Cara Membuat Landing Page Profesional Tanpa Coding

Nggak perlu jadi ahli developer untuk bikin landing page, yang penting kamu tahu tools yang tepat.

Dapatkan notifikasi ke email kamu setiap kali ada tulisan baru. GRATIS.

Subscription Form

Mau dapat banyak leads? Ya, kamu harus punya landing page yang oke. Dan yang paling menarik, semakin banyak landing page yang kamu buat, semakin besar peluang untuk dapetin leads lebih banyak.

Ini nih, studi terbaru bilang kalau perusahaan yang nambahin landing page dari 10 jadi 15, bisa naik 55% leads-nya. Keren kan? Dan kalau bisnis kamu punya 40 landing page? Leads-nya bisa tembus lebih dari 500! Wah, itu artinya lebih banyak peluang buat konversi.

Gampangnya gini: tiap landing page itu seperti “gerbang” baru buat calon customer. Semakin banyak gerbang, semakin banyak orang yang bisa masuk.

Jadi, jangan cuma puas punya satu, tambah terus! Kalau landing page-nya keren dan relevan, hasilnya bisa luar biasa.

So, siap nambahin lebih banyak landing page dan bawa bisnis kamu ke level berikutnya?

Apa itu Landing Page?

Landing page itu kayak halaman khusus yang dirancang cuma buat satu tujuan: ngebikin pengunjung ngelakuin satu aksi aja.

Jadi, kalau mereka klik iklan kamu, link di email, atau pop-up, mereka langsung dibawa ke halaman ini. Simple, kan?

Tujuan utama landing page cuma satu, nggak ada yang lain: bikin pengunjung melakukan tindakan yang kamu inginkan. Misalnya:

  • Daftar newsletter kamu
  • Registrasi buat acara yang kamu adain
  • Jadi member komunitas online kamu

Cuma satu tujuan, cuma satu langkah yang mereka perlu ambil. Nggak ada gangguan, nggak ada menu-menu yang bikin bingung. Cuma fokus ke action yang kamu pengen. Efektif banget kan?

Apa Perbedaan Landing Page dan Website?

Perbedaan utama antara landing page dan website itu simpel banget: tujuan. Landing page dibuat dengan satu tujuan spesifik, dan semuanya (dari teks, gambar, hingga lay out nya) diatur supaya pengunjung langsung ngelakuin satu aksi yang kamu inginkan.

Website, di sisi lain, itu lebih kayak tempat buat menjelajah. Banyak tujuan yang harus dicapai di sana: kasih informasi, tampilkan produk, buka toko online, support pelanggan, dan banyak lagi.

Banyak orang yang bilang, “Ah, nggak perlu landing page, kan homepage udah cukup.” Tapi, hati-hati! Kalau kamu cuma mengarahin orang ke homepage, kemungkinan besar mereka bakal bingung.

Soalnya homepage biasanya penuh banget dengan informasi (terlalu banyak malah) dan nggak ngarahin mereka buat ambil satu tindakan langsung.

Nah, kalau kamu pakai landing page yang fokus, dengan Call-to-Action (CTA) yang jelas, pengunjung langsung ngerti apa yang harus mereka lakuin. Misalnya, klik tombol beli atau daftar newsletter. Simple, jelas, dan langsung ke point.

Di sinilah, jasa pembuatan landing page berperan penting. Mereka paham banget gimana perilaku pengunjung dan bisa bantu kamu bikin landing page yang tepat sasaran, sesuai sama tujuan marketing kamu.

Jadi, jangan asal buat landing page, pastikan itu memang yang mendukung konversi!

Kapan Harus Pakai Landing Page vs Website

Kapan sih kamu harus pakai website, dan kapan landing page yang lebih cocok? Simpel aja, ini panduannya:

Pakai website ketika:

  • Kamu mau cerita lengkap tentang brand kamu.
  • Pengunjung perlu jelajahi berbagai produk atau layanan yang kamu tawarkan.
  • Tujuanmu bikin orang tahu brand kamu secara umum.
  • Pengunjung butuh info spesifik (misalnya, kontak, FAQ, atau kebijakan).

Pakai landing page ketika:

  • Kamu perlu tracking kampanye yang jelas, biar tahu mana yang efektif.
  • Kamu lagi running kampanye marketing tertentu.
  • Kamu perlu kumpulin leads untuk penawaran spesial.
  • Mau coba-coba pesan atau CTA yang berbeda.
  • Lagi launching produk atau layanan baru.

Elemen Kunci High Converting Landing Page

Landing page yang oke itu punya beberapa ciri khas yang bikin mereka sukses. Ini dia rahasianya:

  • Headline yang menarik perhatian dan nempel. Jangan cuma nulis “Selamat datang di perusahaan kasur kami.” Coba deh, “Tidur lebih nyenyak mulai malam ini.” Langsung bikin orang kepo!
  • Satu Call-to-Action (CTA) yang jelas. Jangan kasih pilihan terlalu banyak. Ketika orang disuruh pilih, mereka malah nggak pilih apa-apa. Fokusin satu aksi yang kamu ingin pengunjung lakuin, dan itu aja. Misalnya, “Beli Sekarang” atau “Daftar Sekarang.”
  • Social proof yang bikin percaya. Kasih review, testimoni, atau logo perusahaan yang udah pake produkmu. Tunjukin kalau mereka nggak sendirian—banyak orang atau brand terpercaya udah percaya sama produkmu.
  • Fokus ke manfaat, bukan fitur. Jangan cuma nyebut apa yang produkmu bisa lakuin, tapi tunjukkin gimana itu bisa bantu hidup orang. Misalnya, “Hemat 5 jam setiap minggu” jauh lebih menarik daripada cuma bilang “Fitur penjadwalan otomatis.”
  • Tanpa gangguan. Jangan ada menu navigasi, link footer, atau artikel-artikel yang nggak perlu. Cuma kamu dan pengunjung, fokus ke satu tujuan. Gak ada yang perlu digangguin!

Jadi, kalau kamu mau landing page kamu efektif, pastiin deh semua elemen ini ada. Sederhana, jelas, dan langsung ke tujuan!

Cara Membuat Landing Page Berkonversi Tinggi

Mengunci target konversi yang tepat itu ibarat menemukan tombol rahasia di game favoritmu—kalau kena, level naik dengan cepat.

Fokuslah pada tindakan yang benar-benar membawa hasil, entah itu langganan, pembelian, atau unduhan aplikasi. Dengan strategi yang jelas, kamu nggak hanya mengejar angka, tapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan pengunjung.

Jadi, jangan asal tunjuk, tapi pilih cetak biru konversi yang tajam dan sesuai karakter bisnismu.

1. Rencanakan Strategi Landing Page Kamu

Sama kayak si Harry di labirin Triwizard, sebelum kamu lari kemana-mana, kamu butuh rencana. Sedikit strategi di awal bisa bantu kamu menghindari jalan buntu nanti.

Tentukan tujuan dengan jelas

Sebelum mulai, tanya dulu: Apa sih satu hal yang kamu pengen pengunjung lakuin?

Tujuanmu bisa jadi:

  • Kumpulin email buat newsletter
  • Dorong penjualan produk tertentu
  • Ajak orang booking demo dengan tim sales
  • Daftarkan orang untuk webinar kamu
  • Ajak orang download ebook terbaru kamu

Pro tip: Buat tujuanmu spesifik dan terukur. Daripada cuma bilang “dapetin lebih banyak leads,” coba deh “dapetin 100 leads berkualitas untuk demo HR software bulan ini.”

Pahami audiensmu

Nah, di sini banyak yang tersesat. Banyak yang coba ngomong ke semua orang, padahal yang perlu kamu fokusin itu audiens yang spesifik.

Pikirin ini:

  • Apa sih masalah yang bikin mereka terjaga semalaman?
  • Apa yang bikin mereka belum bisa nyelesain masalah itu sebelumnya?
  • Apa yang bakal bikin mereka bertindak sekarang juga?
  • Objection apa yang bakal nahan mereka buat nggak bertindak?
  • Apa kata-kata yang mereka pakai buat jelasin masalah mereka?

Contoh: Kalau kamu jual software HR, pemilik bisnis kecil mungkin lebih peduli soal efisiensi waktu, sedangkan HR Director di perusahaan besar bakal lebih fokus ke masalah compliance dan scalability. Sama produk, cerita beda.

2. Membuat Landing Page dengan WordPress

Dulu, bikin landing page itu bisa jadi mimpi buruk. Kamu butuh developer, desainer, dan cukup kopi buat bikin seluruh kota terjaga semalaman. Tapi sekarang? Good news—zaman itu udah lewat!

Sekarang, yang kamu butuhin cuma wordpress dan pagebuilder seperti GenerateBlocks. Kita tahu GenerateBlocks ini sangat ringan dan stabil serta kompatible langsung dengan gutenberg bawaan wordpress.

Untuk buatnya aku juga sudah menyediakan template gratis yang bisa kamu gunakan untuk landing page kamu. Tinggal copy-paste terus ganti dengan konten yang akan kamu buat.

3. Tulis Copywriting Kamu

Sebelum kamu keasyikan nyari “How to design a landing page” di TikTok, ada satu hal yang harus kamu tahu: copy landing page itu dua kali lebih penting daripada desain dalam menentukan konversi.

Jadi, siap-siap buka Google Doc, putar musik lo-fi, dan mulai mengetik, karena saatnya menulis!

Landing page itu harus singkat dan padat, jadi setiap kata yang kamu pilih harus punya tujuan. Berikut beberapa tips buat nulis landing page yang top banget:

Tulis headline yang nempel

Kamu cuma punya waktu kurang dari 15 detik buat menarik perhatian pengunjung. Artinya, headline kamu itu harus jelas, memorable, dan langsung nunjukin solusi yang mereka cari. Ini saat kamu jadi bintang copywriter, jadi pastikan headline kamu benar-benar standout.

Fokus ke manfaat, bukan fitur

Pengunjung landing page itu pengen tahu bagaimana produk atau layanan kamu bakal nyelesain masalah mereka. Jadi, jangan cuma list fitur—itu bikin mereka tidur. Alih-alih, pikirin dari perspektif mereka: Apa sih yang bikin hidup mereka lebih gampang?

Misalnya, daripada bilang “Software HR dengan fitur otomatisasi”, coba “Hemat 5 jam seminggu dengan fitur penjadwalan otomatis”. Beda banget kan?

Masukkan Testimoni

Pada dasarnya, orang lebih percaya sama pengalaman orang lain daripada cuma denger janji-janji. Jadi, masukkan beberapa testimoni dari pelanggan yang udah merasakan manfaat dari produk atau layanan kamu.

Gak perlu panjang-panjang, cukup yang to the point dan bikin pengunjung yakin kalau produkmu memang worth it.

Coba cek review atau feedback positif yang pernah kamu dapat, dan tampilkan dengan bangga di halaman landing kamu!

Keep it simple

Singkat dan jelas itu kunci. Landing page yang gampang dibaca dan nggak terlalu panjang cenderung lebih efektif.

Jangan pakai bahasa yang bikin pengunjung ngerasa kayak lagi baca buku teks bisnis. Jaga kalimat tetap pendek dan manis. Kalau ada bagian yang nggak perlu (kayak cerita panjang tentang pendiri perusahaan), yaudah, hapus aja. Fokus ke manfaat yang langsung bisa dirasain pengunjung.

Jadi, siap buat nulis copy yang bikin orang langsung klik CTA kamu? Waktu kamu untuk bersinar sebagai copywriter tiba!

4. Buat CTA yang killer

CTA (Call to Action) itu kayak bintang utama di landing page kamu. Intinya, itu adalah tindakan yang kamu pengen pengunjung lakuin, apakah itu ngisi formulir, klik tombol, atau apapun itu.

Jadi, sebelum mulai, pikirin dulu: apa aksi yang kamu pengen mereka ambil?

Bayangin CTA itu kayak momen klimaks di landing page kamu, simple, efektif, dan bikin audiens langsung bergerak. (Tanpa bikin mereka ‘cancel’ pastinya!)

Tombol CTA emang kecil, tapi percayalah, mereka punya kekuatan besar. Salah satu kesalahan terbesar bisa jadi salah pilih CTA, jadi mari kita pastiin itu gak terjadi dengan tips berikut:

Bikin CTA yang spesifik

Tombol CTA kayak “Learn More” atau “Get Started” emang oke, tapi agak… ambigu, kan? Pengunjung nggak bakal tahu apa yang mereka dapat setelah klik itu. Coba deh, buat lebih jelas dan langsung. Misalnya, “Lihat Harga” atau “Mulai Trial Gratis” bakal jauh lebih menarik dan to the point.

Buat CTA yang simple untuk formulir

Sekarang, ngomongin formulir. Kalau kamu pakai formulir di landing page, usahakan bikin sesimpel mungkin. Formulir panjang dengan banyak isian cenderung punya tingkat konversi lebih rendah. Kayak ngisi formulir pajak online, deh—siapa yang suka?

Formulir dengan satu kolom, kayak “Email Address” itu yang terbaik. Nggak perlu tanya macam-macam lagi. Kita udah nggak zaman lagi ngisi kuesioner panjang lebar, kan?

Fokus pada satu CTA

Landing page yang oke itu harus bersih dan fokus. Jangan ada gangguan kayak link navigasi, footer, atau CTA lain yang bikin bingung.

Bayangin kamu lagi jadi Marie Kondo buat landing page—hapus segala hal yang nggak bener-bener penting. Fokusin pengunjung cuma ke satu hal, dan arahkan mereka ke sana tanpa ragu.

5. Pilih Gambar yang Tepat

Sekarang setelah copy kamu siap dan udah seseru itu, waktunya untuk ngerilis seniman dalam diri kamu dan mulai mainin visual landing page.

Sebelum kamu terjun ke dunia desain, mulai dulu dengan memilih gambar apa yang mau kamu tampilkan, apakah itu foto produk, gambar stok, atau ilustrasi custom. Nih, beberapa hal yang bisa kamu pikirin:

Pilih hero image yang oke

Mulailah dengan gebrakan. Banyak landing page keren dimulai dengan gambar besar yang langsung nunjukin apa yang mereka tawarkan.

Ada banyak situs penyedia gambar profesional gratis yang bisa kamu pilih. Gunakan gambar yang mencerminkan emosi pembaca.

Visualisasikan manfaatnya

Apa sih yang bakal pengunjung rasain setelah menikmati penawaran kamu? Cari gambar-gambar yang bisa nunjukin itu, biar bisa mendukung copy kamu di halaman.

Kebanyakan pengunjung gak bakal baca tiap kata yang kamu tulis. Jadi, coba deh gunakan gambar produk atau ilustrasi custom buat bantu cerita visual yang ngena di hati pengunjung.

Dengan gambar yang tepat, landing page kamu bakal lebih hidup dan tentu aja, makin efektif!

6. Preview dan Publish

Ini dia momen yang kamu tunggu-tunggu.

Tapi sebelum kamu ngerayain dengan segelas sampanye dan langsung pencet tombol publish (dan semoga gak tumpah ke laptop), ada baiknya kamu cek lagi satu kali. Pastikan landing page kamu siap buat debut dunia.

Periksa lagi copy-nya

Cek cepat, pastikan gak ada typo atau masalah grammar. Nggak mau kan landing page yang udah susah payah kamu buat malah bikin kesan pertama yang buruk?

Cek judul halaman dan meta data

Pastikan kamu udah setting judul halaman, deskripsi, dan gambar utama dengan benar. Jangan lupa juga tentuin apakah kamu mau halaman kamu muncul di mesin pencari atau enggak.

Sekarang, tinggal klik publish, duduk santai, dan tunggu magic-nya terjadi.

Penutup

Dengan langkah-langkah yang sudah kamu pelajari, membuat landing page bukan lagi hal menakutkan. Bayangkan, meningkatkan konversimu dari rata-rata 2,35% jadi dua sampai lima kali lipat itu bukan mimpi.

Ke depan, manfaatkan terus teknologi seperti AI Heatmap dan A/B Testing untuk menyempurnakan halamanmu. Jangan lupa, landing page yang efektif adalah investasi jangka panjang yang akan terus membawa pelanggan baru dan penjualan makin lancar.

Jadi, siap untuk menjajal dan melihat bisnis kamu melesat ke level berikutnya? Aku yakin kamu pasti bisa!

Tinggalkan komentar

Butuh Website?

Yuk ngobrol dulu. Nggak harus langsung mulai, kita bisa diskusi ringan dulu buat tahu apa yang paling pas untuk bisnis kamu.

gambar call to action