Apa Itu Copywriting? Tujuan, Jenis, dan Ciri Copywriting yang Bagus

Copywriting yang bagus tuh bisa mainin emosi, bangun kepercayaan, dan bikin orang ambil tindakan.

Dapatkan notifikasi ke email kamu setiap kali ada tulisan baru. GRATIS.

Subscription Form

Copywriting itu sangat penting di dunia pemasaran. Karena kata-kata yang kamu tulis bisa bikin orang langsung ngeklik… atau malah skip begitu aja.

Pekerjaan jadi copywriter itu bukan sekadar nulis asal jadi. Di balik setiap kampanye marketing yang sukses, ada copy yang jago banget bikin orang berhenti scroll, baca, dan akhirnya beli. Nah, itu skill yang perlu kita kuasai.

Tenang, kamu nggak perlu ikut kursus mahal dulu. Di artikel ini, aku bakal ajak kamu belajar dasar-dasar bikin copy iklan yang nggak cuma enak dibaca, tapi juga ngena di hati (dan dompet) pelanggan.

Apa Itu Copywriting?

Mungkin kamu masih bingung, copywriting itu apa sih sebenarnya?

Gampangnya gini: copywriting itu seni nulis yang tujuannya bikin orang ngelakuin sesuatu. Entah itu beli produk, klik link, daftar, donasi, sampai share ke temen-temennya.

Menurut American Writers and Artists Institute, copywriting itu proses nulis materi promosi yang persuasif, alias nulis yang bisa “ngerayu” pembaca buat ngikutin ajakan kita.

Jadi intinya, copywriting itu cara halus (tapi efektif) buat ngajak orang nurutin apa yang kita mau.

Makanya, kalau kamu pengen jago jualan atau bikin konten yang impactful, kita wajib ngerti teknik copywriting ini.

Apa Sih Tujuan Copywriting?

Satu kata, bikin orang tertarik. Tapi tentu nggak cuma itu. Copywriting yang bagus tuh bisa mainin emosi, bangun kepercayaan, dan bikin orang ambil tindakan. Nah, ini beberapa tujuan utamanya:

1. Narik Perhatian Konsumen

Kadang orang beli bukan karena butuh, tapi karena iklannya keren.
Nah, di sinilah peran copywriting — bikin orang yang awalnya cuma lewat, jadi berhenti, baca, dan mikir “Eh… lucu juga nih, beli ah!”

Apalagi kalau kamu selipin CTA yang menggoda, kayak:

  • “Diskon cuma hari ini!”
  • “Buruan beli sebelum kehabisan!”

2. Naikin Citra & Bangun Identitas Brand

Copy yang bagus bisa bikin brand kamu keliatan profesional, jujur, dan punya karakter. Nggak lebay, nggak tipu-tipu — tapi tetap bisa nunjukin keunggulan produk dengan cara yang elegan dan berkesan.

3. Ngedorong Orang Buat Beli

Ujung-ujungnya ya emang pengen jualan, kan?
Copywriting bisa bantu kamu ngebujuk audiens dengan halus tapi nendang. Misalnya pake kata-kata kayak:

  • “Stok terbatas, siapa cepat dia dapat!”
  • “Edisi spesial, cuma tersedia minggu ini!”

4. Bikin Brand Kamu Melekat di Kepala Orang

Kamu denger “mie instan”, langsung kepikiran Indomie?
Nah, itu contoh brand awareness yang sukses. Dan copywriting punya peran besar buat nyampe ke titik itu.

Butuh strategi, tone yang pas, dan copy yang konsisten — biar brand kamu jadi top of mind tiap kali audiens butuh produk sejenis.

Jenis-jenis Copywriting

Copywriting itu nggak cuma satu jenis, lho. Tergantung medianya, gaya nulisnya juga beda-beda. Dan ini penting banget buat kamu tahu, biar copy yang kamu bikin nggak salah tempat.

Contohnya, copy buat iklan outdoor (kayak billboard). Karena orang cuma lihat sekilas, copy-nya harus singkat, jelas, dan langsung to the point. Kadang malah langsung hard selling, tapi tetap dibungkus dengan kata-kata yang enak dibaca.

Nah, biar copy kamu makin ngena dan sesuai kebutuhan bisnis, yuk kenalan dulu sama jenis-jenis copywriting yang perlu kamu kuasai!

  • Marketing Copywriting
    Ini tipe copy yang biasa kamu lihat di spanduk, poster, billboard, sampai iklan TV. Tujuannya? Jelas: promosiin produk biar orang tertarik beli. Kita ngasih info soal keunggulan, manfaat, dan alasan kenapa produk itu layak dicoba.
  • Direct Response Copy
    Kalau kamu pernah lihat tombol “Beli Sekarang” atau “Daftar Gratis”, nah, itu dia contohnya. Copy jenis ini emang dibuat buat langsung ngajak audiens ambil tindakan seketika.
  • Brand Copywriting
    Ini tugasnya ngenalin brand kamu ke dunia. Biasanya dalam bentuk slogan atau tagline yang catchy banget. Tujuannya? Biar brand kamu gampang diingat dan punya identitas yang kuat.
  • Social Media Copy
    Copy yang ini main di konten medsos. Fokus utamanya: dapetin engagement dan nambah follower. Kita harus bikin caption yang relate, lucu, atau insightful biar orang betah baca dan share.
  • Technical Copywriting
    Copy ini biasanya nongol di manual book, panduan, atau cara pakai produk. Gaya nulisnya jelas, informatif, dan nggak muter-muter — biar orang nggak pusing pas baca.
  • Email Copy
    Digunakan buat email marketing. Copy-nya harus cukup menarik biar orang mau buka email, baca isinya, dan akhirnya klik atau ngelakuin sesuatu sesuai isi emailnya.
  • SEO Copywriting
    Tulisannya tetap enak dibaca, tapi juga ramah mesin pencari. Jadi selain menarik buat manusia, artikel atau landing page-nya juga bisa nangkring di halaman pertama Google.
  • Online Ads Copywriting
    Copy untuk iklan digital kayak SEM atau GDN. Harus bisa narik perhatian dalam hitungan detik, dan ngajak orang buat klik iklannya. Singkat, padat, dan ngena.
  • Creative Copywriting
    Ini level seni-nya. Tulisannya harus unik, nyentrik, dan bisa bikin orang berhenti scroll cuma buat baca. Tapi ya… bikin copy kayak gini butuh ide segar dan otak kreatif.
  • B2B & B2C Copywriting
    Tergantung targetnya. Kalau buat B2B, bahasanya lebih formal dan teknis. Kalau buat B2C, bisa lebih santai dan emosional. Kuncinya: ngerti siapa yang kamu ajak ngomong.

Psychological Triggers dalam Copywriting

Copywriting itu nggak sekadar nulis, tapi soal mainin psikologi. Nah, salah satu kuncinya adalah psychological triggers, pemicu yang bikin pembaca ngelakuin apa yang kita minta lewat CTA.

Contoh paling gampang? Brand pakai Kpop idol buat narik perhatian fans. Walau kamu nggak pake idol Korea juga, kamu tetap bisa pake trik yang sama lewat tulisan.

1. Curiosity – Bikin Mereka Penasaran

Orang itu gampang kepancing rasa ingin tahunya. Jadi, pake teknik kayak teaser, kalimat menggantung, atau pertanyaan-pertanyaan simpel yang bikin pembaca mikir, “Lho, maksudnya apa ya?”

Contoh:

“Jangan beli produk ini sebelum kamu tahu fakta ini…”

2. Promise – Janji yang Melegakan

Kasih jaminan, janji, atau garansi biar audiens merasa aman buat ngambil keputusan. Copy yang kuat biasanya langsung to the point soal “apa untungnya buat gue?”

Contoh:

“100% uang kembali kalau nggak puas. Nggak pake ribet.”

3. Halo Effect – Nebeng Nama Besar

Kita suka banget percaya sama orang yang kita kagumi. Makanya banyak brand gandeng public figure atau nunjukin review positif biar produknya keliatan trustworthy.

Contoh:

“Dipakai langsung oleh [insert nama tokoh/populer] — kamu juga bisa!”

Intinya, kalau kamu bisa mainin trigger ini di copy kamu, audiens nggak cuma baca… mereka bisa klik, daftar, beli, dan balik lagi.

Ciri-ciri Copywriting yang Bagus

Jujur aja, nggak semua tulisan bisa langsung bikin orang klik, beli, atau percaya sama brand kamu. Tapi, kalau copy-nya punya karakter kayak gini, dijamin beda hasilnya:

  • Bikin Pembaca Nggak Ngerasa Lagi Dibujuk
    Copy yang bagus itu halus tapi kena. Bukan langsung nyuruh beli, tapi kasih edukasi dulu. Ubah sudut pandang, bikin mereka mikir, “Oh iya juga ya?”
  • Bikin Penasaran dan Bikin Mereka Scroll Terus
    Kalau kamu bisa nyulut rasa penasaran pembaca dari kalimat pertama, mereka bakal lanjut baca sampai akhir. Jadi, jangan langsung ngegas ajak beli, mainkan rasa ingin tahu dulu.
  • Ngerti Masalah Mereka, Bukan Cuma Jualan
    Sebelum nulis, kamu harus tahu dulu: audiens kamu tuh lagi butuh apa? Lagi pusing soal apa? Baru deh kamu masuk dengan solusi (yang kebetulan banget adalah produk kamu).
  • Nggak Usah Lebay, yang Penting Nyampe
    Nggak perlu pakai kata-kata bombastis atau penuh jargon. Tulis aja dengan gaya yang simple tapi jelas. Terkadang, justru yang sederhana itu yang paling ngena.

Intinya, copy yang bagus itu kayak ngobrol sama temen, nggak maksa, ngerti kebutuhan mereka, dan jujur. Kalau kamu udah bisa mainin semua itu, audiens nggak cuma baca, mereka bisa jadi pelanggan setia.

Penutup

Setelah baca penjelasan di atas, kamu pasti udah nangkep satu hal penting: copywriting itu seni ngeracik kata-kata biar orang pengen ngelakuin sesuatu, entah itu beli, daftar, atau minimal kepikiran terus.

Sunlight x StickEarn di KRL

Contohnya? Kampanye Sunlight x StickEarn di KRL khusus wanita. Copy-nya nyambung banget sama penumpang perempuan, bikin iklannya nggak cuma dilihat, tapi juga dirasa. Nah, itu power-nya copywriting yang relate.

Dan kamu juga bisa bikin efek yang sama, apalagi kalau pakai media iklan yang strategis kayak di kereta. Soalnya, penumpang KRL itu captive audience, mereka duduk, nggak ngapa-ngapain, dan cenderung lebih aware sama sekitar. Artinya Copy kamu punya panggung!

Jadi kalau kamu pengen brand-mu makin dikenal dan pesannya nempel di kepala, yuk manfaatin media kayak ini dengan strategi copy yang jitu. Kita bisa mulai dari situ.

Tinggalkan komentar

Butuh Website?

Yuk ngobrol dulu. Nggak harus langsung mulai, kita bisa diskusi ringan dulu buat tahu apa yang paling pas untuk bisnis kamu.

gambar call to action