Berapa Harga Membuat Website untuk usaha Kecil? Ini Rincian Biayanya

Harga bikin website itu bisa mulai dari ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah per tahun.

Dapatkan notifikasi ke email kamu setiap kali ada tulisan baru. GRATIS.

Subscription Form

Lagi mikir bikin website buat bisnis kamu? Tapi bingung harus keluar uang berapa? Kok ada yang bilang bisa jadi cuma ratusan ribu, tapi yang lain pasang harga puluhan juta?

Ya, emang harga bikin website tuh bisa mahal bisa murah. Tapi tenang, aku udah bantuin banyak pemilik bisnis kecil bikin website, dan di sini aku bakal bongkar semuanya buat kamu.

Kita bakal bahas:

  • Dua cara paling umum buat bikin website bisnis kamu (plus harga nyata, bukan tebak-tebakan)
  • Biaya rutin yang sering orang lupa (biar nggak kaget di tengah jalan)
  • Kesalahan mahal yang udah ‘makan korban’ banyak pengusaha—dan gimana kamu bisa hindarin
  • Enakan mana: ngerjain sendiri atau hire orang?

Pokoknya setelah baca ini, kamu nggak bakal clueless lagi soal biaya dan proses bikin website. Kamu bakal tahu mana yang paling masuk akal buat bisnis kamu, dan gimana dapetin hasil maksimal dari uang yang kamu keluarin.

2 Pilihan Saat Ingin Bikin Website untuk Usaha Kecil

Opsi 1: Sewa Profesional (Biar Kamu Nggak Pusing Sendiri)

Kalau kamu sibuk banget ngurusin bisnis—dan urusan ngoprek teknologi bukan bidang kamu—yaudah, serahin aja ke yang ngerti. Nggak usah maksa ngoding sambil ngurus klien.

Tapi waktu kamu coba cari jasa pembuatan website, pasti sempat ngalamin ini:

  • Gak ada harga sama sekali di websitenya.
  • Harga ada, tapi beda-beda jauh banget. Ada yang murah banget sampe curiga, ada juga yang mahalnya kayak harga motor.

Tenang, aku udah survei pasar buat kamu.

Nah, di sini kita ngomongin paket lengkap ya, desain + development. Jadi bukan cuma tampilan doang, tapi sampe websitenya benar-benar bisa dipakai.

  • Desain = gambar rumahnya.
  • Development = bangun rumahnya beneran.

Untuk tahun 2025, harga wajar untuk bikin atau redesign website bisnis kecil yang profesional dan modern biasanya di kisaran Rp3 juta – Rp20 juta.

Tapi kalau kamu minta website super kompleks, dengan fitur-fitur custom dan banyak halaman, bisa aja tembus Rp100 juta++.

“Lho, kok bisa beda-beda banget sih harganya?”

Yuk kita bongkar faktor-faktor yang bikin harga website bisa naik (atau turun):

Jumlah Halaman

Misal: kamu ambil paket 15 halaman seharga Rp7 juta, tapi ternyata butuh 35 halaman. Nah, tambahan 20 halaman itu biasanya dikenakan biaya ekstra sekitar Rp500 ribu per halaman. Jadi 20 halaman x Rp500 ribu = Rp10 juta. Total biaya jadi Rp17 juta.

Tips: Makin banyak halaman = makin mahal. Tapi ya, makin lengkap juga kontennya.

Custom Layout

Semua website zaman sekarang mulai dari template. Tapi jangan salah, template itu baru 50–60% jalan. Sisanya? Masih perlu disesuaikan, dioprek, dan diutak-atik biar beneran sesuai dengan branding kamu.

Makin banyak modifikasi = makin tinggi harganya.
Tapi sisi baiknya, kita nggak perlu bangun dari nol (hemat waktu & biaya juga).

Gambar & Grafik Custom

Mau tampilan website yang beda dari yang lain? Bisa banget—tapi butuh desainer grafis handal. Desain visual yang keren perlu software khusus + waktu desain + skill. Dan semua itu tentu ada harganya.

Logo Custom

Punya logo keren = brand kamu makin dipercaya. Untuk logo profesional di tahun 2025, siapkan dana sekitar Rp7–15 juta. Worth it kalau kamu pengen brand kamu tampil serius dan terpercaya.

Fitur Custom (Program Khusus)

Kadang kamu butuh fitur tertentu: kalkulator harga, form pendaftaran, sistem booking, atau membership area.

Kalau ada plugin yang pas, enak. Tapi sering kali harus dioprek dulu biar cocok. Kadang bisa plug-and-play, kadang bisa bikin programmer pengen garuk-garuk kepala.

Jumlah Revisi Desain

Biasanya prosesnya: mulai dari desain awal ➝ revisi 1–2 kali ➝ final.
Ada juga yang minta revisi sampe 5 kali. Tapi ingat, semakin banyak revisi = makin lama & makin mahal.

Pengalaman aku, 2 kali revisi itu udah cukup banget buat 99% klien.

Konten Website (Teks & Copywriting)

Website tanpa konten tuh kayak toko tanpa produk. Dan jujur, ini bagian yang paling bikin banyak klien mentok. Bikin tulisan yang menarik, informatif, dan bisa “jualan” itu susah dan makan waktu.

Makanya, sekarang banyak penyedia jasa website yang juga nawarin layanan copywriting profesional. Termasuk aku dan timku. Karena website keren tanpa kata-kata yang nendang itu cuma pajangan doang.

Intinya gini:

Kalau kamu pengen website bisnis yang bener-bener bisa bantu jualan, bangun trust, dan bikin orang betah, ada biaya yang sepadan di balik hasil akhirnya.

Tapi tenang, kamu gak perlu keluar uang buta. Sekarang kamu udah punya gambaran jelas soal biaya & alasannya.

Opsi 2: Bikin Sendiri (Kalau Kamu Suka Tantangan)

Oke, jadi kamu tipe yang suka ngulik. Punya waktu, ngerti sedikit soal teknologi, dan mikir, “Kenapa nggak coba bikin website sendiri aja?”

Bisa banget. Dan kabar baiknya: biaya awalnya gak bikin dompet nangis.

Yuk kita bahas bahan-bahan mentah yang kamu butuhin buat mulai:

Domain (Nama Website Kamu)

Biayanya? Cuma sekitar Rp150–180 ribuan per tahun.
Kamu bisa beli di banyak tempat. Aku pribadi suka pakai NameCheap.com karena… ya, sesuai namanya: murah & gampang.

Hosting (Tempat Website Kamu “Numpang Tinggal”)

Hosting standar kayak di Hostinger sekitar Rp1,5 juta/tahun. Hosting yang lebih “bertenaga” kayak VPS Rp4,5 juta–Rp7 juta/tahun.

VPS kalau nanti traffic website kamu udah rame banget—kayak 100.000 pengunjung sebulan gitu. Kalau baru mulai, yang murah juga cukup.

SSL Certificate (Biar Website Kamu Aman & Ada Tanda Gemboknya 🔒)

Bisa dapet gratis dari banyak penyedia hosting. Tapi kalau harus beli, harganya sekitar Rp150 ribu – Rp4 juta/tahun. Saran sih ambil yang gratis dulu, nanti bisa upgrade kalau perlu.

Tema Website Premium

Mau tampilan website kamu gak “template banget”? Invest sedikit untuk beli tema premium itu worth it. Biasanya sekitar Rp1,5 – 4,5 juta. Aku dan tim sering pakai GeneratePress atau Bricksbuilder — tampilannya keren, kodenya bersih.

Plugin Premium

Fitur tambahan kayak form kontak, galeri foto, dll. Ada yang gratis, tapi kadang yang berbayar jauh lebih stabil. Sekitar Rp1,5 – 4,5 juta buat plugin-plugin penting kayak Gravity Forms atau Envira Gallery.

Stock Foto

Kalau kamu bukan fotografer, kemungkinan besar kamu butuh gambar buat mempercantik website. Sekitar Rp750 ribu – 3 juta untuk awal.

Cek iStock atau BigStockPhoto buat gambar yang berkualitas tinggi.
Atau coba Burst by Shopify buat gambar gratis (tapi pilihannya terbatas).

Jangan asal ambil gambar dari Google. Bisa dituntut loh.
Lebih murah beli gambar legal daripada urus pengacara. Serius.

Belajar Dulu Dong

Kecuali kamu udah jago, kamu mungkin butuh:

  • Kursus online
  • Beli buku
  • Belajar Photoshop atau HTML/CSS

Biaya belajar? Sekitar Rp400 ribu – 4 juta tergantung seberapa dalam kamu mau gali ilmunya.

Total Biaya DIY?

Secara realistis, sekitar Rp7 – 15 juta buat mulai.
Lumayan hemat dibanding sewa profesional. Tapi…

Biaya Sebenernya? Waktu Kamu.

Bikin website itu makan waktu. Untuk website sederhana sekalipun, siap-siap habiskan 20–40 jam kerja. Itu kalau kamu udah cukup paham.
Kalau kamu benar-benar baru, waktu itu bisa 3 kali lipat. Gak bercanda.

Jadi, Gimana?

Kalau kamu punya lebih banyak waktu daripada uang, dan kamu nggak takut ngulik teknologi, bikin website sendiri bisa jadi pilihan cerdas.

Tapi siap-siap ya: prosesnya bisa bikin kamu bolak-balik nonton tutorial, install ulang plugin, dan debug error tengah malam.

Biaya yang Sering Ke-skip di Awal

Yes, website kamu udah live. Tapi… Kerjaan kamu belum selesai.

Bikin website itu kayak beli rumah. Begitu jadi, bukan berarti kamu tinggal duduk manis. Perlu dirawat, diperbarui, dan kadang… direnovasi.

Biaya rutin yang biasanya muncul setelah website kamu online:

1. Hosting & Maintenance Tahunan

Hosting bukan beli sekali langsung punya selamanya.
Kamu bakal bayar tiap tahun, biasanya bareng biaya maintenance.
Ini kayak biaya listrik dan air buat rumah kamu.

2. Lisensi Plugin & Tools Premium

Pakai plugin premium biar websitemu canggih? Mantap.
Tapi jangan lupa: beberapa lisensinya harus diperpanjang tiap tahun.

3. Beli Gambar Baru

Website kamu pasti berkembang. Mau nambah halaman, promosi produk baru, atau rebranding… Pasti butuh visual baru juga. Dan itu artinya: beli gambar atau video baru.

4. Konten Baru = Tim Tambahan

Kamu mungkin butuh nambah orang buat bikin artikel, video, atau konten lain. Entah itu staf internal atau freelance. Apalagi kalau kamu pengen website kamu bantu jualan lebih gila-gilaan.

5. Update Teknis Rutin (Yang Sering Dianggap Sepele Tapi Krusial)

WordPress dan plugin-nya butuh update berkala. Ini penting banget buat keamanan. Karena website UMKM juga bisa jadi sasaran hacker. Mereka nggak pilih-pilih korban.

Tapi… Kadang Update Bikin Website Error

Pernah ngalamin?

Update plugin ➝ Tiba-tiba layout acak-acakan Atau malah error 500? White screen?

Nah, kalau kamu nyaman ngurus ini semua sendiri, mantap. Tapi pastikan kamu tahu:

  • Cara balikin website ke versi sebelumnya
  • Cara debug error
  • Dan yang penting: punya sistem backup di luar server (offsite)

Soalnya… kalau satu saat website kamu crash karena error (atau kamu nggak sengaja hapus sesuatu), backup itu penyelamat utama.

“Aduh, ribet ya. Aku pengen fokus ke bisnis aja…”

No problem.

Makanya ada jasa Website Maintenance Plan. Mulai dari Rp600 ribu – Rp4,5 juta/bulan tergantung seberapa banyak yang kamu butuhin.

Ini bisa termasuk:

  • Update plugin & tema
  • Backup berkala
  • Security scan
  • Bantuan kalau tiba-tiba website ngambek

Gimana Kalau Butuh Upgrade Fitur?

Bisnis kamu tumbuh ➝ Website juga perlu naik level. Kalau kamu bisa handle sendiri, keren! Tapi kalau butuh bantuan, harga developer profesional di tahun 2025: sekitar $100–$125/jam (± Rp1,5–2 juta per jam)

Intinya?

Website itu bukan proyek sekali jadi. Dia harus dipelihara biar tetap aman, cepat, dan tampil menarik.

Pikirkan ini sebagai investasi rutin, sama kayak kamu service mobil tiap beberapa bulan. Biar nggak mogok pas lagi penting-pentingnya.

Jalan Pintas Bikin Website yang Keren?

Sewa jasa profesional.

Yup, aku tahu ini terdengar “klasik” dan ya, aku mungkin agak bias. Tapi ini bukan soal jualan, ini soal kejujuran.

Bikin website profesional yang bisa bantu dapet leads, naikin penjualan, dan bikin bisnis kamu makin dipercaya itu… jauh lebih ribet dari yang kelihatan.

Analoginya gini:

Aku juga bisa aja nonton YouTube dan nyoba tambal gigi sendiri…
Tapi ya jelas aku pilih ke dokter gigi.

Sama kayak aku bayar mekanik buat benerin mobil, atau akuntan buat ngurus pajak.

Jadi, kalau kamu pengen website yang bener-bener bisa kerja buat bisnis kamu dan kamu punya budget-nya Nggak usah ragu buat hire orang yang udah biasa buatnya.

Biar kamu bisa fokus ke hal yang kamu kuasai, yaitu ngejalanin bisnis kamu. Kalau kamu butuh rekomendasi atau mau diskusi soal langkah selanjutnya, aku siap bantu!

Tinggalkan komentar

Butuh Website?

Yuk ngobrol dulu. Nggak harus langsung mulai, kita bisa diskusi ringan dulu buat tahu apa yang paling pas untuk bisnis kamu.

gambar call to action