Cara Mendapat Pelanggan Dengan Website Marketing Strategi

Banyak banget bisnis yang udah punya website mernairk, tapi gak ngasilin sales atau lead.

Dapatkan notifikasi ke email kamu setiap kali ada tulisan baru. GRATIS.

Subscription Form

Punya website itu baru langkah awal. Tantangan sebenarnya adalah gimana kamu ngelola dan ngisi website itu biar jadi alat jualan yang beneran kerja.

Dari website setiap hari ada aja prospek yang masuk, tanya-tanya, dan akhirnya jadi pelanggan. Kenapa? Karena websitenya gak cuma sekedar ada, tapi juga kerja buat nyari pelanggan.

Kalau websitemu gak dioptimalkan, ya siap-siap tenggelam di lautan internet. Gak akan ada yang tahu, apalagi beli.

Kalau kamu pengen website yang bukan cuma menarik tapi juga produktif, lanjut baca. Di sini aku bakal bahas gimana caranya bikin website yang bisa bantu kamu datengin customer.

Gimana sih caranya dapetin customer dari website?

Tenang, gak perlu dibikin ribet. Sebenarnya, prosesnya mirip banget sama dapetin pembeli di toko fisik.

Bayangin kamu punya toko. Apa yang harus kamu lakukan supaya ada yang beli?

  1. Pertama, kamu harus bikin orang mau mampir dulu.
  2. Kedua, setelah mereka masuk dan lihat-lihat, biasanya bakal ada yang nanya-nanya.
  3. Ketiga, dari situ ada tiga kemungkinan:
    • Cuma lihat-lihat, terus cabut.
    • Gak beli sekarang, tapi nanti balik lagi.
    • Langsung beli dan jadi customer.

Nah, pola ini sama persis kalau kita pakai website buat jualan.

Jadi, kalau kamu pengen website-mu gak cuma jadi pajangan, tapi bisa bawa pelanggan beneran, yuk kita breakdown jadi 3 langkah utama:

  • Ubah mereka jadi pembeli
  • Datengin pengunjung ke website
  • Bikin mereka tertarik dan interaksi

Tahap 1: Bikin Website Kamu Ramai Dulu (Datangkan Traffic)

Langkah pertama? Bikin orang mampir ke website kamu dulu. Gak ada pengunjung = gak ada peluang jualan.

Tapi ingat, yang kita cari bukan sembarang orang nyasar, kita butuh pengunjung yang berpotensi jadi pembeli. Yang sesuai dengan produk/jasa yang kamu tawarkan. Bukan cuma yang klik terus ngilang.

Makanya, menentukan target audiens itu penting banget. Siapa sih orang yang kemungkinan besar butuh dan tertarik sama yang kamu jual? Kalau kamu udah punya gambaran jelas soal mereka, tinggal fokus cari cara buat narik mereka datang ke website.

Nah, secara umum ada 2 cara utama buat datengin traffic:

  • Berbayar – pake iklan, seperti Google Ads atau Meta Ads.
  • Organik – lewat konten, SEO, media sosial, dan lain-lain.

1. Traffic Berbayar

Kalau kamu mau hasil instan, ini jalannya. Bayar, tayang, langsung muncul di depan mata audiens. Tapi inget, jangan asal nembak iklan.

Beberapa opsi yang bisa kamu mainkan:

  • Google Ads
    Cocok kalau orang emang udah niat nyari produk kayak kamu. Misalnya kamu jual sepatu hiking, pas orang googling “sepatu gunung anti air”, boom… iklan kamu nongol paling atas.
  • Meta Ads (Facebook & Instagram)
    Mantap buat bangun awareness dan ngehajar audiens berdasarkan minat mereka. Misal kamu jual kopi literan kekinian, kamu bisa target orang yang suka nongkrong, suka kopi, dan tinggal di radius 5 km dari kafe kamu.
  • TikTok Ads
    Kalau produk kamu cocok buat Gen Z atau yang visualnya catchy banget, ini bisa jadi ladang emas. Tapi pastiin kontennya ngena, jangan cuma jadi iklan yang dilewatin doang.

Catatan: Bayar iklan itu bukan sulap. Kalau landing page kamu amburadul, copy-nya garing, atau CTA-nya gak jelas… ya tetep aja boncos. Jadi pastiin semuanya siap tempur sebelum ngegas iklan.

2. Traffic Organik

Ini semacam investasi. Emang gak langsung meledak, tapi efeknya bisa tahan lama dan makin kuat seiring waktu.

Beberapa jurus yang bisa kamu pakai:

  • Blog / Artikel
    Ini senjata SEO yang underrated. Kamu bisa edukasi pasar, jawab pertanyaan mereka, dan kasih solusi. Kalau isinya daging, orang bakal balik terus.
  • SEO (Search Engine Optimization)
    Kamu bikin konten (artikel, halaman produk, dsb.) yang nyantol di Google. Jadi waktu orang cari sesuatu yang relevan, website kamu muncul. Gratis, tapi butuh waktu dan strategi.
  • Konten Media Sosial
    Bikin postingan yang bermanfaat, lucu, atau relatable di Instagram, TikTok, Threads, dll. Tujuannya: bikin orang kenal kamu, suka kamu, terus kepo dan mampir ke website kamu.
  • Email Marketing
    Kalau udah dapet kontak, jangan dibiarkan berdebu. Kirim email yang nggak ngebosenin buat ajak mereka balik lagi. Bisa info promo, konten baru, atau tips-tips berguna.

Jadi, mending berbayar atau organik? Kalau aku boleh saran, kombinasikan dua-duanya.

Pakai iklan buat hasil cepat, sambil bangun traffic organik buat jangka panjang. Ibaratnya, iklan itu sprint. Konten dan SEO itu maraton.

Yang penting: target kamu jelas, strategi kamu rapi, dan kamu konsisten.
Traffic masuk, peluang closing makin gede.

Tahap 2: Bikin Pengunjung Betah dan Percaya

Oke, kamu udah berhasil bikin orang mampir ke website. Tapi… apa mereka langsung beli? Belum tentu.

Faktanya, gak semua pengunjung itu siap beli saat itu juga. Ada yang cuma cari info, ada yang lagi mikir-mikir, dan ada juga yang udah siap gesek kartu.

Makanya, tugas kita beda-beda tergantung “mood belanja” si pengunjung:

  • Yang masih penasaran (awareness) → kasih info yang bikin mereka paham dan inget brand kamu.
  • Yang lagi nimbang-nimbang (consideration) → bantu mereka yakin, kasih alasan kenapa kamu pilihan terbaik.
  • Yang udah siap beli (decision) → jangan kasih celah buat ragu. Bikin mereka langsung klik tombol “Beli Sekarang.”

Jadi, apa yang bisa kita lakuin biar mereka makin yakin dan betah di website?

  • 1. Desain yang kece & profesional
    Website kamu itu etalase digital. Kalau tampilannya asal-asalan, orang juga males liat. Pastikan desainnya sesuai dengan identitas brand kamu.
  • 2. Cepat & aman
    Website lemot dan gak aman? Pengunjung langsung cabut. Pastikan loading-nya cepat dan ada sistem keamanan (SSL, dll) biar makin terpercaya.
  • 3. Konten yang jelas, to the point & meyakinkan
    Tulisan, gambar, hingga video harus bisa bantu calon pelanggan paham apa yang kamu tawarkan, dan kenapa mereka harus pilih kamu.

Anggap aja website kamu kayak toko fisik. Kalau interiornya nyaman, terang, ada musik, AC dingin, dan pelayan ramah, orang bakal betah dan lebih mungkin beli. Nah, kita harus bikin versi digitalnya!

Kalau websitemu udah ada tapi masih sepi pembeli, bisa jadi ada bagian yang belum kamu optimalkan.

Tahap 3: Akuisisi Customer

Nah, kalau kamu udah ngelakuin dua tahap sebelumnya dengan benar (datangin traffic + optimasi website), sekarang tinggal panen hasilnya.

Prospek yang datang ke kamu bukan orang random, mereka udah siap dengerin. Mereka udah tertarik, tinggal butuh sedikit dorongan biar yakin untuk transaksi.

Di titik ini, tim sales gak perlu capek-capek ngejar orang yang gak minat. Fokusnya sekarang ke orang yang memang udah kasih sinyal:
“Aku butuh solusi, bisa bantu?”

Nah, tugas kita tinggal bantu mereka yakin dan nyaman buat ambil keputusan.

Caranya? Komunikasi yang cepat, jelas, dan personal. Bisa lewat:

  • Chat di WhatsApp
  • Telepon
  • Zoom / Google Meet
  • Ketemu langsung (kalau memungkinkan)

Yang penting, prospek harus ngerasa kamu ngerti mereka dan siap bantu cari solusi terbaik.

Intinya, mereka udah buka pintu, tinggal kamu masuk dengan sopan, kasih solusi, dan bantu ambil keputusan. Bukan maksa jualan, tapi bantu mereka jadi versi lebih baik dari diri mereka, dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Tahap 4: Evaluasi & Optimasi

Oke, setelah kamu berhasil datengin traffic, bikin websitemu nyaman, dan mulai akuisisi customer… jangan langsung leha-leha dulu ya. Sekarang saatnya kita masuk ke tahap penting tapi sering dilewatkan: evaluasi dan optimasi.

Kenapa ini penting? Karena selalu ada cara yang lebih baik, dan kita baru bisa nemuin itu setelah proses dijalanin.

Tujuan dari tahap ini simpel:

  • Nemu celah yang bisa diperbaiki
  • Nemu peluang yang sebelumnya nggak kelihatan
  • Bikin semua proses lebih efisien dan hasilnya lebih konsisten

Caranya gimana?

  • Cek datamu – lihat apa yang berhasil dan apa yang nggak
  • Ukur hasil tiap langkah – dari traffic sampai closing
  • Lakukan eksperimen kecil – jangan takut coba hal baru
  • Tracking itu wajib – biar keputusan yang kamu ambil itu berdasarkan data, bukan feeling

Ingat, optimasi bukan tentang langsung sempurna, tapi tentang terus membaik.

Penutup

Nah, setelah kamu baca sampai sini, aku harap sekarang kamu makin paham gimana caranya bikin website jadi mesin pencetak customer. Mulai dari narik traffic, bikin pengunjung betah, sampai akhirnya closing manis.

Kamu tertarik nyoba langkah-langkah di atas? Atau masih nyaman dapetin customer lewat cara lama yang itu-itu aja?

Apa pun itu, aku pengin denger pendapat kamu! Yuk, ngobrol di kolom komentar, siapa tahu dari situ malah muncul ide baru yang bisa bantu kita grow bareng.

Tinggalkan komentar

Butuh Website?

Yuk ngobrol dulu. Nggak harus langsung mulai, kita bisa diskusi ringan dulu buat tahu apa yang paling pas untuk bisnis kamu.

gambar call to action