Beda dari strategi bidding biasa yang fokus per campaign, portfolio bid strategy ngasih kamu kontrol lintas campaign atau ad group dengan tujuan performa yang sama.
Google bakal ngumpulin data dari semua campaign itu dan, lewat algoritma mesin pintarnya, ngatur bid secara real-time buat ngejar goal kamu, entah itu konversi, revenue, atau ROAS.
Apa Itu Portfolio Bid Strategy di Google Ads?
Gampangnya, ini adalah satu strategi bidding yang bisa kamu pakai untuk banyak campaign sekaligus. Jadi, daripada atur target satu-satu, kamu tinggal bikin satu strategi di level akun dan tempel ke campaign-campaign yang kamu mau.
Misalnya nih, kamu punya beberapa campaign yang semuanya ngejar Target CPA Rp50.000. Nah, daripada masukin angkanya satu per satu, kamu cukup bikin 1 strategi portfolio, terus tinggal assign ke semua campaign itu. Hemat waktu, tenaga, dan lebih konsisten juga.
Beda sama strategi standar yang harus kamu atur per campaign. Portfolio bid strategy bikin semuanya terpusat dan lebih gampang dikontrol.
Nantinya Portfolio Bid Strategy ngumpulin data dari berbagai campaign kamu. Nah, dari data itulah Google pakai machine learning-nya buat bantu kita ambil keputusan bidding yang lebih cerdas dan real-time.
Hasilnya optimasi yang lebih efisien, performa lebih maksimal, dan kamu bisa fokus ke hal-hal strategis lainnya. Jadi, kalau kamu punya banyak campaign dengan goal serupa, strategi ini bisa kamu ambil.
Portfolio Bid Strategy vs. Bidding Lainnya
Kalau kamu pakai campaign-specific, artinya setiap campaign punya strategi bidding-nya sendiri.
Misal, campaign A ngejar target CPA, campaign B fokus ke ROAS, dan masing-masing optimasi berdasarkan performanya sendiri, tanpa peduli campaign lain ngapain.
Nah, kalau kamu pakai portfolio strategy, kamu bisa “gabungin” beberapa campaign atau ad group jadi satu tim dengan tujuan yang sama.
Misalnya, kamu mau maksimalin konversi atau jaga target ROAS secara keseluruhan. Di sini, Google bakal ngeliat data dari semua campaign dalam portfolio itu dan ngatur bidding-nya berdasarkan performa gabungan.
Contohnya begini:
Kalau salah satu campaign performanya bagus dan biayanya rendah, Google bisa alihin lebih banyak budget ke situ. Yang boros bisa dikurangi otomatis. Hasilnya budget kamu dipakai lebih cerdas tanpa harus micromanage satu-satu.
Portfolio strategy itu solusi cerdas buat kamu yang pengen performa optimal dari banyak campaign tanpa harus repot mantau satu per satu.
Cara Kerja Portfolio Bid Strategy
Begitu kamu aktifkan portfolio bid strategy, Google mulai kerja keras buat kamu. Sistemnya akan ngumpulin dan ngolah data performa dari semua campaign atau ad group yang kamu masukin ke dalam satu portfolio.
Nah, data ini jadi bahan bakar buat mesin belajar milik Google biar bisa optimasi bid kamu secara real-time.
Berikut ini cara kerjanya:
- Ngintip Riwayat Performa
Google lihat data masa lalu, seperti CTR, conversion rate, dan CPC buat nebak campaign mana yang punya potensi paling tinggi. - Analisis Sinyal Real-Time
Misalnya: kata kunci yang diketik user, device yang dipakai, lokasi, jam tayang, sampai demografi. Semua itu diproses secepat kilat buat nentuin bid terbaik setiap saat. - Sesuaiin Sama Tujuan Konversi Kamu
Mau ngejar konversi sebanyak-banyaknya, nilai konversi tertinggi, atau jaga CPA/ROAS tetap stabil? Google bakal sesuaikan bid biar nyampe tujuan itu, dan tetap imbangin performa antar campaign. - Atur Budget Secara Pintar
Kalo ada satu campaign yang lagi lemes tapi yang lain lagi gacor, Google bakal otomatis mindahin budget ke yang perform-nya bagus. Jadi kamu nggak buang-buang duit.
Portfolio bid strategy = kerja lebih efisien, hasil lebih maksimal.
Manfaat Pakai Portfolio Bid Strategy
Sederhananya, portfolio bid strategy ini dibuat supaya kamu bisa lebih paham dan kontrol bidding kamu dengan lebih gampang.
Daripada ngatur bid satu per satu di tiap campaign, strategi ini ngegabungin beberapa campaign, ad group, atau keyword dengan tujuan yang sama dalam satu tempat.
Jadi, kamu punya “pusat komando” buat ngatur dan mantau performa semua campaign sekaligus, praktis dan bikin hidup kamu lebih simpel. Dengan begini, kamu bisa fokus ke hasil tanpa pusing mikirin detail yang ribet!
- Data Makin Banyak, Optimasi Makin Pintar
Dengan ngumpulin data dari banyak campaign, Google punya lebih banyak info buat analisa. Hasilnya bidding kamu jadi makin tepat sasaran dan performa iklan makin oke. - Budget Bisa Pindah-Pindah Sesuai Performa
Nggak perlu lagi kasih budget kaku per campaign. Kalau ada campaign yang perform-nya lagi gacor, Google bakal otomatis “lempar dana” ke sana. Jadi, duit kamu nggak kebuang sia-sia. - Ngatur Banyak Campaign? Gampang Banget!
Daripada ngurus satu-satu kayak main catur, mending kita satukan semua campaign di bawah satu strategi. Lebih hemat waktu, lebih simpel, dan kamu bisa fokus ke hal yang lebih strategis. - Bid-nya Pintar, Gerak Sesuai Sinyal Real-Time
Google terus mantau sinyal real-time (kayak lokasi, device, jam, dsb.) buat atur bid kamu. Jadi setiap momen penting nggak akan terlewat. - Cocok Buat Struktur Iklan yang Ribet
- Punya banyak produk, lokasi, atau jenis campaign? Portfolio bid strategy bisa bantu nyatuin semuanya di satu tujuan, biar performa tetap stabil dan hasil maksimal.
Kekurangan Pakai Portfolio Bid Strategy
Portfolio bid strategies emang keren, tapi gak selalu cocok buat semua orang. Nih, beberapa hal yang perlu kamu tahu sebelum pakai:
- Belajar Butuh Waktu
Karena data dikumpulin dari banyak campaign sekaligus, Google butuh waktu lebih lama buat paham pola performa kamu. Jadi, siap-siap ya kalau awalnya hasilnya naik turun dulu. - Kontrol Jadi Lebih Longgar
Kamu gak bisa atur bid atau budget per campaign se-detail kalau pakai portfolio. Jadi, kalau kamu suka ngatur yang super spesifik buat tiap campaign, ini mungkin agak ngepas. - Data Itu Raja
Portfolio cuma oke kalau kamu punya tracking konversi yang rapi dan data yang cukup banyak. Kalau datanya berantakan atau sedikit, hasil bidding bisa malah gak maksimal.
Jadi, pikirin dulu ya sebelum melangkah!
Kapan Perlu Pakai Portfolio Bid Strategy
Simple aja, ini pas banget buat kamu yang:
- Punya Kampanye Banyak dan Ribet
Kalau kamu ngelola puluhan sampai ratusan kampanye yang hasil konversinya banyak, portfolio bikin hidupmu lebih gampang. Semua jadi lebih teratur dan anggaran bisa dialokasikan dengan lebih pintar. - Mau Optimasi Cross-Campaign
Kalau semua kampanye kamu punya tujuan yang sama—misal, maksimalkan konversi, pendapatan, atau ROAS—pakai portfolio biar Google bisa kerja lebih efisien ngatur bid di semua kampanye sekaligus. - Ingin Maksimalkan Performa di Banyak Channel
Buat kamu yang iklan di search, display, video, dan lain-lain, portfolio bakal pastiin budget kamu ngacir ke kampanye yang paling juara.
Penutup
Kalau kamu paham cara kerja portfolio dan bedain sama strategi khusus campaign, kamu bisa ambil keputusan yang lebih cerdas buat kampanye Google Ads kamu.
Tinggalkan komentar