Apa yang Bikin Website Bisnis Itu Bagus?

Apa sih yang bikin website bisnis itu bagus? yang harus selalu ada di website kamu biar tampil profesional.

Dapatkan notifikasi ke email kamu setiap kali ada tulisan baru. GRATIS.

Subscription Form

Di zaman serba digital kayak sekarang, punya website itu bukan lagi pilihan, wajib hukumnya kalau kamu mau bisnismu kelihatan dan dipercaya. Tapi, pertanyaannya: apa sih yang bikin website bisnis itu bagus?

Apa yang Bikin Website Bisnis Itu Bagus?

Setiap website pasti punya gaya sendiri. Tapi kalau kamu mau websitemu bukan cuma keren dilihat tapi juga kerja maksimal, ya ada beberapa hal penting yang nggak boleh dilewatkan.

Desain bisa aja berubah-ubah tiap tahun, tapi ada 10 hal penting yang harus selalu ada di website kamu biar tampil profesional, bikin pengunjung betah, dan pastinya beda dari kompetitor.

Yuk, kita bahas bareng-bareng!

1. Tujuan yang Jelas

Kalau boleh jujur, hal paling penting dari sebuah website itu bukan desain canggih atau animasi muter-muter, tapi tujuannya jelas. Orang harus langsung ngerti: website ini buat apa sih?

Kenapa Tujuan Itu Penting?

Bayangin kamu mampir ke toko tanpa papan nama, tanpa tahu dijual apa. Bikin bingung, kan? Sama halnya dengan website kamu. Kalau dari awal udah jelas tujuannya, pengunjung akan lebih cepat paham dan kemungkinan besar bakal stay lebih lama.

Mulai dari sini definisikan tujuanmu, coba tanya ke diri sendiri:

  • Kamu mau jualan produk atau jasa?
  • Mau ngasih info atau hiburan?
  • Mau ngumpulin leads, bangun komunitas, atau jadi sumber terpercaya di bidangmu?

Tujuan utama ini akan jadi “kompas” buat semua hal di website kamu.

Sampaikan secara jelas di website. Beberapa cara paling simpel dan efektif:

  • Homepage kamu harus langsung to the point. Bisa lewat tagline, headline singkat, atau visual yang ngejelasin.
  • Konten (tulisan, gambar, video) harus mendukung tujuan itu. Misalnya, kalau mau jualan, tunjukin manfaat produk, review pelanggan, dan call-to-action yang ajak beli.
  • Desain juga harus sejalan. Kalau kamu jual layanan hukum, tampilannya jangan kayak blog travel. Sesuaikan mood-nya.

Kenali Siapa yang Kamu Ajak Ngobrol

Website kamu bukan hanya tentang kamu, tapi juga tentang mereka yang ngunjungin. Jadi, selain nunjukin apa yang kamu tawarkan, pastikan juga website kamu menjawab kebutuhan dan ekspektasi audiens. Ini yang bikin mereka mau klik, stay, bahkan beli.

Konsisten Itu Kunci

Jangan sampai halaman depan ngomong A, halaman lain ngomong Z. Dari homepage sampai blog post, semua harus saling mendukung dan ngasih vibe yang sama. Biar pengunjung ngerasa: “Oh, ini emang website yang aku cari.”

Website Harus Bisa Bertumbuh

Tujuan website bisa berubah seiring berkembangnya bisnismu. Jadi, jangan takut buat revisi. Review dan update tujuan website kamu secara berkala biar tetap relevan dan efektif.

Contoh Nyata

Ada satu bisnis bahan bakar dan gas yang pas banget tujuannya. Begitu masuk ke homepage-nya, langsung kelihatan: “Kami jual bahan bakar dan gas. Mau order? Klik di sini.” Gak ribet, gak bikin mikir. Dan itu yang kamu mau dari website kamu.

Intinya: website yang punya arah jelas = website yang bekerja.

2. Alamat Website yang Gampang Diingat

Nama domain itu kayak alamat rumah kamu di dunia online. Bedanya, ini yang dilihat (dan diingat) orang pertama kali. Jadi, kalau kamu pengen pengunjung betah mampir (dan balik lagi), pastikan alamat website kamu simpel, jelas, dan nggak ribet.

Kenapa harus simpel?

  • Mudah diingat – Semakin singkat dan jelas, semakin gampang nempel di kepala orang.
  • Mudah diketik – Kalau harus ngeja panjang-panjang atau pakai angka & simbol aneh, siap-siap kehilangan traffic karena salah ketik.
  • Cocok buat branding – Domain yang nyambung sama nama bisnismu bikin brand kamu makin kuat.
  • Bisa bantu SEO juga – Nama domain yang relevan bisa bantu sedikit naik di hasil pencarian Google.

Ciri-ciri domain yang gampang diingat

  • Pendek & padat – Idealnya 1–2 kata. Jangan pakai kalimat lengkap.
  • Tanpa angka & tanda penghubung – Misalnya “tokobatik123-xyz.com”? Malesin.
  • Pakai ekstensi umum – .com masih jadi favorit, tapi kalau niche kamu jelas, .store atau .tech juga oke.
  • Deskriptif – Kalau kamu jual kue, domain kayak kuelezat.com langsung kasih gambaran isinya.
  • Bahasa sederhana – Hindari singkatan aneh, kata gaul, atau istilah yang bikin orang bingung.

Cara milih domain yang tepat

  1. Brainstorm – Tulis semua kata kunci yang nyambung sama bisnis kamu.
  2. Cek ketersediaan – Gunakan situs cek domain kayak GoDaddy atau Niagahoster.
  3. Punya plan B – Kalau domain impian kamu udah diambil, coba versi lain yang masih masuk akal.
  4. Tanya orang lain – Cek dulu, gampang diucapkan nggak? Aneh nggak kalau dibaca keras-keras?
  5. Pikir jangka panjang – Jangan pilih domain yang terlalu sempit, siapa tahu bisnis kamu berkembang ke arah lain.

Contoh:

Nama roticlassic.com jelas banget: ini bisnis roti dan tampilannya profesional.
Tapi kalau kamu pakai 123-roti-enak.biz, siap-siap bikin orang mikir dua kali buat ngeklik.

Intinya, domain itu wajah pertama website kamu. Bikin simpel, bikin berkesan.

3. Branding yang Kuat dan Profesional

Branding bukan cuma soal logo keren atau tagline catchy. Ini soal gimana kamu bikin orang langsung ngeh dan inget siapa kamu, apa yang kamu tawarkan, dan kenapa mereka harus peduli.

Branding yang kuat bikin bisnismu tampil beda, terlihat profesional, dan gampang dipercaya. Berikut ini yang perlu kamu perhatikan:

Visual yang Konsisten

  • Logo: Harus unik dan nyambung sama identitas bisnismu. Gunakan di semua platform, jangan beda-beda.
  • Warna: Pilih warna yang mewakili “suasana” brand kamu. Jangan gonta-ganti seenaknya—konsistensi itu kunci.
  • Font: Gunakan jenis huruf yang rapi dan gampang dibaca. Kalau bisa, pakai 1–2 jenis font aja biar tampilan rapi.
  • Foto & Gambar: Semua visual (foto tim, produk, atau ilustrasi) harus punya gaya yang seragam dan berkualitas bagus.

Pesan Brand yang Jelas

  • Nada Suara: Gaya penulisan kamu harus sesuai karakter brand—mau santai, profesional, lucu, atau serius? Konsisten ya!
  • Tagline: Punya slogan yang singkat, nempel di kepala, dan menggambarkan nilai utama bisnis kamu.
  • Value Proposition: Jelaskan dengan jelas kenapa orang harus pilih kamu. Tulis di bagian yang mudah ditemukan.

Branding dalam Pengalaman Pengguna

  • Desain Website: Tampilan dan navigasi harus “seirama” sama branding kamu. Jangan pakai elemen yang bikin bingung.
  • Konsistensi Platform: Apa yang kamu tampilkan di website harus sama vibe-nya dengan Instagram, email, dan bahkan kartu nama.

Bangun Kepercayaan

  • Tunjukkan Profesionalisme: Tulisannya jelas, desainnya bersih, dan websitenya gampang dipakai.
  • Testimoni: Pamerin review jujur dari pelanggan—ini bisa ningkatin kepercayaan banget.
  • Transparan: Ceritain siapa kamu, tim kamu, dan apa nilai yang kamu bawa. Orang lebih suka bisnis yang terbuka.

Branding Itu Harus Hidup

  • Ikuti Perkembangan: Branding kamu harus terus berkembang bareng tren, teknologi, dan kebutuhan pelanggan.
  • Terima Feedback: Dengerin masukan dari audiens, dan jangan takut untuk berevolusi.

Contohnya

Bayangin kamu buka website dengan nuansa biru-abu yang kalem, semua gambar serasi, layout rapi, dan vibe-nya langsung “ini brand profesional.” Gak banyak mikir, langsung percaya.

Nah, itu branding yang jalan.

Intinya, branding bukan cuma tempelan visual. Ini adalah pengalaman yang kamu bangun, dan jadi alasan kenapa orang klik, beli, dan datang lagi ke website kamu.

4. Navigasi yang Simpel

Navigasi website itu ibarat peta. Kalau rumit, orang bakal nyasar dan langsung kabur. Tapi kalau jelas dan gampang dipahami? Pengunjung bakal betah dan tahu ke mana harus klik.

Yuk, bikin navigasi yang bikin pengunjung senyum-senyum sendiri saking nyamannya!

Tata letak yang intuitif

  • Alurnya logis: Kelompokkan halaman yang saling berkaitan. Biar pengunjung nggak mikir dua kali.
  • Konsisten: Menu harus selalu muncul di tempat yang sama (biasanya atas atau samping kiri). Biar nggak bikin bingung tiap kali klik halaman baru.
  • Jangan kebanyakan: Terlalu banyak item di menu = otak langsung overload. Cukup yang penting-penting aja, sisanya bisa masuk submenu.

Label yang jelas

  • Deskriptif: Gunakan kata-kata yang langsung to the point, kayak “Layanan” atau “Hubungi Kami”. Jangan pakai istilah ribet atau istilah keren tapi membingungkan.
  • Tanpa jargon: Website kamu bukan tempat tebak-tebakan. Bikin semudah mungkin buat semua orang.

Responsif di semua perangkat

  • Mobile-friendly: Navigasi harus tetap gampang dipakai di HP. Jangan bikin orang harus zoom in–zoom out kayak main puzzle.
  • Hamburger menu (☰): Di layar kecil, tombol ini bisa jadi penyelamat—simple tapi efektif.

Fitur Pencarian

  • Search bar: Kalau konten kamu banyak, bantu pengunjung cari info dengan cepat. Mereka gak punya waktu scroll-scroll terus.

Bantu Navigasi dengan Visual

  • Highlight lokasi saat ini: Tunjukkan halaman mana yang sedang dibuka. Bisa dengan warna berbeda atau underline.
  • Pakai ikon: Ikon bisa bantu navigasi lebih intuitif—asal maknanya jelas. Jangan pakai ikon alien, ya.

Aksesibilitas Itu Penting

  • Bisa dinavigasi pakai keyboard: Ini membantu pengguna dengan disabilitas.
  • Alt text di gambar menu: Supaya pembaca layar bisa ngerti juga.

Coba, Tes, Ulangi

  • User testing: Lihat gimana orang beneran pakai website kamu. Bisa nemuin hal-hal yang sebelumnya nggak kepikiran.
  • Minta feedback: Dengerin pendapat pengunjung soal navigasi. Mereka yang paling tahu bagian mana yang bikin pusing.

Contohnya

Website Internet Summit ngasih contoh bagus: menu utama ditampilkan jelas, dropdown-nya nggak ribet, dan semua info penting bisa ditemukan dalam sekali lirik.

Intinya, kalau orang bisa nemuin apa yang mereka cari dalam hitungan detik, mereka akan tinggal lebih lama. Dan itu kabar baik buat kamu.

5. Info Kontak yang Gampang Dicari

Kalau pengunjung website harus muter-muter cari info kontak kamu, siap-siap mereka kabur duluan. Biar mereka gampang nyari kamu, yuk taruh info kontak dengan cara yang kece dan praktis!

Letak yang nempel terus

  • Header atau Footer: Taruh nomor telepon, email, atau info penting lain di bagian atas atau bawah halaman. Jadi, kapan pun pengunjung mau, tinggal klik aja.
  • Halaman Kontak Khusus: Buat halaman khusus ‘Kontak’ yang gampang ditemukan di menu. Semua cara buat hubungi kamu ada di sana, mulai dari telepon, email, sampai form kontak.
  • Di Homepage Juga Boleh: Kalau komunikasi langsung penting buat bisnismu, jangan ragu taruh info kontak utama di homepage supaya langsung kelihatan.

Banyak pilihan kontak

  • Telepon & Email: Jangan lupa buat yang bisa diklik langsung dari HP biar lebih praktis.
  • Form Kontak: Pengunjung bisa kirim pesan tanpa harus buka email mereka. Simple dan gampang!
  • Live Chat: Pengen kasih bantuan cepat? Pasang fitur chat langsung di situs kamu.
  • Sosial Media: Kalau kamu aktif di medsos, cantumin juga link-nya. Kadang orang lebih suka DM daripada telepon.

Jelas dan mudah diakses

  • Label yang Jelas: Misal, tulis “Jam Layanan: Senin-Jumat 9 pagi–5 sore” biar pengunjung nggak salah paham kalau kamu nggak buka 24/7.
  • Aksesibilitas: Pastikan info kontak bisa diakses semua orang, termasuk yang pakai pembaca layar.

Bikin pengunjung percaya

  • Alamat Kantor: Kalau kamu punya lokasi fisik, cantumin! Ini bikin bisnis kamu kelihatan lebih terpercaya.
  • Peta Lokasi: Embed peta biar pengunjung gampang nemu tempat kamu.

Update terus

  • Jangan sampai info kontak kamu usang. Kalau salah nomor atau email nggak aktif, bye-bye peluang bisnis.

Ajak mereka hubungi kamu

  • CTA yang Menggoda: Pakai kata-kata kayak “Hubungi kami sekarang!” atau “Siap bantu kamu, klik di sini!” supaya pengunjung makin semangat ngehubungin kamu.
  • FAQ: Kadang yang dicari bukan cuma kontak, tapi jawaban cepat. FAQ bisa bantu jawab pertanyaan umum dan kurangi kontak yang sebenarnya nggak perlu.

Intinya, bikin kontak kamu semudah jangkauan jari. Biar pengunjung nggak mikir dua kali buat bilang “Halo!” dan jadi pelanggan setia!

6. CTA Kuat

Kalau kamu mau pengunjung website nggak cuma mampir doang tapi juga ngambil aksi, CTA alias Call to Action itu kuncinya. Bikin CTA yang jitu, kamu bisa dorong mereka buat beli, daftar, atau kontak kamu dengan mudah. Gini caranya:

Jelas dan singkat

  • Bahasa langsung: Jangan pakai basa-basi, bilang aja apa yang kamu mau. Contoh: “Beli Sekarang,” “Daftar Gratis,” atau “Hubungi Kami.”
  • Singkat aja: Pesan yang simpel lebih nyantol di kepala.

Desain bikin nempel mata

  • Warna kontras: Biar tombol CTA kamu nggak hilang di tengah desain, pakai warna yang ngejreng tapi tetap keren.
  • Ukuran dan posisi: Jangan terlalu kecil sampai nggak kelihatan, tapi juga jangan sebesar-besarnya sampai bikin ilfeel. Taruh di tempat strategis, misalnya atas halaman atau pas pengunjung lagi scroll.
  • Jangan sesak: Kasih ruang supaya tombolnya nggak terjebak sama elemen lain.

Bikin pengunjung gak bisa nunggu

  • Urgensi: “Diskon Habis Minggu Ini,” atau “Stok Terbatas” bikin orang cepet-cepet klik.
  • Tunjukkan manfaatnya: Contoh, “Dapatkan eBook Gratis” bikin orang tahu apa untungnya mereka klik.

Tempatkan di mana saja yang pas

  • Sepanjang situs: Homepage, blog, sidebar, bahkan tombol melayang biar gampang diakses kapan aja.
  • Sesuai konteks: Contohnya, tombol “Subscribe” pas habis baca artikel, atau “Beli Sekarang” di halaman produk.

Coba-coba terus

  • A/B Testing: Coba berbagai versi CTA — warna, kata-kata, ukuran — buat lihat mana yang paling nendang.
  • Pantau data: Lihat statistik klik dan konversi buat tahu performa CTA kamu.

Konsisten dan relevan

  • Sesuai konteks: Pesan CTA harus nyambung sama isi halaman dan target pengunjung kamu.
  • Personalisasi: Kalau bisa, sesuaikan CTA dengan kebutuhan pengunjung biar makin ngena.

Akses semua orang

  • Pastikan CTA kamu gampang diakses semua, termasuk yang pakai keyboard atau pembaca layar. Warna dan ukuran teks juga harus ramah buat mata semua orang.

Intinya, buat CTA yang jelas, menarik, dan tepat tempat. Jangan lebay sampai bikin pengunjung kabur, tapi cukup catchy buat ngajak mereka klik. Balance is the key!

7. Pengalaman Mobile yang Mantap

Zaman sekarang, mayoritas orang browsing pakai hape, jadi website kamu wajib nendang di layar kecil itu. Gak cuma enak dipandang, tapi juga gampang dipakai. Yuk, simak tips buat bikin pengalaman mobile-mu juara:

Desain responsif

  • Nyesuaikan layar: Website kamu harus otomatis ngepasin tampilannya ke ukuran layar hape, tablet, atau desktop. Gak mau kan pengunjung pusing harus zoom-zoom?
  • Gambar dan video ngikutin: Jangan sampai gambarmu kebesaran atau kecil banget, biar tetep cakep dan enak dilihat.

Ngebut dan ringan

  • Loading cepat: Orang yang buka lewat hape nggak sabaran, jadi kompres gambar, manfaatin caching, dan minimalisir script berat.
  • Hemat data: Banyak yang pake paket data terbatas, jadi kita harus pinter bikin website ringan tapi tetep kece.

Navigasi gampang

  • Menu simpel: Pakai hamburger menu yang tinggal klik, biar layar gak penuh sesak.
  • Thumb-friendly: Semua tombol dan link harus gampang dijangkau ibu jari kamu, gak usah ngerenggang-regang.

Kompatibel dengan sentuhan

  • Tombol cukup besar: Jangan bikin tombol terlalu kecil atau berdempetan, nanti malah salah pencet.
  • Swipe & scroll: Manfaatin gesture hape biar browsing makin nyaman.

Konten yang pas

  • Singkat dan jelas: Pakai paragraf pendek, bullet point, dan judul yang jelas supaya gampang disaring.
  • Informasi penting duluan: Jangan bikin pengunjung hunting info kayak cari harta karun.

Desain visual & bacaannya nyaman

  • Font yang jelas: Pakai ukuran font yang enak dibaca tanpa harus nge-zoom.
  • Kontras warna: Warna harus cukup kontras supaya tetap kelihatan walau di bawah sinar matahari.

Tes & dengerin feedback

  • Coba di berbagai perangkat: Jangan cuma di hape kamu doang, cek di berbagai merk dan browser juga.
  • Dengar pengguna: Kalau ada yang ngeluh susah pakai, jangan cuek, segera perbaiki.

Akses untuk semua

  • Pastikan website kamu ramah buat pengguna dengan kebutuhan khusus, mulai dari pembaca layar sampai warna yang cukup jelas.

Intinya, buatlah website yang gampang dipakai dan cepat di hape supaya pengunjung betah, gak nyerah di tengah jalan, dan balik lagi ke websitemu.

8. Konten yang Menarik

Konten itu bukan cuma sekadar tulisan numpuk di halaman web kamu. Konten yang keren itu yang bikin orang betah baca, ngerti apa yang kamu bilang, dan akhirnya klik “ya” buat bisnis kamu. Gimana caranya? Simak nih:

Relevan & berfaedah

  • Kenali audiens kamu: Biar gak asal nulis, kamu harus ngerti siapa yang kamu ajak ngobrol. Konten yang nyambung sama kebutuhan dan masalah mereka pasti lebih dicari.
  • Kasih nilai: Setiap tulisan harus ada manfaatnya. Entah itu info berguna, edukasi, hiburan, atau semuanya. Pokoknya biar pengunjung bawa pulang sesuatu yang mereka butuhin.

Jelas & berkualitas

  • Tulis dengan rapi: Gak mau dong salah ejaan atau kalimat njelimet? Tulisan yang bersih dan gampang dipahami bikin kamu keliatan profesional.
  • Pecah teks: Pakai subjudul, bullet point, dan paragraf pendek supaya pengunjung bisa nyari info penting dengan gampang.

Seru & interaktif

  • Cerita itu keren: Jangan cuma datar, coba sisipin cerita yang bikin pembaca ngerasa relate dan terhubung sama kamu.
  • Bikin interaktif: Kasih kuis, polling, atau infografis interaktif biar pengunjung makin betah nongkrong di situs kamu.

SEO-Friendly

  • Pakai kata kunci cerdas: Cari tahu kata kunci yang sering dicari dan sisipin dengan alami. Jangan sampai terkesan dipaksa, nanti malah nggak enak dibaca.
  • Format oke: Jangan lupa meta tags, alt text buat gambar, dan URL yang bersih biar Google makin sayang.

Konsisten & update

  • Suara dan gaya tetap: Buat brand kamu punya ‘suara’ yang khas dan jangan berubah-ubah, biar orang gampang ngenalin kamu.
  • Rajin update: Konten lama harus diperbarui supaya tetap relevan dan bikin pengunjung balik lagi.

Multimedia yang keren

  • Gambar dan video: Tambahin visual yang mendukung supaya konten makin menarik dan gampang diingat.
  • Infografis keren: Buat data rumit jadi gampang dimengerti dengan infografis.

Kredibilitas & kepercayaan

  • Sumber jelas: Kalau pakai data atau kutipan, jangan lupa cantumin sumbernya. Biar kamu keliatan jujur dan terpercaya.
  • Ajak ahli: Kalau bisa, masukin opini atau tulisan dari pakar supaya konten kamu makin legit.

Fokus ke pengguna

  • Dengerin feedback: Jangan cuek sama apa yang pembaca bilang. Pantau analitik dan feedback buat bikin konten yang lebih pas ke mereka.
  • Akses mudah: Pastikan semua orang bisa baca konten kamu, termasuk yang punya keterbatasan. Alt text buat gambar dan kompatibilitas screen reader itu wajib.

Pokoknya, konten yang compelling itu yang bikin orang gak cuma mampir, tapi betah, percaya, dan akhirnya bertindak.

9. Reviews

Kita bisa bilang bisnis kita keren, tapi tahu apa yang lebih ampuh? Orang lain yang bilang itu buat kita. Yup, ulasan positif alias rave reviews itu senjata rahasia buat ningkatin kepercayaan dan meyakinkan calon pelanggan.

Berikut cara pamer testimoni tanpa kelihatan nyombong:

Taruh di tempat yang strategis

  • Homepage: Biar dari pertama masuk, pengunjung langsung tahu kamu tuh terpercaya.
  • Halaman produk/jasa: Lagi mikir mau beli? Lihat testimoni pelanggan sebelumnya bisa jadi penentu.
  • Halaman khusus testimoni: Mau liat lebih banyak cerita dari pelanggan? Kasih mereka satu tempat khusus.
  • Sidebar atau footer: Biar jalan ke mana pun di situsmu, mereka tetap lihat bukti kepuasan pelanggan.

Harus asli, jangan Ngadi-ngadi

  • Dari pelanggan beneran: Jangan bikin testimoni bohongan, ya. Orang bisa ngerasa kalau itu palsu.
  • Beragam sudut pandang: Kasih review dari berbagai jenis pelanggan dan produk/jasa yang berbeda.
  • Tambah detail kecil: Nama, lokasi, atau bahkan foto bisa bikin testimoni makin kredibel (tentu dengan izin, ya).

Bikin menarik

  • Pakai foto: Kalau pelanggan kirim foto pakai produk kamu, tampilkan! Itu bikin testimoni lebih relatable.
  • Format yang enak dibaca: Gunakan tanda kutip, background beda warna, atau layout yang clean biar stand out.

Video testimoni

  • Lebih hidup: Video bisa nunjukin ekspresi, emosi, dan kepercayaan mereka—langsung kena di hati.
  • Gak harus profesional: Yang penting jelas dan jujur. Video simpel dari HP juga oke banget kalau pesannya kuat.

Jangan diam aja

  • Respons juga dong: Apalagi di Google atau media sosial, balas komentar mereka buat nunjukin kamu peduli.
  • Bagikan ke sosmed: Satu review bagus bisa kamu tampilkan di Instagram, LinkedIn, bahkan newsletter.

Selalu diperbarui

  • Update rutin: Jangan cuma pajang testimoni dari 3 tahun lalu. Review terbaru lebih meyakinkan.
  • Minta feedback: Abis pembelian? Kirim email manis buat minta review. Kasih link biar tinggal klik.

Jadi intinya, testimoni bukan cuma “hiasan”. Itu bukti sosial yang bisa bikin calon pelanggan klik “beli sekarang”.

10. Google Analytics

Mau tahu siapa aja yang mampir ke websitemu, dari mana asalnya, dan ngapain aja mereka di sana? Nah, Google Analytics itu ibarat CCTV digital yang bantu kamu ngerti siapa yang datang dan kenapa mereka langsung pergi… atau malah beli.

Tau dari mana mereka datang

  • Sumber trafik: Google? Instagram? Email? GA kasih kamu peta lengkapnya.
  • Kelakuan pengunjung: Mereka klik apa? Lama nongkrong di halaman mana? Semua ketahuan.
  • Bounce rate: Banyak yang kabur cuma lihat satu halaman? Saatnya benahin konten atau desain.

Lacak konversi

  • Pasang “goal”: Misalnya form terisi, keranjang ter-checkout, atau email newsletter kepencet. Semua bisa kamu ukur.
  • Cek funnel: Lihat jalur pengunjung dari awal sampai akhirnya beli (atau kabur). Jadi tahu bagian mana yang harus diperbaiki.

Kenalan sama audiens

  • Umur, gender, minat: Kamu bisa tahu apakah audiensmu remaja pecinta kopi atau ibu-ibu pencinta diskon.
  • Lokasi: Pengunjung dari Jakarta atau Surabaya? Biar promonya bisa disesuaikan.

Cek performa website

  • Kecepatan loading: Kalau website kamu lemot, pengunjung bakal kabur sebelum lihat isinya.
  • Performa di HP: Karena mayoritas orang buka dari smartphone, pastikan tampilanmu kece di layar kecil juga.

Bikin laporan sesuai maumu

  • Custom report: Pilih data yang relevan buat bisnismu, bukan semua angka yang bikin pusing.
  • Segmentasi: Bedakan antara pengunjung baru vs. yang udah langganan. Strateginya bisa beda.

Terhubung ke alat lain

  • Google Ads, Search Console, medsos: Semua bisa disambung biar datanya lebih lengkap dan menyatu.
  • Dari data → aksi: Ubah insight jadi langkah nyata. Misalnya ubah halaman produk yang nggak perform, atau buat konten baru yang sesuai minat pengunjung.

Tetap aman dan etis

  • Privasi data: Jangan lupa patuhi aturan kayak GDPR. Jelaskan ke pengunjung kalau kamu pakai cookies dan data mereka aman.

Google Analytics itu bukan cuma alat pelacak, tapi teman setia buat bantu kamu ambil keputusan cerdas soal websitemu. Jangan cuma pasang, tapi manfaatin. Karena data yang gak dipakai… ya sama aja kayak punya kompas tapi gak pernah dibaca.

Pentutup

Setiap website itu pasti punya ciri khasnya sendiri. Tapi kalau kamu pengen websitemu nggak cuma tampil menarik tapi juga berfungsi maksimal, ya kuncinya ada di poin-poin penting yang tadi kita bahas.

Kalau desainnya rapi, tujuannya jelas, navigasinya gampang, kontennya berbobot, dan pengunjung bisa langsung paham harus ngapain — boom, websitemu bukan cuma jadi pajangan, tapi jadi alat tempur buat capai tujuan bisnis.

Tinggalkan komentar

Butuh Website?

Yuk ngobrol dulu. Nggak harus langsung mulai, kita bisa diskusi ringan dulu buat tahu apa yang paling pas untuk bisnis kamu.

gambar call to action