Di dunia digital yang serba ngebut kayak sekarang, pasang iklan di Google Ads udah jadi senjata wajib buat banyak bisnis.
Tapi, ngeluarin budget iklan tanpa ngerti gimana ngukurnya itu ibarat nembak sambil tutup mata, bisa kena, tapi kemungkinan melesetnya gede banget.
Nah, di sinilah KPI Google Ads jadi penyelamat kita. Data dan angka dari dashboard Google Ads itu bukan cuma sekadar statistik, tapi semacam GPS yang ngasih tahu apakah kampanye kamu lagi di jalur yang benar atau butuh belok kiri dikit.
Apa Itu Google Ads KPI
Suksesnya kampanye iklan nggak cuma soal banyaknya tayangan atau klik doang, lho.
Di sinilah pentingnya KPI (Key Performance Indicators). KPI itu semacam “rapor” buat ngukur performa iklan kamu secara objektif. Tanpa itu, kamu kayak main tebak-tebakan, mana yang berhasil, mana yang buang-buang budget.
Dengan KPI, kita bisa tahu seberapa efektif iklan yang kita jalankan, berapa ROAS-nya (Return on Ad Spend), dan bagian mana yang butuh dioptimasi. Jadi, kalau kamu pengen kampanye Google Ads kamu makin tajam dan hasilnya makin maksimal, wajib banget paham KPI ini.
Metrik Penting di Google Ads KPI yang Perlu Diketahui
Sekarang kamu udah paham apa itu metrik di Google Ads, saatnya kita selam lebih dalam, metrik mana sih yang wajib banget kamu perhatikan?
Buat kamu yang masih pemula, ngerti metrik-metrik dasar ini penting banget, ibarat fondasi sebelum kamu mulai optimasi. Jangan khawatir, nggak perlu langsung jago semua. Yang penting tahu dulu mana yang ngaruh besar ke performa iklanmu.
Sebagai langkah awal, kamu juga bisa pakai template laporan Google Ads yang udah nyantumin KPI penting. Jadi, kamu tinggal baca, analisa, lalu ambil keputusan lebih cerdas.
1. Return on Ad Spend (ROAS)
Oke, kita mulai dari yang paling “ngena” ke dompet: ROAS (Return on Ad Spend).
ROAS itu intinya ngasih tahu, seberapa cuan yang kamu dapat dari setiap rupiah yang kamu keluarin buat iklan.
Misalnya, kamu keluarin Rp500.000 buat Google Ads dan hasilin omzet Rp3.000.000. Berarti ROAS kamu = 6.
Artinya apa? Setiap Rp1 yang kamu belanjain, balik jadi Rp6. Lumayan banget, kan?
ROAS ini bukan sekadar angka, tapi semacam cermin: kampanye kamu beneran untung atau cuma buang-buang budget.
Makanya, buat aku dan kamu (dan semua yang main di digital ads), ROAS ini sering jadi patokan utama buat ngukur “layak nggaknya” iklan yang lagi jalan.
Jadi, kalau ROAS kamu udah bagus, lanjutkan. Kalau belum, waktunya kita korek-korek, optimasi, dan bikin lebih perform!
2. Cost per Acquisition (CPA)
Lanjut ke yang juga penting banget: Cost per Acquisition (CPA), alias biaya per konversi.
Gini, nggak semua bisnis bisa langsung hitung omzet dari klik iklan, kan?
Misal kamu fotografer yang dapetin klien lewat telepon dari iklan. Nah, di sini yang kamu harus tahu itu berapa biaya yang kamu keluarin buat dapetin satu konversi. Contohnya, satu telepon dari calon klien.
Besaran CPA ini dipengaruhi sama seberapa ketat persaingan di bidang kamu, berapa biaya per klik (CPC), dan seberapa jago landing page kamu mengubah pengunjung jadi pelanggan.
Cara ceknya gampang. Bandingin aja biaya per konversi ini sama nilai proyek atau klien yang kamu dapat. Kalau CPA-nya lebih kecil dari nilai klien, berarti kamu udah di jalur yang bener. Kalau nggak, ya waktunya kita bongkar dan optimasi lagi!
3. Jumlah Konversi
Nah, sekarang kita bahas yang nggak kalah penting: Jumlah Konversi.
ROAS sama CPA itu ngasih tahu seberapa efisien iklan kamu, tapi jumlah konversi itu ngasih tahu seberapa banyak hasil nyata yang kamu dapat. Kamu bisa punya ROAS tinggi, tapi cuma dari satu konversi doang, itu sih kayak pemenang lomba lari yang cuma lari sekali.
Konversi itu bisa macam-macam, tergantung tujuan kamu: bisa pembelian, isi form, daftar email, atau download aplikasi. Makanya, penting banget kamu aktifkan pelacakan konversi.
Contohnya lewat Google Analytics, biar kamu tahu betul berapa banyak aksi yang benar-benar ngasih nilai ke bisnis kamu.
Ingat, semakin banyak konversi yang berkualitas, makin mantap juga performa kampanye kamu!
4. Jumlah Klik (Clicks)
Klik itu gerbang utama buat konversi, jadi penting banget tahu berapa banyak orang yang nge-klik iklan kamu dalam periode tertentu. Ini kasih gambaran seberapa menarik iklan kamu di mata orang.
Tapi, jangan cuma ngelihat angka klik doang ya, kamu juga harus cek biaya per klik (CPC). Banyak klik tapi CPC-nya mahal dan nggak ada konversi? Bisa jadi target audiens kamu masih kurang pas, atau landing page-nya perlu diperbaiki. Jadi, klik banyak belum tentu artinya sukses!
5. Conversion Rate (Rasio Konversi)
Rasio konversi itu persentase orang yang klik iklan kamu dan benar-benar melakukan aksi yang kamu mau, misal beli barang, isi form, atau daftar newsletter. Penting banget ini, karena banyak klik tapi konversi dikit? Wah, ada yang harus kita benahin nih.
Kalau rasio konversi kamu di bawah 0,5%, itu sudah tanda bahaya. Artinya kamu bayar mahal tapi hasilnya nggak sebanding. Coba deh cek juga kanal lain di Google Analytics, buat tahu apakah trafik dari Google Ads beneran berkualitas atau nggak.
Idealnya, trafik berbayar harusnya konversinya lebih tinggi karena targetnya sudah spesifik banget.
6. Jumlah Tayangan (Impressions)
Tayangan itu ngasih tahu seberapa sering iklan kamu muncul di hasil pencarian atau di jaringan display Google. Penting banget buat kamu yang lagi fokus bangun brand awareness.
Tapi, kalau tayangan udah tinggi tapi kliknya sedikit, berarti ada yang kurang nendang di judul atau visual iklan kamu, nih.
Selain itu, kamu juga bisa cek Search Impression Share, ini ngitung persentase tayangan yang seharusnya kamu dapat dibanding total tayangan yang ada buat kata kunci itu. Jadi kamu tahu seberapa besar “porsi pasar” iklan kamu.
7. Click Through Rate (CTR)
CTR itu simpel: berapa banyak orang yang lihat iklan kamu, lalu klik. Kalau CTR kamu rendah, bisa jadi iklan kamu kurang nendang, teksnya kurang catchy atau visualnya kurang greget.
Coba deh, mainin beberapa versi iklan, kadang cuma ganti kata aja bisa bikin performa naik drastis.
Ingat juga, posisi iklan kamu itu penting! Iklan yang nangkringnya kebanyakan di atas atau di bawah bisa bikin klik menurun. Jadi, jangan cuma fokus buat muncul, tapi juga pastiin posisinya pas.
8. Nilai Total Konversi (Total Conversion Value)
Ini bukan cuma soal berapa banyak konversi yang kamu dapat, tapi juga berapa besar duit yang masuk dari semua konversi itu. Kadang, satu konversi bisa jauh lebih ‘tajir’ dibanding yang lain.
Misalnya, toko online kamu punya rata-rata belanja yang gede, jadi meskipun transaksi jumlahnya sama, pendapatan bisa beda jauh. Pantau metrik ini supaya kamu bisa atur anggaran iklan dengan lebih pintar di bulan-bulan berikutnya.
Penutup
Ngerti dan pantau 8 KPI Google Ads ini penting banget supaya kampanye kamu makin tajam, hemat, dan hasilnya nendang. Optimasi itu bukan soal magic instan, tapi soal konsistensi dan jeli baca data.
Tinggalkan komentar