Membuat Website Sendiri atau Hire Jasa Profesional?

Dalam memilih antara membuat website sendiri atau mempekerjakan WordPress profesional, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh pada tujuan bisnis kamu.

Dapatkan notifikasi ke email kamu setiap kali ada tulisan baru. GRATIS.

Subscription Form

Kalau kamu lagi mikir mau bikin website sendiri atau serahin ke jasa profesional, ya wajar aja sih. Kedengarannya emang keputusan besar.

Dua-duanya punya kelebihan dan kekurangan. Yang satu hemat tapi makan waktu dan tenaga. Yang satu lebih simpel, tapi butuh keluarin budget.

Jadi, mana yang paling cocok buat kamu? Jawabannya tergantung:

  • Tujuan kamu bikin website itu apa?
  • Seberapa banyak waktu (dan sabar) yang kamu punya?
  • Dan… seberapa penting tampilan website kamu buat nunjukin branding bisnis kamu?

Apa Itu DIY Web Design?

DIY atau Do It yourself web design itu ya… bikin website sendiri. Biasanya pakai platform kayak WordPress, Wix, atau Squarespace. Semua serba drag-and-drop, banyak template kece, dan kamu nggak perlu ngerti coding buat mulai.

Kelihatannya gampang, kan? Dan memang bisa banget kamu lakuin sendiri. Tapi pertanyaannya bukan “bisa” melainkan “perlu nggak?”

Kelebihan Bikin Website Sendiri (DIY)

  • Lebih hemat.
    Ini salah satu alasan paling umum orang pilih DIY. Gak perlu bayar jasa profesional, cukup bayar hosting dan beli template kalau perlu.
  • Kamu pegang kendali penuh.
    Mau ubah warna? Tambah halaman? Hapus gambar? Semua bisa kamu lakukan sendiri — kapan pun kamu mau.
  • Cepat online. Butuh website buat promosi dadakan atau tes ide baru? Dengan template siap pakai, kamu bisa punya website aktif dalam hitungan jam.

Kekurangannya? Tentu ada juga.

  • Kustomisasinya terbatas.
    Template memang praktis, tapi ya itu-itu aja. Kalau kamu mau tampil beda, sering kali mentok. Dan kalau websitemu mirip 1001 situs lainnya… ya branding kamu bisa kelihatan “biasa aja”.
  • Waktu = biaya tersembunyi.
    Belajar pakai platformnya, optimasi loading, urus plugin — semua makan waktu. Buat pemula, bisa jadi malah bikin stres duluan.
  • Risiko hasil ‘ala kadarnya’.
    Kalau desainnya kurang rapi, susunan konten berantakan, atau font-nya susah dibaca… pengunjung bisa langsung tutup tab. Dan sayangnya, mereka gak bakal kasih kamu kesempatan kedua.

Jadi, kalau kamu punya waktu, sabar, dan senang ngutak-atik,
DIY bisa jadi pilihan yang oke. Tapi kalau kamu pengen tampil profesional sejak awal dan gak mau ribet, mungkin saatnya kita bahas opsi sewa profesional di bagian selanjutnya.

Apa Itu Jasa Web Profesional?

Kalau DIY itu kayak masak sendiri di rumah, jasa web profesional itu kayak makan di restoran bintang lima. Kamu tinggal duduk manis, semua disiapin — cantik, rapi, dan sesuai selera.

Di sini, kamu sewa jasa atau agensi buat bikin website yang benar-benar disesuaikan dengan brand kamu. Mulai dari tampilan, fitur, sampai teknis di belakang layar — semua dibuat biar website kamu tampil maksimal dan gak asal jadi.

Kelebihan Jasa Web Profesional

  • Desain sesuai brand kamu banget.
    Gak ada yang template-templatean. Desainer profesional bakal bikin tampilan website yang nggak cuma cantik, tapi juga mencerminkan karakter bisnismu. Biar kamu tampil beda dan lebih dipercaya.
  • UX & SEO yang lebih mantap.
    Mereka tahu cara bikin website yang gak cuma enak dilihat, tapi juga gampang dipakai. Plus, SEO-nya udah dipikirin dari awal — biar kamu gampang ditemuin di Google.
  • Bebas drama teknis.
    Gak perlu mikirin soal hosting, kecepatan loading, atau plugin error. Semua bagian teknis diurusin. Kamu tinggal fokus ngembangin bisnis.

Kekurangannya? Ada juga…

  • Biayanya lebih tinggi di awal. Namanya juga layanan profesional, ya pasti ada harganya. Biasanya mulai dari beberapa juta sampai belasan juta, tergantung kerumitan dan kualitas desainer yang kamu pilih.
  • Waktunya gak instan. Karena dikerjain secara custom, prosesnya bisa makan waktu. Mulai dari briefing, desain, revisi, sampai launching — bisa butuh beberapa minggu bahkan bulan.

Jadi, kalau kamu punya budget lebih dan pengen website yang
serius mencerminkan kualitas bisnis kamu,
kerja bareng profesional itu investasi yang sangat masuk akal.

Toh, kita juga bayar dokter buat sehat, dan bayar montir buat benerin mobil, kan? Sama halnya dengan website — kalau kamu pengen hasil yang maksimal, serahin ke ahlinya.

Kapan Sebaiknya Kamu Bikin Website Sendiri?

Kadang, bikin website sendiri itu memang keputusan yang paling masuk akal. Tapi gak selalu. Yuk, kita lihat kapan DIY itu cocok banget buat kamu.

1. Kalau budget lagi ketat atau baru mulai bisnis.

Baru mulai? Modal terbatas? Tenang, kamu gak sendiri. DIY bisa jadi cara paling hemat buat punya “toko online” tanpa harus keluar banyak biaya di awal. Tapi ingat, ini solusi awal.

Nanti, seiring bisnismu tumbuh, kamu mungkin perlu naik level — alias upgrade ke website yang lebih profesional.

2. Kalau proyeknya simpel-simpel aja

Lagi bikin website buat hobi, blog pribadi, atau portfolio kecil-kecilan?
DIY udah lebih dari cukup.

Selama kamu gak butuh fitur yang ribet (kayak sistem booking, pembayaran online, dll), platform DIY kayak Wix atau Squarespace bisa bantu kamu tampil kece dengan usaha minimal.

3. Kalau kamu lagi mau coba-coba atau tes ide

Punya ide baru tapi belum yakin? Daripada langsung investasi besar, lebih baik tes pasar dulu pakai website DIY.

Kamu bisa bikin landing page, mulai kumpulin leads, lihat respon audiens. Kalau hasilnya oke, baru deh kamu pikirin versi seriusnya.

Intinya, DIY itu kayak sepeda roda tiga, bantu kamu jalan saat masih belajar. Tapi nanti, kalau pengen melaju lebih kencang dan lebih jauh,
ya saatnya ganti ke motor atau mobil (alias website profesional).

Kapan Harus Mulai Investasi di Jasa Web Profesional?

Kalau kamu udah di fase “website-nya harus keliatan serius”,
ini saatnya kamu pertimbangkan kerja sama sama desainer profesional.
Karena ya… ada hal-hal yang emang lebih baik diserahkan ke ahlinya.

1. Kalau kamu pengen brand-mu beda dari yang lain

Kamu gak mau kan websitemu malah mirip sama toko online tetangga?
Kalau kamu serius bangun brand yang kuat dan gampang diingat, website custom dari profesional bisa bantu banget.

Desainer profesional bisa bikin tampilan dan nuansa yang bener-bener
“ini kamu banget”. Jadi pas orang mampir ke situsmu, langsung nempel di kepala.

2. Kalau bisnismu udah tumbuh dan makin dilirik orang

Semakin besar bisnismu, semakin tinggi ekspektasi orang. Website yang “biasa-biasa aja” bisa bikin orang ragu.

Tapi website yang rapi, cepat, dan kelihatan profesional? Langsung naik tingkat kepercayaan. Bisa jadi pembeda antara closing dan ditinggal lari.

3. Kalau kebutuhan teknismu udah gak bisa di-handle DIY

Perlu fitur khusus kayak sistem pembayaran, login member, integrasi ke sistem lain, atau halaman custom? Nah, ini udah masuk ranah “serius”.

Platform DIY kadang bisa sih… tapi sering mentok. Biar gak frustrasi, mending serahin ke web developer yang ngerti teknis luar dalam.

Kalau kamu peduli SEO dan pengalaman pengguna

Website bukan cuma soal tampilan, tapi juga soal performa. Desainer profesional ngerti gimana cara bikin situsmu:

  • Cepat diakses
  • Enak dilihat di semua perangkat
  • Mudah dinavigasi
  • Dan tentu aja: disukai Google

Bonusnya? Mereka juga bisa bantu pastikan website kamu aksesibel untuk semua orang.

Singkatnya, kalau kamu pengen hasil maksimal, punya tujuan besar, dan siap bawa brand ke level selanjutnya, jangan ragu investasi ke web design profesional.

Website itu bukan pengeluaran, tapi aset digital yang bisa bantu kamu jualan non-stop.

Penutup

Jadi, Mending DIY atau Sewa Profesional?

Jawabannya: tergantung kamu ada di fase yang mana. Kalau kamu baru mulai dan butuh cara hemat buat tampil online, ya DIY bisa banget jadi solusi awal.

Tapi kalau kamu pengen naik kelas, tampil lebih profesional, ningkatin kepercayaan, dan ninggalin kesan yang gak gampang dilupakan, investasi ke web designer profesional itu langkah yang tepat.

-
people visited this page
-
spent on this page
0
people liked this page
Share this page on

Tinggalkan komentar

Butuh Website?

Yuk ngobrol dulu. Nggak harus langsung mulai, kita bisa diskusi ringan dulu buat tahu apa yang paling pas untuk bisnis kamu.

gambar call to action