Kamu udah kerja keras bikin dan kirim newsletter rutin. Awalnya sepi, tapi sekarang… boom! Subscriber mulai naik.
Tapi… makin banyak yang daftar, malah open rate kamu turun? Atau stuck di situ-situ aja? Tenang, kamu nggak sendirian. Bahkan kreator yang udah pro pun kadang pusing mikirin: “Gimana sih caranya biar email dibuka banyak orang?”
Soalnya, kalau email aja nggak dibuka, ya gimana bisa ngasih impact, apalagi jualan?
Kabar baiknya: ada banyak cara buat ningkatin open rate kamu. Kita bakal bahas 10 jurus jitu yang bisa kamu praktikkan langsung.
Tapi sebelum itu, yuk pahami dulu hal-hal dasarnya biar kita nggak asal tembak strategi.
Apa Itu Open Rate Email?
Gampangnya, open rate itu persentase orang yang beneran buka email kamu. Jadi bukan yang cuma numpuk di inbox atau langsung dibuang ke tong sampah.
Email dihitung “terbuka” kalau si penerima nge-load gambar di email-nya. Kalau gambarnya nggak kebuka? Ya… tetap dianggap belum dibuka, walau dia mungkin udah baca sekilas.
Rumusnya simpel:
(Jumlah orang yang buka email ÷ jumlah email yang terkirim) x 100
Open rate ini penting banget karena jadi indikator seberapa menarik subjek & konten kamu buat si pembaca. Tapi sejak Apple keluarin fitur Mail Privacy Protection, open rate nggak bisa berdiri sendiri. Sekarang kita juga harus lihat metrik lain buat nilai performa email.
Berdasarkan riset, rata-rata open rate kreator ada di angka 43%. Tapi ya, angka ini bisa naik turun tergantung tools yang kamu pakai, kualitas list, sampai seberapa klik-nyambung isi email kamu sama audience.
Gimana Caranya Ningkatin Open Rate Email?
Tenang, aku udah pelajari faktor-faktor yang paling ngaruh ke open rate dan ngerangkum 10 jurus ampuh biar email kamu makin sering dibuka, walau list kamu terus nambah.
Kita bakal kupas satu per satu, biar kamu nggak cuma asal kirim, tapi beneran nyantol di inbox dan bikin orang penasaran buat buka.
1. Fokus ke kualitas, bukan kuantitas
Kamu pasti pernah, daftar newsletter cuma karena FOMO, tapi ujung-ujungnya malah nggak pernah dibuka? Nah, hal yang sama juga bisa terjadi di email list kamu.
Kalau kamu mau open rate naik, tips pertama adalah bersihin list kamu secara rutin. Jangan takut buat hapus subscriber yang nggak aktif. Kata Kennedy dari Email Marketing Heroes:
“Semakin cepat kamu buang yang nggak engage, open rate kamu bakal naik. Email yang nggak pernah dibuka malah nurunin deliverability kamu.”
Gunakan otomatisasi untuk:
- Cek siapa yang nggak pernah buka email kamu
- Hapus email yang udah nggak valid
- Kirim reminder terakhir sebelum unsubscribe mereka
Pakai email verifier tool (yang patuh GDPR, ya!) buat pastiin alamat email baru itu beneran aktif. Jadi list kamu nggak cuma besar, tapi juga beneran berkualitas.
2. Segmentasi itu kuncinya
Kita semua pernah dapet email yang bikin mikir, “Ini siapa sih? Kok kayak nggak nyambung?” Nah, jangan sampe email kamu juga kayak gitu.
Kalau kamu pengin open rate naik, segmentasi email list kamu itu wajib hukumnya. Ini bukan cuma soal bikin daftar-daftar, tapi tentang ngirim pesan yang ngena ke orang yang emang peduli.
Berikut cara simpel segmentasi yang bisa kamu mulai:
- Subscriber baru
Sambut mereka! Kirim email “halo” yang singkat dan ramah. Boleh juga kasih sneak peek isi newsletter kamu atau kirim urutan email onboarding. - Pembeli vs belum beli
Kirim info lanjutan dan reminder ke yang udah beli, dan godain yang belum beli pakai promo, diskon, atau testimoni kece. - Yang udah lama nggak buka
Kirim email dengan subjek catchy, kasih freebie, atau konten eksklusif buat bikin mereka balik lagi. - Loyal fans
Kasih mereka perlakuan spesial. Buat mereka merasa jadi bagian inner circle dengan konten premium atau early access.
Jangan ngomong sama semua orang sekaligus. Ngomong sama orang yang tepat, dengan bahasa yang pas. Itu baru bener.
3. Hindari jebakan spam filter
Email kamu bisa sekeren itu, tapi kalau nyangkut di folder spam? Ya wassalam. Spam filter tuh kayak satpam digital, kalau nggak suka isi email kamu, dia langsung usir ke tempat paling sepi di inbox: Spam Land.
Tapi tenang, kita bisa akalin biar email kamu selalu mendarat manis di inbox utama.
Berikut trik jitu biar email kamu gak dicap “spam”:
- Bangun list secara organik, jangan beli list, please.
- Di bagian “From”, pakai nama kamu aja biar lebih personal.
- Aktifin “Reply-to” pakai email kamu sendiri, jadi mereka bisa bales langsung ke kamu.
- Gunakan segmentasi dan kirim email yang relevan.
- Pastikan alamat email kamu sudah diverifikasi dan kamu pakai platform email yang terpercaya.
Semakin kamu bikin email kayak ngobrol antar manusia (bukan robot), makin besar kemungkinan email itu dibuka dan dibaca. Jadi, yuk kita bikin spam filter makin susah kerja!
4. Kirim email di hari & jam yang “tepat”
Ngirim email itu kayak update status, waktu kirim bisa bikin perbedaan besar antara dibaca atau diabaikan.
Beberapa riset bilang:
- Sendinblue: Selasa & Kamis, jam 10 pagi atau 3 sore
- HubSpot: Selasa, antara jam 9 pagi – 12 siang
- Salesforce: Senin & Selasa, jam 8 – 10 pagi
Tapi inget ya, ini guideline, bukan hukum alam. Kamu tetap perlu uji coba sendiri. Lihat siapa audiens kamu, apakah mereka pekerja kantoran? Pelajar? Freelancer? Zona waktunya gimana?
Kuncinya uji, analisis, ulangi. Karena waktu terbaik ngirim email bukan cuma soal jam, tapi kapan audiens kamu lagi paling siap buat dengerin kamu.
5. Bikin subject line yang nggak bisa diabaikan
Subject line itu ibarat pintu depan rumah kamu. Kalau kelihatan membosankan, siapa juga yang mau masuk? Tapi kalau catchy dan bikin penasaran, dijamin orang pengin ngintip ke dalam.
Berikut cara bikin subject line yang bikin orang langsung klik:
- Pancing rasa penasaran
Contoh: “Kamu nggak akan nyangka apa yang terjadi pas aku coba ini…” - Personalisasi biar makin dekat
Gunakan nama atau kebiasaan subscriber. Misal: “Spesial buat kamu yang suka ngopi jam 10 pagi.” - Tawarkan sesuatu yang gratis
Contoh: “Diskon 100% buat kamu (iya, beneran!)” - Guyon dikit biar nggak kaku
Contoh: “Jangan buka email ini… kecuali kamu suka kejutan - Bikin kaget (tapi tetap relevan)
Contoh: “Satu email ini bisa bikin kamu hemat 1 juta.” - Preheader juga jangan diabaikan
Subject udah bagus, preheader-nya juga harus mendukung. Gunakan buat nyambungin pesan atau bikin tambah penasaran. Contoh:
Subject: “Cuma 24 jam!”
Preheader: “Setelah itu, lenyap tanpa jejak…” - A/B Testing itu wajib
Jangan tebak-tebakan. Uji beberapa versi subject & preheader kamu, lalu biarkan datanya bicara: mana yang paling bikin orang buka? Yang menang, itulah yang kita kirim ke semua.
Subject line kamu harus kayak snack, kecil, menggoda, dan bikin nagih!
6: Tulis kayak ngobrol sama satu orang aja
Mau bikin email kamu lebih menarik dan berasa ‘beda’? Gampang: bayangin kamu lagi ngobrol sama satu orang, bukan kirim blast ke ribuan.
Serius deh, waktu kamu nulis seolah-olah cuma buat satu orang, isi emailnya otomatis jadi lebih hangat, personal, dan relevan. Gaya bahasa pun jadi nggak kaku, kayak lagi chatting sama temen sendiri.
Coba tambahkan hal-hal kecil kayak:
- Nama si penerima (kalau bisa)
- CTA yang disesuaikan dengan kebutuhannya
- Cerita yang relate banget sama mereka
Bonusnya? Email kamu bakal terasa lebih “manusiawi” dan nggak kayak brosur digital. Kita semua lebih suka ngobrol sama orang, bukan sama robot.
7. Tulis kayak lagi ngobrol sama temen
Bayangin kamu nulis email buat sahabat lama, bukan ke ribuan orang asing. Biar email kamu terasa hangat, santai, dan bikin pembaca betah buka terus.
Ini tipsnya:
- Pakai nama asli kamu di “From”
Nggak usah pakai nama perusahaan yang kaku. Kasih tahu mereka ini email dari kamu—biar langsung nyambung dan percaya. - Selipin humor ringan
Santai aja, kayak lagi becanda sama temen. Bisa pake GIF lucu atau referensi pop culture yang relate. Tinggalkan bahasa marketing yang ribet, kasih yang gampang dicerna. - Pakai emoji
Emojinya jangan kebanyakan, tapi pas dipakai bisa bikin email kamu lebih hidup dan enak dibaca.
Jadikan email kamu ngobrol santai, fun, dan personal. Biar mereka nungguin email kamu selanjutnya!
8. Selalu Kasih konten yang berkualitas
Subject line oke, preview text nyantol, gaya santai dan emoji udah pas—tapi kalau isinya lempeng doang, susah bikin orang betah baca.
Kunci biar email kamu dibuka terus? Copywriting yang keren, penuh nilai, dan ngena banget. Pelajari cara nulis email yang nggak cuma asal nulis, tapi bener-bener nyambung sama pembaca kamu.
Oh iya, jangan lupa baca ulang! Jangan sampai salah ketik atau kalimatnya nggak nyambung. Perhatiin juga alur cerita email kamu, tambahin jawaban buat pertanyaan yang mungkin muncul di kepala pembaca.
Singkatnya: konten yang berkualitas + cek dan ricek = open rate yang stabil!
9. Bikin email kamu tetap enak di layar hape
Zaman sekarang, hampir semua orang buka email lewat ponsel. Jadi, kalau kamu nggak optimize email buat mobile, kamu udah ketinggalan banget.
Jangan asal asal-asalan bikin konten, pastikan tampilan dan tulisan kamu enak dilihat di layar kecil. Coba tes dulu, gampang dibaca dan dipindai nggak di hape? Kalau belum, ya perbaiki!
Desain email yang ramah mobile bisa bantu naikin open rate kamu. Jadi, yuk mulai seriusin ini sekarang juga!
10. Jangan pernah beli daftar email!
Menaikkan subscriber itu boleh, tapi jangan salah langkah dengan beli daftar email ya. Memang kelihatannya cara cepat dapet banyak orang, tapi ini jebakan banget.
Orang-orang yang nggak kenal kamu bakal langsung hapus atau malah tandai spam. Hasilnya? Reputasi kamu jeblok, email kamu cuma nyangkut di folder sampah. Deliverability langsung anjlok.
Plus, mereka nggak izin gabung, jadi open rate kamu bakal anjlok juga karena mereka bakal cepet-cepet unsubscribe. Jadi, mending bangun list kamu sendiri yang bener dari awal, biar hasilnya awet dan nyata!
Penutup
Kalau kamu mulai praktek dari sekarang, aku yakin open rate email kamu bakal naik, dan audiens kamu makin setia.
Tinggalkan komentar