Faktanya, SEO itu gampang dipraktikkan tapi butuh strategi matang buat hasil maksimal. Eksekusi yang tepat bisa bikin traffic kamu meroket. Tapi kalau salah langkah bisa-bisa ranking anjlok dan makin jauh dari halaman satu Google.
Sebelum kamu pusing mikirin kenapa hasilnya belum kelihatan, mending kita bahas dulu kesalahan SEO paling umum yang sering kejadian, dan gimana cara ngindarinnya.
Ingat, tujuan Google dan mesin pencari lainnya itu menyajikan hasil terbaik, paling relevan, dan bermanfaat buat penggunanya.
Jadi langkah awal SEO yang solid adalah bangun website yang user-friendly, jelas navigasinya, dan jujur isi kontennya.
Kesalahan Umum SEO yang Sering Diabaikan
SEO itu salah satu senjata utama dalam digital marketing—kalau kamu pengen website kamu nongol di halaman pertama Google, ya ini jalannya. Tapi sayangnya, banyak juga yang kepleset karena salah langkah waktu optimasi.
Hasilnya ranking nggak naik-naik, traffic sepi, padahal udah capek optimasi sana-sini.
1. Salah Pilih Keyword
Ini kesalahan yang sering banget kejadian: kamu nargetin keyword yang rame dicari, tapi… nggak nyambung sama isi halamanmu.
Contoh nih, kamu jual kue coklat. Terus kamu nargetin keyword “chocolate cake” karena volumenya tinggi. Tapi, yang nyari itu sebenarnya lagi cari resep, bukan mau beli. Akhirnya? Banyak yang klik, tapi langsung kabur. Bounce rate naik, konversi? Nol besar.
Yang harus kamu lakukan adalah fokus ke keyword yang relevan dan punya intent yang tepat. Misal, pakai yang lebih spesifik kayak:
- “beli kue coklat online”
- “chocolate cake untuk ulang tahun”
- “jual kue coklat enak”
Emang sih volumenya mungkin lebih kecil, tapi peluang konversi jauh lebih besar. Ini yang namanya long-tail keyword, lebih fokus, lebih tepat sasaran, dan persaingannya juga lebih ringan.
Jadi, sebelum optimasi, pastikan keyword-mu bukan cuma banyak dicari, tapi juga cocok dengan apa yang kamu tawarkan.
2. Konten Asal-asalan
Ini salah satu jebakan SEO yang paling sering kejadian, dan paling berbahaya.
Kamu pasti sering dengar istilah “Content is king”, kan? Ya, itu bukan sekadar jargon. Tanpa konten yang cukup (apalagi kalau duplikat), Google bakal bingung mau ngasih ranking buat apa. Alhasil halamanmu tenggelam di dasar pencarian.
Kesalahan ini paling sering kejadian di halaman produk atau layanan. Kadang kita pikir, “Ah, orang udah ngerti produknya.” Tapi kalau Google nggak ngerti, ya percuma.
Solusinya:
- Tulis konten yang relevan dan natural
- Jangan copas dari tempat lain (Google nggak suka!)
- Hindari konten tipis yang cuma asal tempel kata
- Fokus ke apa yang audiens kamu butuhin dan cari
Konten yang bagus itu ibarat pondasi, bisa bantu SEO, naikin traffic, dapat backlink, bahkan bantu performa media sosial kamu.
3. Tag Judul & Meta Deskripsi B Aja
Banyak yang ngeremehin tag judul dan meta deskripsi. Padahal, dua elemen ini ibarat “sales pitch” pertama kamu di hasil pencarian. Kalau nggak menarik? Ya… orang lewat aja.
Google pakai ini buat ngerti isi halaman kamu. Pengunjung juga. Jadi kalau tag kamu generik, nggak nyambung, atau malah sama di semua halaman… siap-siap aja dilewatin.
Contoh blunder klasik, judul semua halaman produk kamu “Sepatu Terbaik”. Yang bener, bedain dong,
- “Sepatu Lari Pria – Nyaman Buat Jogging Harian”
- “Sepatu Lari Wanita – Ringan, Stylish, Siap Tempur!”
Solusinya:
- Bikin judul & deskripsi yang unik, sesuai topik
- Masukin keyword utama
- Sisipin CTA, kayak “Cek sekarang!” atau “Lihat selengkapnya”
Ingat ya, ini bukan cuma buat Google, tapi juga buat bikin manusia kepo dan klik!
4. Internal Link Berantakan
Internal link sering banget jadi anak tiri di strategi SEO. Padahal, link antar halaman itu kayak peta jalan buat Google dan pengunjung. Kalau nggak ada arah? Ya nyasar dong.
Tanpa struktur internal link yang rapi, halaman kamu bisa jadi susah ditemukan (alias jadi orphan page). Google pun jadi males mampir.
Solusinya?
- Hubungkan halaman yang nyambung, jangan asal tempel
- Gunakan anchor text yang jelas dan relevan, bukan “klik di sini” melulu
- Bikin struktur yang logis, kayak bikin alur cerita
Intinya, bantu Google dan pembaca kamu paham, “Oke, abis baca ini, aku harus klik ke sana.”
5. Keyword Stuffing
keyword memang penting. Tapi kalau kamu nyelipin keyword di setiap kalimat kayak takut ketinggalan, itu namanya keyword stuffing, dan itu bencana buat SEO kamu.
Dulu sih sempat jadi trik curang yang manjur. Tapi sekarang google udah pinter. Alih-alih naik peringkat, website kamu bisa malah dianggap spam dan turun ranking.
Contohnya kayak gini:
“Sepatu murah berkualitas, sepatu murah diskon, sepatu murah terbaik.”
— Ini bukan paragraf, ini mantra.
Solusinya?
- Gunakan keyword secukupnya, yang penting masuk akal dan alami
- Selipkan di judul, subjudul, dan beberapa kali di isi artikel
- Jangan kejar angka keyword density, kejar kenyamanan pembaca
Kita nulis buat manusia, bukan buat robot. Kalau pembaca nyaman, Google pun senang.
6. Ada Dupilcate Content
Kamu mungkin nggak sadar, tapi dupilcate content itu bisa jadi batu sandungan serius buat performa SEO. Kalau ada dua (atau lebih) halaman di website kamu dengan isi yang mirip-mirip banget, Google bakal bingung mau pilih yang mana buat ditampilkan.
Akibatnya ranking jeblok. Duplikat ini bisa muncul dari:
- Artikel yang sama di domain atau subdomain berbeda
- Konten yang copy-paste dari sumber lain
- Atau bahkan halaman produk yang isi deskripsinya sama semua
Solusinya:
- Gunakan tools kayak Copyscape buat cek duplikat
- Tambahkan canonical tag biar Google tahu halaman mana yang jadi “versi utama”
- Atur ulang konten kamu — rewrite, tambahkan nilai unik, jangan cuma “repost”
Satu suara, satu halaman. Biar Google ngerti dan ranking kamu aman.
7. Website Nggak Keindeks Google
Udah nulis konten bagus, desain kece, keyword mantap… tapi kok nggak muncul-muncul di Google?
Nah, bisa jadi masalahnya simpel tapi fatal, website kamu nggak keindeks. Biasanya sih ini gara-gara:
- Salah setting di
robots.txt
(misalnyaDisallow: /
yang malah ngeblok seluruh situs) - Atau ada meta tag
noindex
yang nggak sengaja nyelip
Padahal kalau halaman nggak keindeks, ya kontennya cuma jadi hiasan, nggak bakal muncul di pencarian.
Solusinya gimana?
- Cek di Google Search Console buat lihat status indexing
- Pastikan robots.txt & meta tag kamu nggak nutup akses Google
- Re-submit halaman penting biar segera diindeks
Konten sekece apapun tetap butuh “tiket masuk” ke Google. Jangan sampai kelupaan!
8. Alt Text Image Tidak Diisi
Masih sering upload gambar ke artikel tapi lupa ngisi alt text? Wah, sayang banget!
Alt text itu bukan cuma buat bantu Google ngerti isi gambarmu, tapi juga buat bantu teman-teman kita yang pakai screen reader. Jadi selain bikin SEO makin kuat, kamu juga ikut bikin konten lebih ramah buat semua orang.
Tipsnya simpel banget:
- Isi alt text dengan deskripsi gambar yang relevan
- Hindari nyepam keyword, cukup tulis sesuai konteksnya
- Contoh: Kalau gambarnya sepatu lari warna biru, cukup tulis “sepatu lari pria warna biru”, jangan dipanjangin jadi cerpen
9. Mengabaikan User
Kalau kamu cuma fokus ngejar ranking Google tapi lupa mikirin kenyamanan pembaca, hasilnya ya… website kamu bisa naik sebentar, tapi ditinggalin cepat-cepat.
SEO itu bukan lomba ngerayu robot. Kita juga harus bikin pembaca nyaman, ngerti isi kontennya, dan betah berlama-lama di halamanmu.
- Navigasi yang gampang, tampilan yang bersih, dan tulisan yang enak dibaca, itu nilai plus di mata user dan Google.
- Isi artikelmu dengan informasi yang beneran berguna, bukan sekadar numpuk keyword sampai bikin kepala puyeng.
SEO bagus = konten disukai user dan mesin pencari.
10. Shady Link Building
Oke, kita semua tahu backlink itu penting buat SEO. Tapi kalau kamu coba “jalan pintas” dengan cara-cara curang, kayak beli link, numpuk backlink dari blog yang kamu buat sendiri, atau asal tukar link tanpa relevansi, siap-siap aja dapet hukuman dari Google.
Dulu sih banyak yang main begini. Tapi sekarang Google makin pintar, dan trik murahan ini justru bisa bikin website kamu kena penalti.
Yang wajib kamu hindari:
- Bayar jasa buat disebarin link-nya ke mana-mana
- Nulis artikel cuma buat dapet backlink
- Link dari situs yang nggak nyambung sama topik kamu
- Bikin PBN (Private Blog Network) cuma buat backlink ke situs utama
- Kasih link bejibun di satu halaman (baik internal maupun eksternal)
Solusinya fokus aja bikin konten yang beneran keren, informatif, dan layak dibagikan. Kalau artikelnya bagus, link organik bakal datang sendiri kok. Kita main cantik, bukan curang!
11. Konten Out of Topic
Jangan percaya mentah-mentah kalau makin panjang artikelmu, makin tinggi rankingnya. Iya sih, artikel yang lengkap dan informatif itu bagus. Tapi kalau isinya muter-muter nggak jelas malah bikin pembaca bingung.
Ingat, SEO itu bukan lomba lari maraton, yang penting bukan panjangnya, tapi sejauh mana kontenmu bermanfaat dan relevan.
Daripada maksa masukin subjudul yang nggak nyambung atau nambah paragraf cuma biar kelihatan “panjang”, mending kamu fokus aja bikin tulisan yang ringkas, padat, dan kena sasaran.
Jadi, kita nggak ngejar kuantitas kata—kita ngejar kualitas informasi.
12. Website Lemot
Jangan anggap enteng soal kecepatan halaman. Google udah kasih sinyal sejak lama: website yang lambat = ranking jeblok, apalagi di mobile.
Sekarang malah makin serius, Google pakai yang namanya Core Web Vitals buat nilai performa halaman kamu. Ada tiga hal yang dinilai:
- LCP (Largest Contentful Paint): Seberapa cepat konten utama muncul.
- FID (First Input Delay): Seberapa cepat halaman merespon interaksi pertama pengguna.
- CLS (Cumulative Layout Shift): Seberapa stabil layout halaman saat loading.
Kalau metrik ini buruk, jangan harap bisa naik peringkat.
Optimalkan gambar, kurangi script berat, dan manfaatkan tools kayak Google PageSpeed Insights atau Lighthouse buat cek kekurangan. Semakin cepat websitemu, semakin betah pengunjung, dan makin disayang Google.
13. Gak Pakai Google Analytics
Google Analytics itu kayak kaca pembesar buat liat siapa aja yang mampir ke websitemu, dari mana mereka datang, dan apa yang mereka lakuin di sana.
Tanpa ini, kamu bakal susah banget tahu mana halaman yang harus diperbaiki atau yang sudah oke.
Bayangin aja, kamu repot-repot optimasi halaman yang sebenernya udah keren, sementara yang lain malah kebobolan. Buang-buang tenaga, kan?
Makanya, yuk pakai Google Analytics! Biar kamu tahu data nyata, bisa fokus benahin yang perlu, dan akhirnya dapetin hasil SEO yang maksimal.
14. Gak Pakai Google Search Console
Google Search Console itu senjata rahasia SEO yang sering diabaikan. Padahal, di situ kamu bisa lihat data penting: keyword apa yang udah bawa traffic ke websitemu, halaman mana yang paling populer, dan gimana orang nemuin kamu lewat Google.
Masalahnya, banyak yang langsung ngotot optimasi tanpa cek dulu data ini. Akibatnya bisa jadi kamu malah ngerusak posisi keyword yang sebenernya udah oke banget.
Jadi, sebelum kamu ubah-ubah judul, isi, atau mainin keyword, coba cek dulu Search Console. Supaya kamu gak malah kehilangan klik dan CTR dari keyword penting yang selama ini ngangkat websitemu.
Penutup
kalau kamu mau ranking SEO kamu tetap diatas, hindari deh semua kesalahan SEO tadi. Intinya, mainnya harus pinter dan nggak asal-asalan supaya hasilnya maksimal.
Tinggalkan komentar