7 Pertanyaan Umum Sebelum Membuat Website

Ketika orang ingin membuat website baru, mereka sering bertanya kepada saya beberapa hal yang sama. Saya pikir kamu juga mungkin memiliki pertanyaan-pertanyaan yang sama!

Dapatkan notifikasi ke email kamu setiap kali ada tulisan baru. GRATIS.

Subscription Form

Kalau ada orang mau bikin website baru, biasanya mereka nanya hal-hal yang… ya, itu-itu lagi. Dan nggak heran sih, kamu mungkin juga punya pertanyaan yang sama.

7 Pertanyaan Sebelum Membuat Website

Daripada kita muter-muter bahas hal yang sama dari awal, mending langsung kita beresin pertanyaan-pertanyaan umum ini dulu. Biar setelah itu, kita bisa fokus ke hal-hal yang benar-benar penting buat bisnis kamu.

Yuk, kita mulai kupas satu per satu pertanyaan yang paling sering muncul waktu orang mau mulai bikin website!

1. Emangnya Bisnis Aku Perlu Website?

Mungkin kamu pernah mikir gini, “Lah, aku udah punya akun Instagram dan jualan laris di marketplace. Ngapain repot-repot bikin website?”

Well… bisa aja kamu jalan tanpa website, tapi ibarat buka toko tanpa plang nama, orang susah nemuinnya, dan kelihatan kurang serius.

Website itu ibarat rumah resmi buat bisnismu di dunia maya. Nggak cuma numpang jualan, tapi nunjukin identitas, profesionalitas, dan keseriusan kamu sebagai pelaku bisnis.

Kenapa kamu (tetap) butuh website? Nih alasannya:

  • Tempat promosi paling strategis.
    Mau kasih info produk, testimoni pelanggan, artikel, promo, atau kontak WhatsApp? Semua bisa ditaruh rapi di satu tempat. Gak perlu scroll Instagram sampai 3 tahun ke belakang buat nemuin harga produk
  • Biar makin dipercaya.
    Website bikin bisnismu kelihatan lebih profesional. Orang jadi lebih yakin buat beli atau kerja sama.
  • Jangkauan lebih luas, 24 jam nonstop.
    Marketplace bisa ramai siang malam, tapi kalau kamu punya website sendiri, bisnismu bisa tampil kapan aja, di mana aja—dari Sabang sampai San Francisco.

2. Gimana Caranya Website Bisa Ngasih Hasil Buat Bisnis Aku?

Pertanyaan bagus! Dan jawabannya? Tergantung… Tergantung seberapa serius kamu mengelola websitemu.

Karena jujur aja, website itu kayak kebun, kalau cuma ditanam terus ditinggal, ya nggak bakal panen. Tapi kalau kamu rawat, siram, dan kasih pupuk (baca: konten, update, dan strategi), hasilnya bisa luar biasa.

Website yang dikelola dengan baik bisa jadi mesin marketing 24/7 yang nggak pernah tidur. Bahkan pas kamu lagi liburan di pantai, dia tetap bantu cari pelanggan. Enak, kan?

Nah, ini beberapa alasan kenapa website bisa kasih hasil nyata (dan ngasih ROI yang oke):

  • Calon Pelanggan Lebih Gampang Nemuin Kamu.
    Bayangin calon pembeli lagi cari produk kamu di Google. Kalau kamu punya website, kamu muncul. Kalau nggak? Mereka ketemu kompetitor duluan.
  • Proses Jualan Jadi Lebih Praktis.
    Nggak perlu japri-japrian nanya harga. Pelanggan bisa langsung order via website—lebih cepat, efisien, dan… lebih enak buat dua-duanya.
  • Pelanggan Jadi Lebih Dekat dan Betah.
    Website bisa jadi tempat mereka cari info, baca artikel, atau lihat testimoni. Semakin sering mereka mampir, makin besar peluang mereka jadi pelanggan setia.

Jadi, walaupun bikin website itu ada biayanya, kamu jangan lihat sebagai “pengeluaran”. Lihat sebagai investasi jangka panjang buat bantu bisnis kamu tumbuh.

Toh, banyak banget bisnis yang omsetnya naik setelah punya website yang aktif, informatif, dan dikelola dengan benar.

3. Berapa Biaya Bikin Website?

Jujur, biaya sering jadi alasan kamu ogah mulai bikin website. Aku paham banget, siapa sih yang nggak mikir dua kali kalau duitnya terbatas? Tapi, coba deh lihat ini sebagai investasi, bukan cuma pengeluaran.

Website yang oke dan dikelola dengan baik itu kayak mesin duit yang kerja 24/7. Jadi, uang yang kamu keluarin biasanya bakal balik lagi, bahkan bisa lebih gede dari yang kamu kira.

Nah, biar nggak bikin kamu bingung, aku kasih gambaran kasar harga website berdasarkan jenisnya:

  • Website brosur (yang simpel, kayak katalog online) cocok buat kamu yang baru mulai. Harganya mulai dari Rp 2 juta, bisa naik kalau kamu mau fitur atau layanan tambahan.
  • Website toko online biasanya lebih rumit karena ada banyak fitur yang harus diurus, kayak keranjang belanja, pembayaran, stok barang, dan lain-lain. Harganya mulai dari Rp 5 juta sampai Rp 15 juta atau lebih, tergantung seberapa kompleks websitemu.

Aku tahu, buat bisnis kecil yang baru merintis, angka itu bisa bikin ngos-ngosan. Makanya aku juga punya paket “Starter” yang super ramah di kantong, mulai dari Rp 1,5 juta per tahun. Pas banget buat kamu yang pengen mulai eksis di dunia maya tanpa bikin kantong bolong.

Jadi, jangan takut dulu ya! Kita bisa cari solusi yang paling pas buat bisnis kamu. Kamu tinggal bilang, aku siap bantu!

4. Berapa Lama Sih Bikin Website?

Biasanya sih, dari awal sampai selesai, butuh waktu sekitar 4 sampai 6 minggu. Tapi ya, ini bisa beda-beda tergantung banyak hal.

Aku punya sistem yang sudah teruji, jadi kita jalanin proyek ini lewat 8 fase yang jelas. Jadi, nggak asal jalan dan nggak balik-balik ngulang hal yang sama. Kita keep it smooth dan on track!

Nah, faktor yang paling bikin lama itu biasanya konten.

Kalau kamu baru banget bikin website dan harus bikin semua kontennya dari nol, ya siap-siap aja butuh waktu lebih lama, karena konten itu nyusun cerita buat bisnismu.

Tapi kalau kamu cuma mau redesign website dan kontennya sudah ada, biasanya prosesnya bisa lebih cepat, tinggal poles-poles dikit.

Intinya, supaya website kamu jadi tepat waktu, pastikan kita punya rencana jelas tentang konten. Kalau kontennya siap, semuanya bisa berjalan lebih mulus!

5. Apakah kamu harus nyiapin semua konten sendiri?

Jujur, nggak ada yang lebih paham bisnis kamu selain kamu sendiri. Jadi, aku yakin kamu harus banget terlibat dalam pembuatan konten supaya website kamu terasa asli dan ‘kamu banget’.

Tapi ya, aku paham nggak semua orang jago nulis, apalagi nulis yang SEO-friendly buat website. Itu yang bikin aku di sini, siap bantu kamu!

Kita bakal kerjasama. Kamu kasih aku “draf kasar” isi yang kamu punya, entah itu dari website lama, materi marketing, atau ide-ide kamu. Aku yang akan poles, edit, dan optimasi supaya kontennya oke banget dan gampang ditemukan di Google.

Biasanya, bagian konten ini yang paling makan waktu. Makanya kita mulai dari sini dulu. Sambil kamu nyusun isi, aku mulai prepare hal-hal lain buat website-nya.

Konten harus siap dulu sebelum desain penuh jalan, biar desainnya nyambung banget sama pesan yang mau kamu sampaikan, bukan cuma asal masukin kata-kata ke template cakep.

Kalau kamu bener-bener nggak punya waktu atau males nulis, tenang aja, kita bisa cari penulis profesional yang siap bantu bikin konten kamu.

Untuk gambar, aku biasanya minta kamu kasih foto-foto yang kamu punya. Dari situ aku pilih yang terbaik, terus kalau perlu tambahin gambar stok yang kece biar makin menarik.

Oh ya, aku juga bisa bantu desain grafis—ngedit gambar yang ada atau bikin karya baru supaya website kamu makin keren.

Intinya, kita jalan bareng, kamu bawa cerita bisnisnya, aku bawa keahlianku buat bikin website kamu.

6. Bisakah Aku Ngurus Website Sendiri Tanpa Pusing?

Banyak orang mikir kalau ngelola website itu ribet dan cuma buat yang jago coding. Padahal, sekarang banyak platform yang ramah buat pemula, salah satunya WordPress — si jagoan pembuat website yang paling populer di dunia.

Aku pakai WordPress buat bikin website kamu karena gampang banget dipakai. Nggak perlu ngerti kode! Mau update tulisan blog? Ganti gambar produk? Atau ubah sedikit desain? Semua bisa kamu lakukan sendiri, cukup klik sana-sini.

Kalau tiba-tiba kamu ngerasa bingung atau males ngurusin ini semua, santai aja, aku juga punya layanan “ngurusin website” buat kamu. Jadi kamu tinggal duduk manis, sementara aku urus hosting, domain, update, backup, dan keamanan website kamu.

Yang penting, website kamu selalu up-to-date dan siap menyambut pengunjung kapan saja.

Selain bikin pengunjung happy karena dapat info terbaru, Google juga senang banget dengan website yang rajin diperbarui. Jadi, ranking kamu di hasil pencarian bisa naik—bonus buat bisnis kamu!

Jadi, kamu bisa pilih: mau jadi “webmaster” handal sendiri, atau serahin ke aku? Either way, website kamu bakal tetap keren dan berjalan lancar!

7. Website Aku Bakal Nongol di Google Nggak?

Kalau ngomongin soal muncul di mesin pencari, kita harus bahas SEO—Search Engine Optimization, alias cara supaya website kamu disukai Google dan teman-temannya.

Tenang, setiap website yang aku buat sudah dipersiapkan dari awal dengan “baju SEO” yang pas—struktur rapi, markup keren—biar mesin pencari gampang “membaca” dan ngerti isi website kamu.

Setelah website kamu live, aku nggak cuma diam, tapi langsung kirim “surat lamaran” ke Google, Yahoo, Bing, dan mesin pencari lainnya supaya mereka tahu website kamu ada dan siap tampil.

Tapi ingat, posisi website kamu di hasil pencarian itu kayak lomba marathon, dipengaruhi banyak hal—konten yang kamu punya, usia website, dan siapa pesaing kamu di pasar.

Kalau kamu pengin serius dapetin trafik organik dari Google, aku juga punya paket SEO yang siap “nge-gas” website kamu biar naik peringkat secara perlahan tapi pasti.

Penutup

Oke, semoga artikel ini udah ngasih sedikit pencerahan buat kamu. Tapi jujur, aku tahu ini belum ngupas semua hal yang mungkin kamu penasaranin.

Kalau kamu masih punya banyak pertanyaan atau pengen ngobrol lebih dalam soal proyek kamu, aku siap banget!

Tinggalkan komentar

Butuh Website?

Yuk ngobrol dulu. Nggak harus langsung mulai, kita bisa diskusi ringan dulu buat tahu apa yang paling pas untuk bisnis kamu.

gambar call to action