi penetapan harga.
3. Brand cofusion
Jika sebuah brand tidak memiliki positioning yang jelas maka Konsumen juga akan kebingungan soal produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand.
Kamu perlu untuk mengetahui secara jelas kegunaan dari brand, memiliki informasi yang jelas tentang value proposition, dan kategori brand.
Menyampaikan pesan ini kepada konsumen, lalu lakukan update secara berkala dan menyediakan customer service.
4. Uncertain positioning
Yaitu saat brand tidak memiliki posisi yang pasti, dan konsumen menilai brand tidak bisa memenuhi apa yang dijanjikan.
Hal yang bisa dilakukan tentu saja adalah brand re-investment, usaha untuk memperbaiki reputasi buruk ini.
5. Mencampurkan bisnis positioning dengan brand positioning
Maksudnya bisnis positioning adalah detail dalam menjalankan bisnis, sedangkan brand positioning digunakan untuk memberitahu konsumen tentang apa yang kamu tawarkan.
Banyak perusahaan yang mencampurkan dan menambahkan hal yang tidak penting dalam brand positioning. Kamu perlu untuk fokus pada elemen brand positioning statement.
6. Kegagalan dalam persaingan
Banyak ditemui brand yang gagal memperhitungkan persaingan saat melakukan analisis SWOT, ini adalah bagaimana kamu bisa menentukan faktor keunggulan dan kelemahan dalam persaingan dengan kompetitor.
Pastikan kamu memikirkan hal ini saat merencanakan strategi diferensiasi brand.
Bagaimana. Apakah sudah mendapat gambaran tentang brand positioning dan brand promise untuk brand milikmu sendiri ?
Mengenal personality
Apa itu brand personalty? dan Apa saja manfaat atau alasan bagi sebuah brand untuk membangun brand personalty?
Brand personality menunjukkan bahwa secara tidak sadar kita menciptakan koneksi secara emosional dengan brand.
Hal ini menjadikan sebuah brand dianggap memiliki personalty seperti manusia. Brand perlu untuk mengkomunikasikan pesan kepada audience. Inti dari Pesan yang disampaikan adalah tentang value brand.
Hal ini membuat brand harus berkomunikasi dengan konsumen mereka, sehingga harus ada penyesuaian yang membuat brand seakan juga menjadi manusia.
Brand tidak hanya menggunakan kata-kata seperti dalam iklan, tetapi brand perlu untuk mengembangkan karakteristik melalui brand personality yang kemudian digunakan untuk membangun komunikasi dengan audience.
Jadi bagaimana sebuah brand personalty digunakan untuk membangun komunikasi dan koneksi dengan konsumen?
Pernahkah kamu bertemu dengan orang asing di suatu forum, lalu kalian memulai percakapan dan merasa sangat cocok bahkan merasa seperti sudah lama saling mengenal.
Nah kita sebagai manusia akan merasa memiliki hubungan atau terkoneksi dengan orang lain melalui personalty. Hal ini berkaitan dengan karakteristikmu, seperti ambisius, percaya diri, sabar, pemalu, visioner, dan sebagainya.
Jika kamu bertemu seseorang dengan personality yang sama denganmu kamu akan merasakan koneksi dan akan lebih mudah untuk memiliki hubungan.
Inilah yang ingin dibangun oleh brand melalui brand personality.
Tujuan dari brand personalty yaitu membuat konsumen merasa terkoneksi secara emosional terhadap brand. Karena kita akan merasa tertarik pada orang atau Brand dengan personaly yang cocok dengan kepribadian kita.
Sering ditemui Beberapa brand hanya mengandalkan harga semurah mungkin untuk menarik konsumen. Mereka tidak memperhatikan soal emosional connection yang seharusnya dibangun.
Kamu perlu memperhatikan tentang koneksi yang dibangun dengan audience melalui display karakter brand yang dikemas dalam brand personality.
Dengan memiliki brand personal yang jelas kamu akan memiliki template konsisten untuk menyampaikan pesan yang bisa digunakan di web, Advertising, social media, dan media lainnya.
Hal lain yang membuat brand personal lebih penting adalah agar membedakan dari kompetitor, artinya memiliki diferensiasi yang menjadi ciri khas dan membedakannya dari kompetitor.
Diferensiasi yang menjadi poin utama dari brand personality adalah koneksi emosional yang didapatkan antara konsumen dan brand berbeda dengan brand lain.
Yang kedua menentukan konteks ini berkaitan dengan target konsumen yang dituju, agar konteks Pesan yang disampaikan tepat sasaran. Setelah itu Bangun komunikasi yang konsisten.
Komunitas yang konsisten dibangun dengan Konsumen akan membuat brand personalti brand kamu menjadi lebih kuat.
Yang terakhir membangun ekuitas. Brand personalti yang sudah dibangun perlu dipertahankan Hal ini akan menjadi identitas brand dalam jangka waktu yang lama.
Itu dia 3 alasan brand personality penting untuk dikembangkan yaitu untuk membedakan dari kompetitor, menentukan Kompleks dalam penyampaian pesan, dan membangun ekuitas dalam waktu lama.
Mengenal archetypes
Salah satu cara mulai membangun brand personality adalah dengan memahami tentang archetypes, yaitu pola dasar personality yang bisa kamu terapkan dalam brand.
Brand archetypes adalah kumpulan 12 personal di inti sebagai dasar yang mewakili seluruh personalty manusia. Setiap archetypes melambangkan beberapa karakteristik dan desire atau Keinginan mereka.
Margareth Mark dan Carol S. Pearson Menuliskan archetypes itu ibarat detak jantung dari brand, karena archetypes menyampaikan arti yang membuat konsumen merasa terhubung dengan sebuah produk.
Seolah-olah produk tersebut hidup dan mereka memiliki hubungan dengannya. Tulisan ini terdapat dalam buku The Hero and the Alloh building externally.
Nah itulah pentingnya memahami archetypes dalam membangun brand personality.
Alasan archetypes ini mudah diaplikasikan dan menjadi penting untuk branding adalah karena koneksi manusia bisa terjalin melalui karakteristik perilaku dan personalti.
12 personalti dalam archetypes yaitu,
Pertama The Innocent. Brand dengan personality innocent yaitu tentang rasa aman, optimis, serta menawarkan kedamaian, dan kebahagiaan. Contohnya adalah Dove.
Ke dua The Sage. Mencerminkan pemahaman pengetahuan informasi dan kebijaksanaan. Sebut saja brand seperti Google, dan BBC.
Ke tiga The Explore. Yaitu tentang kebebasan, petualangan, eksplorasi, dan penemuan. Kamu bisa menemukannya di Jeep, The North Face, dan Patagonia.
Ke empat The Outlaw. Yang menginginkan perubahan serta melakukan hal yang berbeda. Misalnya Harley Davidson.
Ke lima The Magician. Brand yang menjanjikan perubahan dan transformasi. Seperti Disney, dan coca-cola.
Ke enam The Hero. Berperan sebagai pahlawan yang memiliki fokus disiplin dan kompetitif. Contohnya seperti Adidas, FedEx, dan Nike.
Ke tujuh The Lover. Adalah tentang koneksi dan membangun hubungan memperlihatkan afeksi, dan kedekatan. Seperti yang ditampilkan brand Victoria’s Secret.
Ke delapan The Jaster. YAitu personality yang bisa membawa kesenangan, tawa, vibes yang positif ,serta kebersamaan. Seperti M&Ms
Ke sembilan The Every Man. Memperlihatkan sikap Down To Earth, jujur, bekerja keras, dan rasa memiliki. Misalnya IKEA.
Ke sepuluh The Care Giver. Menawarkan kenyamanan, layanan, bantuan, dan memprioritaskan kebutuhan orang lain. Contohnya yaitu UNICEF, WWF, dan brand sepatu Toms.
Ke sebelas The Ruler. Merupakan pemimpin yang memiliki kontrol dan Power atas suatu hal. brand yang merefleksikan personality the ruler adalah Mercedes Benz, dan Rolex.
Ke dua belas The Creator. memiliki kemampuan melakukan inovasi, memiliki visi, dan menjadi pionir. Seperti Apple dan Adobe.
Coba amati brand besar di sekitarmu dan temukan brand personality yang mereka gunakan.
Add your first comment to this post